Kis 20:28-38
Mzm 68:
29-30.33-35a.35b-36c
Yoh
17:11b-19
Be Saints!
Santo Dominikus Savio adalah seorang kudus yang meninggal
pada usia 15 tahun. Dia sangat tertarik mendengar nama Don Bosco dan kegiatannya di oratorium. Oratorium
adalah tempat di mana Don Bosco menampung anak-anak muda dan remaja. Ia membina
mereka untuk menjadi trampil dan mandiri juga memberikan pengajaran iman,
katekismus dan lain sebagainya.
Pada suatu kesempatan, Dominkus Savio pergi ke oratorium
untuk bertemu dengan Don Bosco. Ada dialog yang menunjukkan bagaimana Dominikus
Savio menunjukkan kematangan hidup rohaninya.
Dominikus bertanya: “Bagaimana pendapat Don Bosco tentang aku?”. Dengan
senyum, Don Bosco menjawabnya: “Kelihatan anda serupa dengan lembaran kain yang
bagus dan indah”. Dominikus berkata: “Lembaran kain yang indah akan berguna
kalau berada pada tangan
penjahit yang hebat. Saya yakin bahwa Don Bosco adalah
penjahit yang hebat. Jahitlah lembaran kain ini menjadi gaun yang bagus untuk
Tuhan”. Sejak saat itu Dominikus Savio menyerahkan dirinya dalam bimbingan Don
Bosco untuk menjadi kudus. Semboyan terkenal yang dipakai Dominikus adalah:
"Servite Domino in laetitia" atau layanilah Tuhan dengan
sukacita. Don Bosco sendiri dakui
sebagai Santo pada tanggal 1 April 1934 dan muridnya Dominikus Savio diakui santo pada tanggal 12 Juni 1954. St.
Yohanes Don Bosco sebagai guru dan Dominikus Savio sebagai muridnya sama-sama
menjadi orang kudus.
Adalah Amy Welborn. Ia pernah menulis sebuah buku berjudul Be
Saints! Buku ini terinspirasi dari ajakan dari Paus Emeritus Benediktus XVI
untuk anak-anak di Inggris pada tahun 2010. Paus mengatakan bahwa apabila kita
bertumbuh dalam persahabatan dengan Tuhan maka kita akan menemukan kebahagiaan
dan dapat menjadi kudus. Mengapa menjadi kudus? Karena Allah sendiri memenuhi
hati kita dengan kasihNya yang tidak berkesudahan.
Tuhan Yesus dalam amanat perpisahanNya dengan para muridNya,
Ia berdoa sebagai Imam Agung.Ia berdoa pertama-tama supaya Bapa yang kudus
memelihara dan mempersatukan setiap pribadi. Yesus mengatakan kepada Bapa
tugasNya sebelum kembali kepada Bapa bahwa Ia sendiri sudah menjaga para
muridNya dan kini meminta supaya Bapa menjaga mereka juga dalam nama Yesus
sebagai Putra. Bagaimana Yesus menjaga para muridNya? Ia hadir dalam hidup
setiap pribadi dan memberikan Firman Kebenaran kepada mereka. Oleh karena itu
Yesus berdoa supaya Bapa dapat menjaga mereka sebagai satu kawanan atau
persekutuan saja.
Yesus juga berdoa supaya Bapa menguduskan para muridNya dalam
kebenaran. Yesus sebagai Firman yang menjadi manusia akan menguduskan diriNya
bagi para muridNya. Doa Yesus ini menunjukkan kasihNya yang tiada batasnya bagi
manusia. Tuhan mengharapkan supaya kita menjadi kudus bagiNya. Tuhan bersabda:
“Sebab Akulah Tuhan, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan
haruslah kamu kudus sebab Aku kudus” (Im 11:44). St. Paulus mengatakan bahwa
Tuhan memiliki rencana supaya kita
menjadi kudus sebelum dunia dijadikan (Ef 1: 4) maka kiranya "Dia
menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa
kita pada waktu kedatangan Yesus" (1Tes 3:13). Yesus berdoa supaya kita menjadi kudus karena
kekudusan adalah rencana Tuhan, hadiah gratis bagi setiap pribadi. Ketika kita
dibaptis dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, saat itu kita juga sungguh-sungguh
dikuduskan oleh Tuhan Allah Tritunggal.
Menjadi kudus tidaklah sulit. St. Yohanes Bosco merumuskan
syarat menjadi kudus bagi
kaum muda yakni melakukan tugas-tugas setiap hari dengan penuh kasih. Tugas-tugas yang biasa dilakukan dengan luar biasa. Hari ini Tuhan mendoakan kita supaya menjadi kudus menyerupaiNya. Mari kita juga saling mendoakan dan meneguhkan supaya menjadi kudus.hai para orang tua doakan dan bimbinglah anak-anakmu untuk menjadi kudus. Hai para anak dan orang muda, doakanlah para orang tuamu dan para pembina untuk menjadi kudus. Kita semua dipanggil menjadi kudus! Be saints!
kaum muda yakni melakukan tugas-tugas setiap hari dengan penuh kasih. Tugas-tugas yang biasa dilakukan dengan luar biasa. Hari ini Tuhan mendoakan kita supaya menjadi kudus menyerupaiNya. Mari kita juga saling mendoakan dan meneguhkan supaya menjadi kudus.hai para orang tua doakan dan bimbinglah anak-anakmu untuk menjadi kudus. Hai para anak dan orang muda, doakanlah para orang tuamu dan para pembina untuk menjadi kudus. Kita semua dipanggil menjadi kudus! Be saints!
Santo Paulus juga memberikan
amanat perpisahannya dengan para penatua jemaat di Efesus. Ia berkata: “Jagalah
diriMu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang yang ditetapkan Roh
Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan
jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah AnakNya sendiri”. Mengapa Paulus berpesan demikian kepada para
penatua jemaat di Efesus? Karena ia yakin bahwa setelah pergi jemaat Efesus akan mengalami penderitaan dan penganiayaan.
Ajaran-ajaran palsu akan bermunculan di mana-mana. Untuk itu Paulus juga
berjanji untuk tetap mendoakan jemaat di Efesus, dengan menyerahkan mereka ke
dalam tangan Tuhan.
Di samping mengingatkan para
penatua untuk menjadi gembala yang baik, Paulus juga meminta mereka untuk
memperhatikan kaum lemah dan miskin. Jemaat Efesus perlu berbagi dengan mereka.
Ia mengingatkan para penatua bahwa Tuhan Yesus sendiri lebih berbahagia memberi
daripada menerima. Oleh karena itu sama dengan Yesus, sama dengan dirinya, para
penatua patut memperhatikan jemaat yang baru bertumbuh di Efesus. Dalam pikiran
Paulus, gereja di Efesus hendaknya menjadi gereja yang berbela rasa.
Sabda Tuhan pada hari ini mengajak kita untuk menyadari panggilan luhur yang sudah kita terima saat dibaptis yakni menjadi kudus. Yesus sendiri dalam doa Imam Agung, mendoakan kita semua untuk menjadi kudus menyerupai Bapa di Surga kudus adanya. Hakikat Allah adalah kasih menunjukkan suatu kekudusan yang luar biasa bagi kita semua. Para kudus seperti st. Paulus menjadi kudus dengan melakukan tugas-tugasnya sebagai utusan Tuhan dengan baik. Ia menasihati dan mendoakan jemaat di Efesus. Doa adalah salah satu sarana yang membantu kita bersatu dengan Tuhan dan mencapai kekudusan. Apa yang anda pikirkan tentang menjadi orang kudus zaman ini? Be saints!
Sabda Tuhan pada hari ini mengajak kita untuk menyadari panggilan luhur yang sudah kita terima saat dibaptis yakni menjadi kudus. Yesus sendiri dalam doa Imam Agung, mendoakan kita semua untuk menjadi kudus menyerupai Bapa di Surga kudus adanya. Hakikat Allah adalah kasih menunjukkan suatu kekudusan yang luar biasa bagi kita semua. Para kudus seperti st. Paulus menjadi kudus dengan melakukan tugas-tugasnya sebagai utusan Tuhan dengan baik. Ia menasihati dan mendoakan jemaat di Efesus. Doa adalah salah satu sarana yang membantu kita bersatu dengan Tuhan dan mencapai kekudusan. Apa yang anda pikirkan tentang menjadi orang kudus zaman ini? Be saints!
Doa: Tuhan, hari ini Engkau mendoakan kami untuk menjadi
kudus. Semoga kami mampu memancarkan kekudusanMu kepada sesama dalam karya dan
pelayanan kami sepanjang hari ini. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment