Mengapa Prapaskah lamanya
40 hari?
Seorang teman mengirim pesan singkat
dan bertanya: “Berapa lamakah masa prapaskah itu?” Saya menjawab: “40 hari”. “Bagaimana
cara mendapatkan angka 40 itu?” Ia bertanya lagi. Maka saya berusaha
menjelaskannya sebagai berikut:
Kita Perlu melihat kembali ke masa awal
Gereja. Murid-murid Kristus adalah orang-orang Yahudi tulen. Mereka dibesarkan
dalam tradisi di mana hari Sabat adalah hari istirahat karena merupakan hari
ketujuh dalam kisah penciptaan. Dalam kisah Penciptaan, hari ketujuh adalah
hari istirahatnya Tuhan (Kej 2:2-3). Pengalaman lain dari para murid Kristus
adalah kepercayaan bahwa Yesus bangkit pada “hari pertama minggu itu” (Mat
28:1; Mrk 16:2.9; Luk 24:1; Yoh 20:1). Hari pertama lalu dianggap sebagai hari
kebangkitan Yesus Kristus. Kebangkitan Kristus membuat manusia menjadi ciptaan
baru di hadapan Tuhan Allah. Dengan demikian para murid memindahkan ibadat mereka
dari hari Sabtu ke Hari Minggu. Inilah yang disebut sebagai hari Tuhan (Dies
Domini).
Bagi para murid dan pemahaman gereja
perdana, setiap hari minggu adalah hari mengenang kebangkitan Kristus (paskah
mingguan). Oleh Karena itu orang Kristen dilarang untuk berpuasa dan melakukan
bentuk-bentuk penebusan dosa pada hari Minggu. Ketika Gereja memperluas periode
puasa dan doa dalam persiapan untuk Paskah dari beberapa hari sampai 40 hari (mengikuti
puasanya Kristus di padang gurun, sebelum Ia memulai pelayanan-Nya), maka hari
Minggu tidak dapat dimasukkan dalam hitungan sebagai hari puasa.
Dengan demikian, agar hari-hari Prapaskah
berjumlah 40 hari maka diperlukan waktu enam minggu penuh (dengan enam hari
puasa dalam setiap minggu) ditambah empat ekstra hari-hari Rabu Abu dan Kamis,
Jumat, dan Sabtu yang mengikutinya. Enam kali enam adalah tiga puluh enam,
ditambah empat sama dengan empat puluh. Inilah cara perhitungan sampai pada
40 hari Prapaskah!
PJSDB
No comments:
Post a Comment