Yes 55: 10-11; Mzm 33:4-7.16-19; Mat 6:7-15
Membangun komunikasi yang efektif…
Salah
satu persoalan yang selalu dihadapi oleh setiap pribadi adalah bagaimana
membangun komunikasi yang efektif antar pribadi. Secara umum komunikasi yang
efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang yg
terlibat di dalamnya. Tujuannya adalah untuk memberi kemudahan dalam memahami
pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas,
lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang dan melatih penggunaan bahasa
nonverbal lebih baik.
Yesaya
dalam bacaan hari ini mencoba mengingatkan kita bagaimana komunikasi efektif
dimulai oleh Tuhan melalui SabdaNya. Sama seperti hujan dan salju yang Ia
berikan. Hujan dan salju itu mengairi bumi sehingga bumi ini subur, memiliki
daya menumbuhkan tanaman, memberikan benih dan roti yang dapat dimakan oleh
manusia. Demikian Sabda Tuhan memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia. Sabda
itu akan melaksanakan apa yang dikehendaki dan apa yang diperintahkan oleh
Tuhan sendiri kepada manusia. Singkatnya, sabda Tuhan memiliki daya mengubah
hidup manusia untuk selaras dengan kehendak Tuhan sendiri.
Yesus
di dalam Injil mencoba membantu para muridNya untuk membangun komunikasi yang
efektif dengan Bapa di surga dalam doa karena Bapa Surgawi sendiri mengetahui
segala kebutuhan mereka. Yesus mengajar para MuridNya untuk menyapa Allah
sebagai Bapa. Di dalam Kitab Perjanjian Lama, Allah sebagai Bapa dihubungkan
dengan keadaan Israel sebagai bangsa terpilih. “Dia adalah Bapamu yang mencipta
engkau, yang menjadikan dan menegakkan engkau (Ul 32:6). Para nabi mengajarkan
Allah yang memiliki rasa belas kasih, menyayangi umat kesayanganNya (Yer
31:20).
Ketika
Yesus mengajar para Murid untuk menyapa Allah sebagai Abba, Ia menunjukkan
sebuah relasi yang baru dengan Allah. Relasi yang sederhana, intim, nyaman dan
penuh kasih sayang. Jadi Allah tidak hanya sebagai Tuhan, Raja, Hakim, dan
Pencipta sebagaimana dikatakan dalam dunia Perjanjian Lama tetapi Yesus memperkenalkan
Allah sebagai Bapa yang memelihara semua orang (Mat 6:26-32), Bapa yang
berbelas kasih (Luk 15:11-32), Bapa yang menjadi model pengampunan (Mat
6:14-15).
Allah
adalah Bapa yang kekal bagi kita. Tugas kita adalah mendengar SabdaNya dan
melakukanNya di dalam hidup kita. Inilah penghayatan komunikasi kita yang
efektif dengan Tuhan dan menjadi nyata dalam membangun komunikasi dengan sesama
kita. Bangunlah komunikasi yang baik dengan sesamamu.
PJSDB
No comments:
Post a Comment