Yak 4:1-10; Mzm 55: 7-11a.23; Mrk 9:30-37
Apakah anda mau berubah?
Kebersamaan,
keharmonisan, kenyamanan merupakan kata-kata yang turut menghiasi kekhasan
hidup bersama di dalam satu komunitas atau keluarga. Saya teringat akan sebuah
nyanyian ziarah Daud dalam Mazmur: “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya,
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” (Mzm 133:1). Ini adalah
kebersamaan ideal yang diharapkan.
Yakobus
meneruskan pemikirannya dalam Suratnya tentang nilai-nilai etis yang diperlukan
dalam hidup bersama. Yakobus melihat bahwa ada hal-hal yang tidak dapat
dihindari dalam kebersamaan yakni sengketa dan pertengkaran yang berasal dari
hawa nafsu di dalam diri setiap pribadi. Orang boleh berdoa tetapi bisa terjadi
orang itu salah berdoa karena yang mereka minta kepada Tuhan adalah hal-hal
yang akan dipakai untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Orang seperti ini tidak
setia kepada Tuhan. Yakobus lalu mengajak setiap orang untuk bermetanoia.
Perubahan kiblat hidup yang radikal kepada Tuhan ini ditandai dengan sikap taat
kepada Allah, mendekat kepadaNya, menyesali perbuatan-perbuatan salah dan rendah
hati.
Perubahan
radikal melalui metanoia kristiani ini bukanlah hal yang mudah. Perlu
pengurbanan diri yang tidak seperti membalik telapak tangan kita. Untuk membuat
manusia bertobat dan percaya kepada Injil sehingga memperoleh keselamatan maka
Yesus harus mengurbankan diriNya. Ia harus menderita, sengsara, wafat dan
bangkit tiga hari sesudahnya. Untuk mewujudkannya di dalam hidup setiap pribadi
maka Tuhan menghendaki sikap saling melayani dan rendah hati seperti seorang
anak kecil. Dengan saling melayani dan menerima antar sesama manusia identik
dengan menerima Tuhan sendiri.
Indahnya
kebersamaan dalam semangat kerendahan hati dan saling melayani. Inilah
komunitas atau keluarga yang selalu dicari dan mau dihuni oleh setiap orang
karena menjadi model komunitas atau keluarga abadi di Surga. Masalahnya adalah
apakah orang mau berubah untuk mewujudkan komunitas atau keluarga yang rendah
hati dan saling melayani sehingga semua orang merasa sebagai saudara? Bagaimana dengan anda? Serahkanlah bebanmu kepada Tuhan, Ia akan menopangmu!
PJSDB
No comments:
Post a Comment