Dia memanggil orang berdosa…
Seorang
Bapa setelah selesai mengaku dosa menyatakan suka citanya kepadaku. “Aku merasa
sangat bahagia hari ini karena aku boleh berkata jujur kepada Tuhan dalam
pengakuan dosa kali ini” katanya kepada saya. “O ya. Mengapa demikian?” saya
bertanya. “Selama ini kadang saya tidak jujur dalam pengakuan dosa-dosaku.
Tetapi hari ini saya jujur mengakuinya dan merasa legah karena Tuhan
mengampuniku” katanya kepadaku.
Tuhan
Yesus senantiasa berjalan dalam lorong-lorong kehidupan manusia untuk mencari
dan menyelamatkan orang-orang berdosa. Ketika berjumpa dengan Lewi sang
pemungut cukai, Ia memanggilnya: “Ikutlah Aku” dan Lewi meninggalkan semua
pekerjaannya, berdiri dan mengikuti Yesus. Sebagai jawaban atas panggilan Tuhan
padanya, Lewi melakukan perjamuan besar untuk Yesus dan yang turut makan dalam
perjamuan itu adalah para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Sungguh perasaan Lewi adalah suka cita karena "Pengampunan yang Kau beri Pulihkanku..." Namun
demikian orang-orang Farisi tidak melihat perbuatan baik yang dilakukan Yesus
yang berani memanggil orang berdosa untuk bertobat tetapi melihat situasi nyata
Yesus yang makan bersama kaum pendosa.
Perjumpaan
dengan Yesus secara pribadi dapat mengubah seluruh hidup kita. Lewi
mengalaminya. Ia berubah dari Lewi menjadi Matius, dari pemungut cukai menjadi
penulis Injil. Itulah rencana Tuhan bagi setiap pribadi. Kerendahan hati Matius
dan kesiapannya untuk bertobat dan menerima Yesus itulah yang membuatnya
menjadi baru. Perjumpaan pribadi dengan Yesus bisa dialami dalam saat kita berekaristi
dan mengakui dosa-dosa kita. Pada saat itu kerahiman Tuhan kita alami karena Ia
juga membagi diriNya untuk kita.
Pengikut
Kristus yang setia tidak akan merasa tergoda dengan kaum pendosa dan
perbuatannya. Kita memang tidak menyukai perbuatan dosanya tetapi pribadinya
sebagai manusia tetaplah menjadi sesama kita. Apabila dia berada dalam
kesulitan maka tugas kita adalah menolongnya, mengentasnya dari pergumulannya. Terkadang
kita memang hanya memandang perbuatan dosanya dan denan demikian langsung
menolak pribadi orang tersebut. Yesus sendiri tidak takut bergaul dengan kaum
pendosa. Ia justru mengubah hidup mereka dengan kehadiranNya.
Apa
yang harus kita lakukan? Pertama, Jangan pernah berlaku sebagai orang Farisi
modern yang hanya melihat kesalahan orang tanpa berani mengoreksi diri sendiri.
Adalah lebih mudah melihat kesalahan orang lain dari pada melihat dan
mengoreksi diri sendiri. Kedua, Lakukanlah perbuatan amal kasih kepada kaum
miskin dan papa dan Tuhan akan membalasnya kepadamu. Perbuatan kasih itu
laksana terang yang menerangi orang lain dalam kemiskinan dan kegelapan akibat
dosa. Jangan pernah berhenti berbuat baik dan mengasihi.
Doa
kita: Tuhan ajarilah kami jalan-jalanMu!
PJSDB
No comments:
Post a Comment