Yes 49:1-6
Mzm 71: 1-6.15.17
Yoh 13:21-33.36-38
Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku
Kisah tentang Hamba Tuhan yang
menderita berlanjut. Nabi Yesaya menggambarkan Figur Hamba Tuhan yang menderita
bagian ini sebagai pribadi yang menyadari dirinya sebagai anugerah Tuhan bagi
sesama. Ia sadar bahwa Tuhan sudah memanggilnya dengan namanya sendiri sejak
masih di dalam kandungan ibunya, mulutnya dibuat laksana pedang yang tajam
untuk berbicara. Tuhan juga berfirman kepadaNya: “Engkau adalah hambaKu, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan
keagunganKu. Aku akan membuat engkau menjadi
terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari padaKu sampai ke
ujung bumi.”
Figur ini direnungkan oleh Gereja
Purba sebagai perwujudan pribadi Yesus Kristus sendiri. Sejak Bunda Maria
menerima kabar sukacita, nama Yesus sudah disebut dan Ia juga memiliki tugas
sebagai penerus Takhta Daud Bapa leluhurNya (Luk 1:32-33). Mulutnya laksana
pedang yang tajam karena pengajaran-pengajaran Yesus itu sebagai kabar sukacita
bagi kaum papa dan miskin tetapi sekaligus menjadi pedang yang tajam bagi orang-orang Farisi,
para imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Di dalam Yesus, Allah Bapa menyatakan
kemuliaanNya dan kemuliaan terbesar adalah ketika Yesus sang Putera diangkat ke
atas kayu salib dan menjadi penyelamat bagi segala bangsa. Itu sebabnya Yesaya
dalam bacaan menulis: “Dengarkanlah aku,
hai pulau-pulau, perhatikanlah, bangsa-bangsa yang jauh!” Sedangkan Yesus berkata kepada para rasul: “KepadaKu
telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa muridKu, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus” (Mat 28:18-19).
Menyadari tugasNya sebagai
penebus dunia maka Yesus kali ini secara terang-terangan mengatakan tentang
penderitaanNya. Ia berkata: “Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan
Aku…Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.” Yesus
sedang berbicara tentang dua rasulNya yakni Yudas Iskariot yang akan
mengkhianatiNya dan Petrus yang akan menyangkalNya tiga kali. Memang ada
perbedaan antara kedua rasul ini. Yudas Iskariot melakukan kesalahan fatal karena iblis masuk dan
menguasainya (Luk 22:3) dan karena uang (Yoh 12:6). Petrus sendiri menyangkal Yesus
tetapi dia kemudian menyesal dan mengatakan kesetiaannya dalam kasih kepada
Yesus (Yoh 21: 15-17).
Siapakah Yudas Iskariot? Yudas Iskariot adalah putera Simon. Iskariot berarti orang dari Kerioth. Dalam bahasa Yahudi 'ish: orang (manusia pria). Kerioth merupakan sebuah tempat di daerah Moab (Yer 48:24) atau juga Keriot Hezron sebuah daerah di sebelah selatan Hebron (Yos 15:25). Jadi Yudas adalah satu-satunya Rasul yang berasal dari daerah luar Galilea. Apa motivasi yang mendorongnya untuk mengkhianati Yesus? Penginjil Lukas mengatakan bahwa iblislah yang merasuki Yudas untuk mengkhianati Yesus. Penginjil Yohanes juga sepaham dengan mengatakan bahwa iblis masuk ke dalam Yudas setelah ia menerima roti yang ia celup dalam pialanya Yesus (Yoh 13:2). Namun Penginjil Yohanes melihat moitivasi manusiawinya yakni karena uang. Ia seorang pencuri (bastazo).
Puji dan syukur kepada Tuhan
karena keselamatan dianugerahkanNya bagi kita semua dalam diri Yesus PuteraNya.
Memang kadang-kadang kita berlaku mirip dengan Yudas Iskariot yang
mengkhianatiNya. Kadang-kadang kita juga mirip dengan Simon Petrus yang
menyangkalnya bukan hanya tiga kali tetapi berkali-kali kemudian baru sadar dan
berjanji untuk mengasihiNya lebih dari orang lain. Tetapi pada Yesus tidak ada
kata “mengkhianati” dan “menyangkal”. Dia hanya punya satu kata kunci: Aku mengasihimu
(Yoh 15:12).
Keselamatan yang dibawa oleh Yesus adalah keselamatan universal. Segala bangsa berkumpul untuk diadili dan diselamatkan berdasarkan perbuatan kasih (Mat 25:32). Betapa mulia dan luhur martabat manusia di hadapanNya. Karena kasihNya Ia tetap memanggil semua orang kepadaNya untuk diselamatkan.Tuhan terima kasih untuk kasihMu kepadaku. Engkau menderita untukku. Amen
Keselamatan yang dibawa oleh Yesus adalah keselamatan universal. Segala bangsa berkumpul untuk diadili dan diselamatkan berdasarkan perbuatan kasih (Mat 25:32). Betapa mulia dan luhur martabat manusia di hadapanNya. Karena kasihNya Ia tetap memanggil semua orang kepadaNya untuk diselamatkan.Tuhan terima kasih untuk kasihMu kepadaku. Engkau menderita untukku. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment