Yer 20:
10-13
Mzm
18:2-3a.3bc-7
Yoh 10:31-42
Apakah Yesus menghujat Allah?
Hari ini kita berjumpa dengan dua toko penting dalam Kitab
Suci yaitu nabi Yeremia dan Tuhan Yesus Kristus. Kedua-duanya sama-sama
mengalami ancaman untuk dianiaya oleh orang-orang yang ada di dekat mereka.
Yeremia memberi kesaksian dalam bacaan pertama. Ada orang
yang berbisik: “Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukan dia! Mari kita
mengadukan dia!” Para sahabat juga mengintai apakah ia tersandung dan jatuh. Mereka
malahan berkata: “Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat
mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan terhadap dia”.Yeremia dianiaya
bukan oleh orang-orang yang jauh darinya tetapi dari setiap orang yang selalu
bersama dan mendengar dia. Orang-orang yang relasinya jauh mau mengadukannya.
Orang-orang yang selama itu bersahabat justru mengintai apakah ia bisa
tersandung dan jatuh. Pengalaman Yeremia juga menjadi pengalaman banyak orang
dari antara kita. Banyak kali kita mengandalkan orang-orang tertentu di sekitar
kita dan berpikir bahwa merekalah yang dapat menolong kita dengan tulus padahal bukan demikian. Ada
juga yang justru memanfaatkan kebaikan kita untuk tujuan yang tidak baik.Kebaikan dibalas dengan
kejahatan. Ada juga yang membantu dengan tulus hati.
Perhatikan sebuah contoh ini: Ada seorang ibu yang suka
menolong sesama. Dia seorang janda yang
sudah berumur. Banyak waktu dari hidupnya ia pakai untuk melayani sesama tanpa
pamrih. Hal ini sudah dia lakukan bertahun-tahun dan ia lebih banyak berkorban untuk
kebaikan orang dalam lingkungannya. Tetapi apa yang terjadi? Apakah ada orang
yang melihat perbuatan baiknya? Ternyata hanya sebagian kecil orang yang
mengingat kebaikan dan pengorbanannya sehingga mereka berterima kasih. Lebih banyak yang mencemooh dan menggosipinya
dengan para bapa di dalam lingkungan. Orang sulit melihat perbuatan baik, lebih
mudah menganiaya sesama secara verbal.
Dalam suasana yang sulit bagi Yeremia, apa yang dapat ia
lakukan? Ternyata Yeremia tidak putus harapan. Ia selalu mengandalkan Tuhan.
Prinsip Yeremia mirip dengan prinsip sang pemazmur: “Ketika aku dalam
kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku”. Tuhan
benar-benar menolong pada saat yang tepat. Para musuh Yeremia tersandung jatuh
dan tidak punya kuasa apa-apa. Tuhan memang hebat. Ia menguji orang benar
dengan melihat batinnya. Hal yang terpenting adalah kepasrahan kepada
Tuhan. Orang berserah diri ke dalam tangan Tuhan dan membiarkan Tuhan berkarya
di dalam dirinya. Pengalaman Yeremia ini sangat menakjubkan. Ia bertahan dalam
cobaan karena ia percaya kepada Tuhan.
Yesus dalam bacaan injil hari ini membantu kita untuk memahami pengalaman keras dalam hidup. Ia berusaha menjelaskan identitasNya kepada orang-orang Yahudi melalui pekerjaan-pekerjaan Bapa yakni mukjizat melalui perkataan atau firmanNya, namun mereka juga belum percaya. Mereka justru mau melempariNya dengan batu. Mengapa orang-orang Yahudi mau melempariNya dengan batu? Karena mereka beranggapan bahwa Ia telah menghujat Allah. Bagi mereka, Yesus menghujat Allah dengan cara menyamakan diriNya dengan Allah padahal Dia hanya seorang manusia biasa.
Yesus dalam bacaan injil hari ini membantu kita untuk memahami pengalaman keras dalam hidup. Ia berusaha menjelaskan identitasNya kepada orang-orang Yahudi melalui pekerjaan-pekerjaan Bapa yakni mukjizat melalui perkataan atau firmanNya, namun mereka juga belum percaya. Mereka justru mau melempariNya dengan batu. Mengapa orang-orang Yahudi mau melempariNya dengan batu? Karena mereka beranggapan bahwa Ia telah menghujat Allah. Bagi mereka, Yesus menghujat Allah dengan cara menyamakan diriNya dengan Allah padahal Dia hanya seorang manusia biasa.
Selanjutnya, Yesus meminta mereka untuk percaya kepadaNya
karena Ia juga melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa. Namun apabila mereka juga
tidak percaya kepada Yesus, maka sekurang-kurangnya mereka percaya kepada
pekerjaan-pekerjaan yang sudah Ia lakukan. Dengan percaya pada
pekerjaan-pekerjaan itu, dengan sendirinya mereka akan percaya kepadaNya karena
Bapa ada di dalam Dia dan Dia juga ada di dalam Bapa. Pada waktu itu orang mau menangkap
Dia tetap Ia menghilang ke seberang sungai Yordan. Di sana Ia mengajar dan banyak orang juga
percaya kepadaNya.
Tuduhan bagi Yesus adalah Ia menghujat Allah. Apakah benar demikian tuduhan mereka?Yesus sendiri
adalah Putera Allah tetapi orang-orang sezamanNya tidak mengenal Dia. Dia
berada di pihak yang benar sebagai Putera Allah tetapi orang-orang yang tidak
mengenalNya mengatakan bahwa Ia menghujat Allah. Konsekuensi menghujat Allah
adalah dimatikan dengan cara melempariNya dengan batu hingga tewas. Apakah
benar Yesus menghujat Allah? Tidak benar! Yesus adalah Putera Allah dan Dia
berkomunikasi dengan Bapa sebagai Putera. Bapa, Putera dan Roh Kudus adalah satu kesatuan. Ini yang belum dipahami oleh banyak orang, bahkan hingga saat ini.
Sabda Tuhan pada hari ini mengajak kita untuk selalu
mengandalkan Tuhan manakala kita mengalami penderitaan dan kemalangan. Yeremia
percaya bahwa Tuhan menyertainya dan Ia akan luput dari para musuh. Harapan
Yeremia dapatlah menjadi harapan Gereja saat ini untuk berkembang.
Apa pun tantangannya, jangan pernah mundur. Tidak ada sesuatu apa pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Yeremia dan Yesus sama-sama menginspirasikan kita
untuk maju dengan berani karena Tuhan menyertai kita.
Doa: Tuhan, semoga pada hari ini kami dapat bertahan di dalam
penderitaan dan kemalangan, dan dijauhkan dari mara bahaya.
PJSDB
No comments:
Post a Comment