Sunday, May 24, 2020

Food For Thought: Bertekun dalam doa

Kekuatan Doa

Sejak kemarin sore saudari dan saudara kaum Muslimin dan Muslimat memasuki hari kemenangan mereka. Kita patut mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri kepada mereka sebagai saudari dan saudara. Doa dan seruan kepada Allah yang mereka imani berkumandan dalam alunan ini: “Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, laa ilaaha illallahu wallahu akbar, allahu akbar wa lillahil hamd.”(Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Mahabesar, Allah Mahabesar dan bagi Allah-lah segala puji). Mereka memuji Allah yang mereka Imani sebagai Mahabesar dan tidak ada Allah lain selain Tuhan sendiri yang layak dipuji dan disembah. Mereka mengulangi kalimat doa yang sama, membuat mereka benar-benar masuk semakin dalam, dalam relasi pribadi mereka dengan Tuhan Allah.

Kita berada di Hari Minggu Paskah ketujuh. Bacaan-bacaan Kitab Suci yang kita dengar pada hari ini juga berbicara tentang kekuatan doa. Tuhan Yesus sudah memberikan nasihat-nasihat-Nya kepada para murid-Nya. Kini Dia berdoa di hadapan para murid-Nya: "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.” (Yoh 17:1). Dalam doa-Nya sebagai Imam Agung ini Tuhan Yesus memohon kepada Bapa supaya memberi hidup kekal kepada semua yang sudah Bapa berikan kepada-Nya. Tuhan Yesus mendoakan kita kepada Bapa dan Dia menghendaki keselamatan dan kehidupan kekal.

Santu Lukas dalam Kisah para rasul mengisahkan bagaimana para rasul bersama Bunda Maria dan para Rasul berkumpul bersama dalam suasana sehati dan sejiwa berdoa dengan tekun sambal menanti kedatangan Roh Kudus. Mereka tidak larut dalam kesedihan dan perasaan kehilangan karena Yesus meninggalkan mereka menuju kepada Bapa. Mereka tetap berkomunikasi, berdoa dengan tekun bersama Tuhan.

Tuhan Yesus mendoakan kita kepada Bapa dan memohon supaya Bapa mempermuliakan-Nya. Mengapa kita begitu sulit untuk saling mendoakan satu sama lain. Mengapa kita lebih suka mendoakan orang-orang yang kita sukai dan menguntungkan hidup kita sedang musuh dan lawan dibiarkan? Tuhan Yesus berkata: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5:44). Dalam masa pandemi covid-19 ini kita perlu dan harus saling mendoakan satu sama lain. Bersama saudari dan saudara kaum Muslimin dan Muslimat kita berkata: ‘segala puji dan syukur hanya bagi Allah saja’. Mari kita berusaha untuk berdoa lebih baik lagi dan lebih tekun lagi karena Doa mengubah kehidupan kita dari dalam.

PJ-SDB

No comments:

Post a Comment