Kis 18:23-28
Mzm 47: 2-3.8-9
Yoh 16:23b-28
Mintalah kepada Bapa dalam namaKU
Pada
suatu kesempatan, saya dijemput salah satu umat di Paroki untuk memberikan
Sakramen Perminyakan kepada seorang ibu yang sekarat. Setelah selesai ibadat,
masuklah umat yang menjemput dan membisi pada telinga si sakit itu, “Sebutlah nama Yesus, sebut sekarang juga
supaya engkau selamat. Mintalah kesembuhan dari Bapa dalam nama Yesus…”
Berulang kali ia berkata, “Sebut nama
Yesus..Yesus...Yesus dan perlahan-lahan hanya ada bunyi ssss”. Saya pun
ikut masuk dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di dalam kamar. Si sakit
perlahan berubah situasinya, dari wajah yang tegang dan gelisah menjadi wajah
penuh kegembiraan dan seolah-olah pasrah pada Tuhan. Orang sakit itu bertahan
hidup selama tiga bulan dan akhirnya meninggal dunia dengan tenang.
Menyebut
nama Yesus sebagai nama yang menyelamatkan. Nama Jeshua atau Jehosua berarti Allah
menyelamatkan. Dalam amanat perpisahan dengan para muridNya, Yesus berkata, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu. Mintalah maka kamu
akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. Pada hari ini kamu akan berdoa dalam
namaKu”. Yesus mengingatkan para muridNya bahwa penyertaanNya tidak
berhenti pada penghibur yang dijanjikan tetapi diriNya juga tetap menjadi Jalan
untuk bersatu dengan Bapa. Dialah satu-satunya pengantara kepada Bapa. Ini
adalah tanda cinta kasih. Yesus berkata, “Bapa
mengasihi kamu karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya”.
Nama
Yesus yang menyelamatkan ini mendorong Apolos orang Alexandria ke Efesus untuk mewartakan serta membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.
Sikap positif dalam evangeliasi kita temukan dalam diri Paulus, Priskila, dan
Akwila. Setelah mereka mendengar sendiri pengajaran Apolos maka mereka
menerimanya, menjelaskan dengan teliti jalan Tuhan. Apolos hanya mengenal
baptisan Yohanes dan pemahamannya perlu ditambah. Apolos menerima penjelasan
tentang iman dan jalan Tuhan dan misi di Akaia pun dipercayakan kepadanya.
Sabda
Tuhan mengundang kita untuk dua hal ini. Pertama, Yesus adalah satu-satunya
pengantara kita kepada Bapa di Surga. Semua doa permohonan, syukur, pertobatan
kepada Bapa di Surga selalu dalam nama Yesus sebagai Pengantara. Kita sudah
akrab mengakhiri doa-doa kepada Bapa dengan berkata, “Demi Kristus Tuhan dan
Pengantara kami”. Ketika mengalami pergumulan hidup dalam bentuk apa pun,
berdoalah kepada Bapa dalam nama Yesus. Kedua, Sikap menerima orang lain apa
adanya dapat menjadi mitra yang baik dalam bekerja bersama. Sikap keterbukaan
Paulus, Priskila dan Akwila patut menjadi contoh dalam hidup menggereja. Tidak
ada kata “persaingan” dalam evangelisasi, yang ada hanya persekutuan sebagai
saudara untuk evangeliasi.
Doa:
Tuhan Yesus Kristus, Terima kasih kami haturkan kepadaMu karena Engkau adalah
satu-satunya pengantara kami kepada Bapa di Surga. Bantulah kami untuk bersatu
dalam mewartakan InjilMu kepada segenap makhluk. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment