Wednesday, August 1, 2012

Renungan 1 Agustus 2012

St. Alfonsus Maria de Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja
Yer 15.10.16-21
Mzm 59:2-3.4-5a.10-11.17-18
Mat 13: 44-46
Kerajaan Sorga itu Kaya dan Indah!
Salah satu kegiatan yang digemari anak-anak muda dalam acara camping adalah mencari harta karun. Biasanya panitia menyiapkan hadiah istimewa, kemudian menyembunyikan hadiah tersebut. Para peserta yang sudah terbagi dalam kelompok-kelompok akan mencarinya sesuai dengan petunjuk berupa sandi atau kode bunyi tertentu. Ketika kelompok menemukan harta karun itu maka akan ada sukacita di dalam kelompok itu.
Setelah Yesus memberi perumpamaan tentang Kerajaan Sorga dengan menggunakan contoh kehidupan agraris (benih) dan menjelaskannya, kini Yesus beralih ke perumpamaan untuk menjelaskan Kerajaan Sorga dengan benda-benda berharga. Ia berkata, “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi, karena sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga itu, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu” (Mat 13:44-46).
Kerajaan Allah seumpama: harta terpendam di ladang dan sebuah mutiara yang indah dan berharga. Penemu harta terpendam di ladang anonim, sama juga dengan si pedagang. Mungkin ada yang bertanya mengapa harta itu dipendam di dalam tanah. Pada zaman dahulu di Israel banyak pencuri maka untuk melindungi harta yang mahal biasanya mereka sembunyikan di dalam tanah, baik di rumah maupun di ladang. Di samping itu kadang muncul perang saudara sehingga harta juga diamankan di dalam tanah. Masalahnya menjadi sulit ketika orang yang punya harta itu meninggal dunia, tanpa menulis surat wasiat. Nah biasanya ada orang tertentu yang bekerja di ladang dan menemukan harta benda yang nilainya tinggi.
Menjadi pertanyaan kita, “Apa yang dilakukan oleh si penemu harta benda di ladang?” Apa yang harus dilakukan oleh si pedagang? Si penemu harta benda ini tidak tamak. Dia pintar tetapi juga pintar-pintar. Ketika menemukan harta tersebut dia bersukacita. Dia tidak langsung mengambil harta tersebut tetapi tetap membiarkannya di dalam tanah. Ia harus menjual segala miliknya lalu kembali untuk membeli ladang itu. Demikian juga pedagang tanpa nama sedang mencari mutiara yang indah. Ia menjual segala miliknya supaya dapat membeli mutiara itu. 
Betapa sangat berharganya harta di dalam tanah dan mutiara yang indah sehingga untuk memilikinya orang perlu menjual segala milik kepunyaannya. Sukacita selalu dimiliki oleh pribadi-pribadi yang masuk dan menikmati Kerajaan Sorga. Yesus juga mewartakan kebahagiaan dan sukacita kepada orang yang berkenan padaNya. Kerajaan Sorga sangat berharga. Orang harus menjual segala milikinya tetapi tetap bersukacita  sehingga dapat memilikinya. Konkretnya, perumpamaan ini menjadi simbol orang-orang yang mencari Tuhan dengan melakukan pertobatan istimewa.
Perumpamaan tentang mutiara yang indah menunjukkan bahwa Kerajaan Sorga itu indah melebihi segalanya. Pribadi-pribadi tertentu memiliki pencarian terus menerus  hingga menemukan Kerajaan Sorga. Hal ini kiranya mirip dengan para murid Yohanes Pembaptis, Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea. Mereka-mereka ini mencari Yesus terus menerus dan ketika menemukanNya, mereka sangat bersukacita.
Nabi Yeremia dalam bacaan pertama juga mencari Kerajaan Sorga. Sebagai nabi, ia terus mencari secara pribadi tetapi semakin ia mencari dan menemukan Tuhan, muncullah berbagai penderitaan. Ia sempat mengeluh kepada Tuhan karena orang-orang yang mendengar Sabda melalui mulutnya tetapi tidak mendengar dan melakukannya. Banyak orang mengutuk Yeremia meskipun dirinya tidak memiliki utang apapun. Yeremia bertanya kepada Tuhan, “Mengapa penderitaanku tidak berkesudahan?” Hanya Sabda Tuhan yang menjadi kekuatan bagi Yeremia. Yeremia berkata, “Apabila aku menemukan sabdaMu maka aku menikmatinya. SabdaMu menjadi kegirangan bagiku dan menjadi kesukaan hatiku”. Tuhan lalu menyadarkan Yeremia, “Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan dikau menjadi pelayan di hadapanKu.” Tuhan juga berjanji kepada Yeremia untuk melepaskannya dari orang-orang jahat dan membebaskan dari genggaman orang lain. Yeremia menjadi penyambung lidah Tuhan.
Kerajaan Sorga itu indah dan mahal. Setiap orang memiliki kerinduan untuk mencari, menemukan dan memilikinya. Sikap bathin yang harus dibangun untuk memiliki Kerajaan Sorga adalah: Selalu bersukacita, memiliki sikap lepas bebas yang ditunjukkan dengan menjual segala milik untuk membeli harta terpendam dan mutiara yang indah. Dengan kata lain, untuk memiliki Allah di dalam hidup, orang harus lepas bebas dari segala harta dan hiburan duniawi. Yesus sendiri berkata, “Dimana hartamu ada, disitu hatimu juga berada” (Mat 6:21). Orang juga diingatkan untuk bertahan dalam penderitaan. Pertanyaan refleksinya adalah, “Apakah kita semua dapat berjuang untuk memiliki Allah dan KerajaanNya di dalam hidup kita?”
Doa: Tuhan, semoga kami tekun mencari, menemukan dan tinggal bersamaMu. Amen
PJSDB

1 comment:

  1. Hal Kerajaan Sorga seperti Harta yang terpendam dan Mutiara yang Indah. Harta yang terpendam ditemukan secara tidak sengaja sedangkan mutiara yang hilang memang secara khusus mencarinya. Jadi menurut saya ada 2 cara menemukan sorga yaitu dengan mencari dengan sungguh-sunggu dan dengan cara menemukannya secara tidak sengaja lewat masalah/kejadian hidup seseorang.

    ReplyDelete