Hari Selasa, Pekan Biasa I
1Sam 1:9-20
MT. 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd
Mrk. 1:21b-28
Tuhan lebih
berkuasa!
Saya pernah mendengar seruan dari
seorang ibu yang anaknya sakit keras di rumah sakit: “Tuhanku adalah Allah yang
menyembuhkan. Tuhan lebih berkuasa!” Saya mendengar seruan ini sambil
memperhatikan pasien yang terbaring lemah di atas ranjang. Ada dua situasi yang
saya pahami di sini: pertama, ibu sebagai orang tua memiliki iman dan optimisme
bahwa Tuhan pasti dapat menolong anaknya. Ia sungguh percaya pada kuasa Tuhan
yang menyembuhkan. Kehadiran imam sebagai alter Christus membantu dalam hal doa
kepada Tuhan untuk anugerah kesembuhan. Kedua, anak yang sedang sakit sangat
membutuhkan pertolongan dari Tuhan. Ia lemah dan tak berdaya namun dengan
adanya iman dari ibunya, kiranya dapat menolongnya untuk mengurangi beban
hidupnya. Tuhan dapat menyembuhkannya melalui perantaraan orang lain yang
beriman kepada Tuhan. Bagi saya, ini adalah pengalaman dari setiap orang
beriman di hadirat Tuhan dan sesama.
Bacaan-bacaan Kitab Suci pada
hari ini berbicara tentang kuasa Tuhan bagi manusia. Dalam bacaan Injil kita
mendengar bagaimana Markus melukiskan kegiatan-kegiatan lanjutan Yesus setelah
memanggil para murid perdana di pantai danau Galilea. Posisi Yesus adalah Ia
sedang berada di dalam rumah ibadat di Kapernaun. Ia melakukan tugas-tugas harian-Nya
dengan sempurna, yakni mengajar dengan penuh kuasa dan wibawa sehingga banyak orang
takjub kepada-Nya. Ia melakukan sebuah mukjizat yaitu menyembuhkan seorang yang
kerasukan roh jahat. Orang yang kerasukan roh-roh jahat berperilaku demikian
karena dikontrol oleh kuasa roh-roh jahat. Kini di hadapan Yesus, roh-roh jahat
itu tidak memiliki kuasa apapun.
Perhatikan perkataan perwakilan roh
jahat kepada Yesus: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret?
Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari
Allah." (Mrk 1:24). Hanya ada satu manusia tetapi dikuasai oleh roh-roh
jahat. Hanya ada satu Yesus, tetapi kuasa-Nya mampu melumpuhkan kuasa roh-roh
jahat. Hal yang menarik perhatian kita adalah roh jahat sekalipun masih mengenal
Yesus dan kuasa-Nya. Tuhan Yesus dengan kuasa dan wibawa membentak roh-roh
jahat itu dan mengeluarkan mereka dari tubuh manusia yang mereka rasuki.
Roh-roh jahat sempat menunjukkan rasa takutnya di hadapan Tuhan Yesus. Namun
karena kuasa Tuhan Yesus melebihi segalanya maka roh-roh jahat sekalipun takut
dan takluk.
Hal lain yang menarik dari kuasa
Tuhan Yesus ini adalah rasa takjub dan syukur. Orang yang tidak mengalami
mukjizat tetapi hanya melihat terjadinya mukjizat merasa takjub dengan kuasa
Allah di dalam diri Yesus Putera-Nya. Inilah perkataan mereka: "Apa ini?
Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun
diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya." (Mrk 1:27). Yesus semakin
terkenal karena kuasa dan wibawa-Nya mengubah hidup banyak orang. Wujud nyata
dari kuasa Tuhan adalah manusia berubah, manusia menjadi baru, bebas dari kuasa
dan ikatan roh-roh jahat.
Satu hal yang bagi saya penting buat
direnung bersama adalah Tuhan Yesus berbicara dengan penuh kuasa dan wibawa di
dalam Sinagoga. Mari kita membiarkan diri kita sebagai sinagoga, tempat kudus,
di mana Tuhan dapat berbicara dengan kuasa dan wibawa. Pada hari ini kita coba
membenahi diri kita. Roh jahat saja takhluk kepada Yesus, mengapa kita masih
kesulitan untuk mentaati dan melakukan perintah-perintah Yesus? Mengapa kita masih
kesulitan mengakui otoritas Yesus? Mengapa kita masih mempertanyakan otoritas
dan kuasa Yesus di dalam diri kita dan di dalam Gereja?
Dalam bacaan pertama kita juga
berjumpa dengan sosok Hannah, istri Elkana. Ia divonis tidak memiliki anak
karena kandungannya sudah ditutup. Ia berada di bawah tekanan Penina selaku
istri Elkana yang memiliki anak. Banyak kali Hannah merasa dibully oleh Penina.
Hannah tidak berhenti dalam penderitaannya. Ia meminta kepada Tuhan untuk
menolongnya. Sebab itu ia rajin berdoa di rumah Tuhan di Silo. Ia tekun berdoa,
mulutnya komat-kamit namun imam Eli berpikir bahwa Hannah sedang mabuk. Hannah
menjelaskan maksud dan intensinya kepada imam Eli. Dengan penuh harapan imam
Eli berkata kepadanya: "Pergilah dengan selamat, dan Allah Israel akan
memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya." (1Sam 1:17).
Kisah ini berlanjut di mana kuasa Allah benar-benar nyata. Dkisahkan bahwa setahun
kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai
anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada Tuhan."
(1Sam 1:20).
Kuasa Tuhan sungguh nyata di dalam
hidup ini. Banyak kali kita sendiri mengalami kesulitan tertentu seperti sakit
dan penyakit yang menguasai kita, masalah-masalah keluarga ataukah relasi antar
pribadi di dalam keluarga masing-masing. Kita semua tidak boleh mengandalkan
diri kita. Kita butuh Tuhan yang datang untuk menyembuhkan. Kita butuh Tuhan
untuk memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita sukai.
PJ-SDB
No comments:
Post a Comment