Monday, January 6, 2020

Homili Hari Senin setelah Penampakan Tuhan - 2020


Hari Senin sesudah Penampakan Tuhan
1Yoh. 3:22-4:6
Mzm. 2:7-8,10-11
Mat. 4:12-17,23-25

Mari ikut Yesus

Pada hari ini orang mulai memikirkan bagaimana mereka dapat membongkar hiasan-hiasan Natal di rumah, di tempat umum dan lebih khusus lagi di Gereja. Ini pertanda masa Natal segera berakhir setelah kita merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan. Liturgi Gereja, melalui bacaan-bacaan Kitab Suci menghadirkan sosok Yesus yang sudah dewasa. Ia berkeliling dan berbuat baik. Dalam berkeliling dan berbuat baik itu, Ia menghadirkan Kerajaan Allah dengan seruan tobat.

Penginjil Matius hari ini mengisahkan tentang tampilnya Yesus di Galilea. Pada saat itu Yohanes Pembaptis sudah lebih dahulu tampil untuk mempersiapkan kedatangan Yesus. Namun karena ia berani menegur Herodes Antipas karena menikahi Herodias yang adalah istri saudaranya Herodes Filipus maka ia pun ditangkap masuk penjara. Yesus mendengar peristiwa Yohanes Pembaptis ini sehingga Ia pun memilih untuk menyingkir dari Nazaret sebagai kampung halamannya ke Galilea, tepatnya di Kapernaum daerah Zebulon dan Naftali. Di tempat baru ini, Yesus menunjukkan diri-Nya sebagai terang bagi bangsa-bangsa yang diam di dalam kegelapan. Hal ini tentu tepat sebagaimana dikatakan di dalam Kitab Perjanjian Lama: "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." (Mat 4:15-16). Di tempat yang baru ini Yesus menghadirkan Kerajaan Allah dengan seruan tobat: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Mat 4:17).

Yesus berkeliling dan berbuat baik. Perbuatan baik yang dilakukan Yesus adalah mengajar dan menyembuhkan banyak orang. Caranya adalah berkeliling di seluruh daerah Galilea, mengajar di dalam rumah-rumah ibadat, memberitakan Injil dan melenyapkan segala penyakit dan kelemahan manusia. Di sini kita melihat misi utama Yesus sungguh terlaksana dengan baik yaitu mengajar dan menyembuhkan. Warta Injil menjangkaui semua orang dari berbagai suku dan bahasa. Kesembuhan sebagai buah keselamatan menjadi milik orang-orang yang percaya kepada Yesus dan mengikuti-Nya dari dekat. Penampilan Yesus ini sungguh mempesona, menarik minat dan perhatian banyak orang dari Galilea, Dekapolis, Yerusalem, dari Yudea dan dari seberang Yordan. Secara geografis, orang-orang ini berasal dari berbagai daerah. Keselamatan dalam Yesus menjadi milik semua orang.

Bagaimana kita dapat menunjukkan jati diri kita sebagai orang yang setia mengikuti Tuhan Yesus? Yohanes dalam suratnya yang pertama membuka wawasan kita untuk memahami tugas dan perutusan Yesus di dalam Gereja dan kita sebagai Gereja di dalam Gereja sendiri. Kepada komunitasnya, Yohanes mengingatkan mereka untuk menuruti seluruh perintah Tuhan dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Menuruti perintah Tuhan berarti kita sungguh-sungguh mengasihi-Nya. Perintah Tuhan yang dimaksudkan adalah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dengan percaya kepada Yesus berarti kita diam di dalam Allah sendiri dan dengan demikian Allah juga diam di dalam kita. Allah hadir dalam Roh dan Kebenaran yang menjadikan kita sungguh-sungguh Anak Allah yang mengikuti-Nya dari dekat.

Di samping kita mengikuti perintah Tuhan, Yohanes juga membantu kita untuk mampu membuat discernment supaya mampu membedakan Roh Kudus yang diam di dalam diri kita dan roh jahat yang tidak lain adalah roh antikristus. Roh Allah mengakui Yesus Kristus yang berinkarnasi berasal dari Allah. Roh yang tidak mengakui Yesus Kristus adalah antikristus. Setiap pribadi harus merusaha dan sadar diri bahwa ia berasal dari Allah. Perasaan demikian mengantar dia untuk percaya dan mengikuti Yesus dari dekat.

Pada hari ini kita belajar dari Tuhan Yesus. Ia berkeliling dan berbuat baik dengan mengajar dan menyembuhkan. Ia menghadirkan Injil sebagai khabar sukacita bagi semua orang yang menantikan keselamatan. Untuk itu kita harus berani melepaskan hidup lama dan mengenakan hidup baru di dalam Tuhan. Tugas kita adalah menjadi saksi Kristus sang terang bagi bangsa-bangsa yang hidup dalam kegelapan. Betapa indah dan luhurnya hidup kita sebagai saksi terang Kristus. Kita menunjukkannya dalam sikap dan perilaku yang nyata.

PJ-SDB

No comments:

Post a Comment