Hari Senin sesudah Penampakan
Tuhan
1Yoh. 3:22-4:6
Mzm. 2:7-8,10-11
Mat. 4:12-17,23-25
Mari ikut Yesus
Pada hari ini orang mulai
memikirkan bagaimana mereka dapat membongkar hiasan-hiasan Natal di rumah, di
tempat umum dan lebih khusus lagi di Gereja. Ini pertanda masa Natal segera
berakhir setelah kita merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan. Liturgi Gereja,
melalui bacaan-bacaan Kitab Suci menghadirkan sosok Yesus yang sudah dewasa. Ia
berkeliling dan berbuat baik. Dalam berkeliling dan berbuat baik itu, Ia
menghadirkan Kerajaan Allah dengan seruan tobat.
Penginjil Matius hari ini
mengisahkan tentang tampilnya Yesus di Galilea. Pada saat itu Yohanes Pembaptis
sudah lebih dahulu tampil untuk mempersiapkan kedatangan Yesus. Namun karena ia
berani menegur Herodes Antipas karena menikahi Herodias yang adalah istri
saudaranya Herodes Filipus maka ia pun ditangkap masuk penjara. Yesus mendengar
peristiwa Yohanes Pembaptis ini sehingga Ia pun memilih untuk menyingkir dari
Nazaret sebagai kampung halamannya ke Galilea, tepatnya di Kapernaum daerah
Zebulon dan Naftali. Di tempat baru ini, Yesus menunjukkan diri-Nya sebagai
terang bagi bangsa-bangsa yang diam di dalam kegelapan. Hal ini tentu tepat
sebagaimana dikatakan di dalam Kitab Perjanjian Lama: "Tanah Zebulon dan
tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah
bangsa-bangsa lain, bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang
besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit
Terang." (Mat 4:15-16). Di tempat yang baru ini Yesus menghadirkan
Kerajaan Allah dengan seruan tobat: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah
dekat!” (Mat 4:17).
Yesus berkeliling dan berbuat
baik. Perbuatan baik yang dilakukan Yesus adalah mengajar dan menyembuhkan
banyak orang. Caranya adalah berkeliling di seluruh daerah Galilea, mengajar di
dalam rumah-rumah ibadat, memberitakan Injil dan melenyapkan segala penyakit
dan kelemahan manusia. Di sini kita melihat misi utama Yesus sungguh terlaksana
dengan baik yaitu mengajar dan menyembuhkan. Warta Injil menjangkaui semua
orang dari berbagai suku dan bahasa. Kesembuhan sebagai buah keselamatan
menjadi milik orang-orang yang percaya kepada Yesus dan mengikuti-Nya dari
dekat. Penampilan Yesus ini sungguh mempesona, menarik minat dan perhatian
banyak orang dari Galilea, Dekapolis, Yerusalem, dari Yudea dan dari seberang
Yordan. Secara geografis, orang-orang ini berasal dari berbagai daerah.
Keselamatan dalam Yesus menjadi milik semua orang.
Bagaimana kita dapat menunjukkan
jati diri kita sebagai orang yang setia mengikuti Tuhan Yesus? Yohanes dalam
suratnya yang pertama membuka wawasan kita untuk memahami tugas dan perutusan
Yesus di dalam Gereja dan kita sebagai Gereja di dalam Gereja sendiri. Kepada
komunitasnya, Yohanes mengingatkan mereka untuk menuruti seluruh perintah Tuhan
dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. Menuruti perintah Tuhan berarti kita
sungguh-sungguh mengasihi-Nya. Perintah Tuhan yang dimaksudkan adalah percaya
kepada Tuhan Yesus Kristus. Dengan percaya kepada Yesus berarti kita diam di
dalam Allah sendiri dan dengan demikian Allah juga diam di dalam kita. Allah
hadir dalam Roh dan Kebenaran yang menjadikan kita sungguh-sungguh Anak Allah
yang mengikuti-Nya dari dekat.
Di samping kita mengikuti perintah
Tuhan, Yohanes juga membantu kita untuk mampu membuat discernment supaya mampu
membedakan Roh Kudus yang diam di dalam diri kita dan roh jahat yang tidak lain
adalah roh antikristus. Roh Allah mengakui Yesus Kristus yang berinkarnasi
berasal dari Allah. Roh yang tidak mengakui Yesus Kristus adalah antikristus.
Setiap pribadi harus merusaha dan sadar diri bahwa ia berasal dari Allah.
Perasaan demikian mengantar dia untuk percaya dan mengikuti Yesus dari dekat.
Pada hari ini kita belajar dari
Tuhan Yesus. Ia berkeliling dan berbuat baik dengan mengajar dan menyembuhkan.
Ia menghadirkan Injil sebagai khabar sukacita bagi semua orang yang menantikan
keselamatan. Untuk itu kita harus berani melepaskan hidup lama dan mengenakan
hidup baru di dalam Tuhan. Tugas kita adalah menjadi saksi Kristus sang terang
bagi bangsa-bangsa yang hidup dalam kegelapan. Betapa indah dan luhurnya hidup
kita sebagai saksi terang Kristus. Kita menunjukkannya dalam sikap dan perilaku
yang nyata.
PJ-SDB
No comments:
Post a Comment