Saturday, February 11, 2012

Renungan 11 Pebruari 2012


Hari Orang Sakit sedunia
1Raj 12:26-32;13:33-34; Mzm 106:6-7a.19-22; Mrk 8:1-10



Mari berbagi


Kisah Yerobeam berlanjut. Ia yakin bahwa potongan-potongan kain yang diterima dari raja Ahia sudah menjadikan dirinya raja. Wafatnya Salomo menjadi momen pecahnya kerajaan. Yerobeam mengangkat dirinya menjadi raja Kerajaan Israel di Samaria sedangkan Rehabeam menjadi raja Yehuda di Yerusalem. Sikap jahat ditunjukkan oleh Yerobeam. Ia membangun tempat-tempat pemujaan berhala di Betel dan Dan. Ia berpikir bahwa dengan membangun tempat-tempat pemujaan berhala dan mengangkat imam-imamnya maka kekuasaannya akan berlangsung selama-lamanya. Orang-orang Israel dilarang pergi ke Yerusalem untuk berdoa kepada Allah nenek moyang mereka. Secara politis upaya Yerobeam berhasil tetapi ia gagal total secara rohani karena ia bersama seluruh kerajaan menjadi murtad. Kuasa manusia mengalahkan Tuhan sebagai sumber kekuasaan yang benar.

Berbeda dengan kuasa yang diajarkan oleh Yesus. Ia tidak mengajar dan membuat mujizat untuk memuliakan diriNya sendiri tetapi semua yang dilakukanNya supaya semua orang memuji Bapa di Surga. Ia tidak mengorbankan orang lain tetapi justru Ia mengorbankan diriNya sebagai santapan rohani untuk menguatkan dan  meneguhkan hidup banyak orang. Kisah Yesus menggandakan roti merupakan contoh nyata bagaimana Ia prihatin dengan hidup manusia. Ia berkata: “HatiKu tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini”. Dengan modal tujuh buah roti dan beberapa ikan, Ia mengucap syukur, memecah-mecahkan dan memberikan kepada para muridNya untuk dibagikan kepada empat ribu orang. Semua orang makan sampai kenyang, bahkan masih ada sisa.

Yesus berekaristi bersama para muridNya dan banyak orang menikmati buah EkaristiNya. Ekaristi menjadi saat di mana Yesus bersyukur dan menunjukkan diriNya dalam rupa roti yang diambil, dipecah-pecah dan dibagi-bagi kepada semua orang sehingga mereka menjadi kenyang. Sama seperti roti yang dibagikan kepada semua orang di mana masih ada sisa sebanyak tujuh bakul, demikian juga semua orang yang menerima Yesus akan berkelimpahan hidupnya.

Berbagi adalah perbuatan kasih yang indah dan berharga. Yesus menunjukkan saat berbagi ini dengan mengorbankan seluruh hidupNya untuk keselamatan semua orang. Ini adalah tanda kasihNya yang paling agung. Pengurbanan Yesus membuat kita perlu mematikan sikap egois dan berusaha untuk berbagi dengan sesama dan membawa mereka kepada Tuhan. Matikanlah sikap Yerobeam yang angkuh dan hayatilah sikap Yesus yang berbelas kasih kepada semua orang. Mari berbagi…

PJSDB

No comments:

Post a Comment