Thursday, February 9, 2012

Renungan 9 Pebruari 2012

1Raj 11:4-13; Mzm 106:3-4.35-36.37.40; Mrk 7:24-30 


Mudah Mengingkari Janji Setia 

Salomo barusan mendapat pujian dari ratu Syeba karena kebijaksanaannya. Para isterinya pun disapa: "Berbahagialah para isterimu!" Sayang sekali, salomo juga manusia dengan banyak kelemahan. Ia berkenalan dan menikahi para wanita asing dengan alasan politik, ternyata para isteri ini juga tetap bertahan pada kepercayaan mereka akan dewa-dewi. Semua ini amat mempengaruhi kesetiaan iman Salomo kepada Tuhan Allah Israel. Ia mencondongkan hatinya kepada dewa-dewi asing dan mengabaikan Tuhan Allah Israel. Ia mengikuti dewi Ashtoret, Milkom. Ia juga mendirikan bukit pengurbanan bagi dewa Kamos dan dewa Molokh. Ketidaksetiaan Salomo ini menimbulkan murka Tuhan Allah Israel. Dengan keras Tuhan mengatakan bahwa Ia akan mengoyakan Kerajaan setelah Salomo meninggal. Daud ayahanda Salomo pernah jatuh berkali-kali dalam dosa tetapi ia berusaha untuk bertobat dan mengarahkan dirinya kepada Tuhan. Salomo ternyata tidak menunjukkan kesetiaan imannya kepada Tuhan Allah Israel. 

Di dalam Injil, Tuhan Yesus melakukan perjalanan untuk menghadirkan Kerajaan Allah. Kali ini Ia meninggalkan daerah Galilea dan berada di daerah orang asing yakni daerah Tirus. Ia menyembuhkan seorang anak perempuan yang kerasukan roh jahat. Dikatakan ibu dari anak itu, orang Yunani berkebangsaan Siro Fenisia. Terjadi dialog menarik. Yesus berkata: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan dilemparkan kepada anjing." Ibu itu menjawab: "Benar, Tuhan! tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." Anak-anak adalah simbol orang Yahudi yang merasa diri umat terpilih, lebih bermartabat dengan memakan roti. Sedangkan anjing adalah hewan kotor, simbol orang asing, warga kelas dua yang hanya memakan remah saja. Apa artinya? Tuhan Yesus membawa keselamatan kepada semua orang! 

Setiap orang memiliki kebiasaan mengikrarkan janji tertentu. Para biarawan dan biarawati ketika mengikrarkan kaul kebiaraan, para suami dan isteri ketika mengucapkan janji pernikahan, para pemerintah dan para profesionalis selalu mengakhiri janji atau sumpah di depan umum seperti ini: "Demikian janji saya demi Allah dan Injil suci ini". Janji yang diikrarkan menuntut kesetiaan selama-lamanya sampai maut menjemput! Apakah anda setia menghayati janji atau kaul-kaulmu? 

Misi Yesus adalah membawa keselamatan kepada semua orang. Misi Yesus hendaknya tetap menjadi misi Gereja yang menyelamatkan semua orang. Hal ini tentu membantu kita untuk menyadari tugas panggilan dan pengabdian kita kepada kemanusiaan yang universal. Apakah kita juga berani terbuka melayani semua orang tanpa memandang siapakah pribadi yang ada di hadapan kita? Belajarlah dari Yesus! 

 PJSDB

No comments:

Post a Comment