Kis
5:27b-32.40b-41
Mzm
30:2.4.5.6.11.12a.13b
Why 5:11-14
Yoh 21:1-19
Hidup ini sia-sia kalau
tanpa Yesus
Kisah-kisah tentang paskah sangat menarik. Para rasul Yesus
yang telah meninggalkan pekerjaan mereka sebagai nelayan ikan telah diubah
Yesus menjadi penjala manusia. Menjala manusia berarti memperhatikan semua
orang yang percaya pada Kristus secara rohani dan jasmani. Orang tidak hanya
tahu berdoa saja tetapi mereka juga butuh kesejahteraan di dalam hidupnya. Tiga
tahun, mereka meninggalkan profesi mereka sebagai nelayan dan kali ini mereka
kembali menjadi nelayan untuk menjala manusia sebagaimana dijanjikan oleh Yesus
sendiri. Namun sebelumnya para rasul juga mengalami degradasi rasa percaya
kepada Yesus. Mereka pernah berangan-angan
bahwa Yesus sang Maestro akan menjadi raja mereka. Seorang Raja perkasa
yang akan mengusir orang-orang Romawi dari Yudea dan Galilea. Tetapi harapan
mereka tidak menjadi kenyataan. Yesus menjadi raja yang wafat tanpa busana di
atas kayu salib.
Pengalaman para rasul akan Yesus memang benar-benar
menimbulkan krisis. Tujuh rasul yang dipimpin oleh Petrus juga meninggalkan Yerusalem kembali ke Galileia dan mau menjadi nelayan seperti semula. Untuk itu Petrus berkata, “Aku pergi menangkap ikan.” Teman-teman lainnya menjawab, “Kami pergi juga dengan engkau.” Semalam suntuk, mereka tidak menangkap apa-apa. Pada saat matahari hampir terbit, Yesus berdiri di pantai tetapi para murid tidak mengenalNya. Sebagai Penebus umat manusia Ia menyapa para muridNya: “Anak-anakKu apakah kalian mempunyai ikan yang menjadi lauk-pauk. Mereka jujur mengatakan tidak. Yesus meneguhkan mereka dengan menyuruh mereka menebarkan jala di samping kanan dan mereka menangkap 153 ekor ikan tanpa merusak jalannya.
menimbulkan krisis. Tujuh rasul yang dipimpin oleh Petrus juga meninggalkan Yerusalem kembali ke Galileia dan mau menjadi nelayan seperti semula. Untuk itu Petrus berkata, “Aku pergi menangkap ikan.” Teman-teman lainnya menjawab, “Kami pergi juga dengan engkau.” Semalam suntuk, mereka tidak menangkap apa-apa. Pada saat matahari hampir terbit, Yesus berdiri di pantai tetapi para murid tidak mengenalNya. Sebagai Penebus umat manusia Ia menyapa para muridNya: “Anak-anakKu apakah kalian mempunyai ikan yang menjadi lauk-pauk. Mereka jujur mengatakan tidak. Yesus meneguhkan mereka dengan menyuruh mereka menebarkan jala di samping kanan dan mereka menangkap 153 ekor ikan tanpa merusak jalannya.
Setelah tiba di darat, para murid melihat api arang dan di
atasnya terdapat ikan dan roti yang sedang dipanggang. Yesus meminta Petrus dan
teman-temannya untuk membawa beberapa ikan yang barusan ditangkap. Simon Petrus
naik ke perahu dan mengambil semua ikan yang masuk di dalam jala berjumlah 153
ekor. Yesus mengajak mereka untuk
sarapan bersama. Ia mengambil roti dan ikan lalu memberikannya kepada Simon
Petrus dan teman-temannya. Setelah penampakanNya untuk ketiga kalinya ini, Yesus
menanyakan kesetiaan Petrus untuk menjadi gembala bagi domba-dombaNya. Satu hal
yang penting di sini adalah Petrus berjanji untuk mencintai Yesus lebih dari
yang lain.
Bacaan Injil hari ini sangat menarik. Para murid berjumlah
tujuh orang itu mungkin kembali ke Galilea dengan kekecewaan tertentu. Mereka
sepertinya tidak percaya akan semua kejadian yang menimpa hidup Yesus. Itu
sebabnya mereka memutuskan untuk kembali kepada pekerjaan mereka sebagai
nelayan. Namun demikian mereka lupa bahwa Yesus sendiri berjanji untuk
menyertai mereka hingga akhir zaman. Ketika mereka menyendiri, tanpa Yesus,
dalam keadaan gelap, mereka tidak menghasilkan apa-apa. Ketika Yesus hadir
mereka berhasil menangkap banyak ikan.
Tugas gereja saat ini adalah menjadi tanda dan pembawa kasih
Allah bagi banyak orang. Tugas
ini sangat mulia dan hanya bisa berhasil kalau dikerjakan di dalam Kristus. Artinya Kristuslah yang menjiwai semua karya kerasulan Gereja. Kita tidak bertindak atas nama diri kita sendiri tetapi atas nama Kristus. Para rasul pernah mengalami kesulitan dalam mewartakan Yesus. Mereka dilarang untuk mengajar atas nama Yesus dari Nazaret karena ajaran para rasul itu telah mempengaruhi banyak orang di Yerusalem. Namun demikian para rasul memiliki satu prinsip penting: lebih baik mentaati Allah dari pada mentaati manusia. Mereka tetap berani mewartakan kebangkitan Kristus karena karya Roh Kudus di dalam hidup mereka.
ini sangat mulia dan hanya bisa berhasil kalau dikerjakan di dalam Kristus. Artinya Kristuslah yang menjiwai semua karya kerasulan Gereja. Kita tidak bertindak atas nama diri kita sendiri tetapi atas nama Kristus. Para rasul pernah mengalami kesulitan dalam mewartakan Yesus. Mereka dilarang untuk mengajar atas nama Yesus dari Nazaret karena ajaran para rasul itu telah mempengaruhi banyak orang di Yerusalem. Namun demikian para rasul memiliki satu prinsip penting: lebih baik mentaati Allah dari pada mentaati manusia. Mereka tetap berani mewartakan kebangkitan Kristus karena karya Roh Kudus di dalam hidup mereka.
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk tetap kuat dan
bertahan apa pun kesulitannya untuk mewartakan kebangkitan Kristus. Kita harus
bangga memiliki Yesus Kristus yang telah bangkit dengan mulia. Hanya melalui
Dialah ada keselamatan dan penebusan berlimpah.
Doa: Tuhan Bapa yang mahabaik, bantulah kami untuk selalu
mengandalkanMu di dalam hidup kami. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment