Kis 14:19-28
Mzm
145:10-11.12-13ab.21
Yoh
14:27-31a
Bertekunlah dalam iman
Kisah kehidupan misioner Paulus dan Barnabas berlanjut. Kali ini
mereka berada di kota Listra. Mereka di datangi oleh orang-orang Yahudi dari
Antiokhia dan Ikonium yang saat itu membujuk banyak orang untuk memihak mereka
supaya membenci dan menganiaya Paulus dan Barnabas. Mereka melakukannya dengan
menyeret Paulus ke luar kota dan melemparinya dengan batu. Banyak orang
berpikir Paulus sudah mati, tetapi ternyata ia masih hidup. Maka ia pun bangun
dan masuk kembali ke dalam kota. Paulus tidak putus asa dengan penganiayaan
yang ia alami. Ia bahkan semakin berani untuk mewartakan Injil ke Derbe bersama
Barnabas.
Dalam pelayanan misioner di daerah Listra, Ikonium dan
Antiokhia, Paulus menasihati para
muridNya untuk bertekun dalam iman.
Penderitaan dan kesengsaraan harus mereka alami sebelum masuk dalam Kerajaan
Allah. Di samping pengajaran-pengajaran dan pewartaan Injil, Paulus dan
Barnabas juga memikirkan tentang struktur komunitas di daerah misi. Mereka
meminta jemaat untuk berdoa dan berpuasa sehingga dapat memilih para penatua
yang baik yang dapat melayani mereka. Paulus dan Barnabas juga memiliki waktu
untuk sharing iman dengan para saudara di Antiokhia setelah mengakhiri
perjalanan misioner yang pertama. Sharing iman ini lebih menekankan pentingnya
karya Allah yang ajaib yang dilakukan bagi umatNya dengan perantaraan mereka.
Paulus dan Barnabas melakukan pelayanan sebagai misionaris
dengan tekun. Ini adalah bukti kasih mereka kepada Tuhan Yesus yang mereka
imani. Cara hidup kedua rasul ini ikut membantu pesatnya pertumbuhan iman umat
sebagai sebuah gereja baru. Tentu saja selama perjalanan misioner yang pertama
ini mereka juga mengalami kesulitan yang besar. Penderitaan, kesengsaraan
dialami Paulus. Tetapi semakin mereka ditindas, semangat untuk mewartakan Yesus
semakin besar. Mengapa demikian? Karena Tuhan Yesus menyertai mereka, dan bahwa
Paulus dan Barnabas selalu bekerja sama sebagai satu team pewarta. Hal ini
tentu menantang gereja misioner zaman ini. Apakah spirit Paulus dan Barnabas yaitu
bertahan dalam penderitaan dan bekerja bersama sebagai satu team masih di
miliki oleh Gereja masa kini?
Tuhan Yesus dalam bacaan Injil memberikan wejangan-wejangan
terakhir kepada para murid dan seluruh GerejaNya. Kali ini Ia meninggalkan satu
peninggalan yang sangat berharga yaitu damai sejahtera. Yesus berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, Damai
sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan
oleh dunia kepadamu” (Yoh 14:27). Damai sejahtera (shalom) adalah titipan
Tuhan bagi manusia. Damai yang sejati itu berasal dari Tuhan. Tuhan memberinya
secara cuma-cuma kepada manusia, begitu indah dan sangat berbeda dengan tawaran
damai dari dunia. Damai titipan Tuhan ini patut dimiliki oleh setiap orang yang
percaya kepadaNya dan barangsiapa membawa damai titipan Tuhan ini akan disebut
anak-anak Allah (Mat 5:9).
Wejangan lain yang tidak kalah pentingnya adalah perjalanan
kembali kepada Bapa. Yesus
melewati perjalanan ini dengan wafat dan bangkitNya dari alam maut. Paskah Yesus ini mendamaikan manusia dan Bapa di surga. Perjalanan kembali kepada Bapa dilakukan Yesus untuk menyiapkan tempat peristirahatan kekal bagi kita semua yang percaya kepadaNya. Yesus berkata bahwa DiriNya dan Bapa adalah satu dan bahwa Ia sangat mengasihi Bapa. Tentu saja kata-kata Yesus ini memanggil kita semua untuk melakukan hal yang sama dengan Yesus yaitu mengasihi Bapa dan tinggal selamanya bersama Bapa.
melewati perjalanan ini dengan wafat dan bangkitNya dari alam maut. Paskah Yesus ini mendamaikan manusia dan Bapa di surga. Perjalanan kembali kepada Bapa dilakukan Yesus untuk menyiapkan tempat peristirahatan kekal bagi kita semua yang percaya kepadaNya. Yesus berkata bahwa DiriNya dan Bapa adalah satu dan bahwa Ia sangat mengasihi Bapa. Tentu saja kata-kata Yesus ini memanggil kita semua untuk melakukan hal yang sama dengan Yesus yaitu mengasihi Bapa dan tinggal selamanya bersama Bapa.
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk tetap tekun dalam
iman sebagai murid-murid Kristus. Tentu saja banyak penderitaan dan kemalangan
kita hadapi tetapi tidak mengurangi iman dan kasih kita kepada Yesus. Paulus
dan Barnabas mengalami penderitaan tetapi mereka tekun dalam iman sehingga
gereja tetap bertumbuh dengan subur di tanah-tanah misi. Para murid Kristus
diharapkan membawa damai dan sukacita yang dititip Tuhan sampai ke ujung dunia.
Dia sendiri, Tuhan kita akan menyertai kita semua hingga akhir zaman dalam
mewartakan damai Tuhan. Apakah kita sebagai gereja, bertekun dalam iman dan
berani mewartakan damai Tuhan yang sangat berbeda dengan damai duniawi?
Doa: Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai bila terjadi
kebencian, peperangan dan penindasan. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment