Kis 8:26-40
Mzm
66:8-9.16-17.20
Yoh 6:44-51
Aku Percaya bahwa Yesus
Kristus Anak Allah
Ketika masih bertugas sebagai pastor di Timor Leste, saya
memiliki pengalaman-pengalaman pelayanan pastoral yang menarik. Salah satunya
adalah ketika mengunjungi seorang bapa yang sedang sakit keras, usia sekitar 80
tahun dan mau dibaptis sebelum meninggal dunia. Keluarganya meminta saya untuk
membaptisnya sebelum dia meninggal dunia. Ketika berada di dekat tempat
tidurnya, saya bertanya: “Apakah bapa percaya Tuhan Yesus?” “Apa?” tanya dia.
Saya dengan suara lebih lantang: “Apakah bapa percaya Tuhan Yesus?” Dia
menjawab, “Ya yang berambut gondrong” sambil mengangguk. Saya bertanya lagi, “Bagaimana bapa bisa percaya
pada orang berambut gondrong?” Dia menjawab: “Kelihatan Dia orang baik” Setelah itu saya
mengajarnya tanda salib dan membaptisnya. Ketika meninggal dunia seluruh
keluarga sangat bergembira. Bapa itu juga meninggal dalam damai.
Pengenalan akan Yesus Kristus memang sangat sederhana.
Kebetulan di ruang tengah ada gambar Yesus berambut gondrong dan selalu
diajarkan cucu-cucunya bahwa Yesus itu seorang pemuda berambut gondrong dan
orangnya baik. Opa itu merekam semua penjelasan cucunya dan percaya akan semua
yang dikatakan tentang Yesus. Mungkin bagi banyak orang pengenalan akan Yesus
ini tidak laku tetapi ternyata bagi opa ini justru sederhana dan menyelamatkan.
Kecil dan sederhana itu ternyata berarti dan indah.
Hari ini kita mendengar kisah
lanjutan dari Filipus. Dia dari Samaria diutus oleh malaikat Tuhan pergi
jauh ke selatan, dari Yerusalem ke Gaza. Di jalan yang sunyi itu Filipus bertemu
dengan seorang Sida-Sida dari Etiopia pulang beribadat di Yerusalem sambil
membaca Kitab nabi Yesaya tentang Hamba Yahwe yang menderita (Yes 53:7).
Filipus menjelaskan makna Kitab nabi Yesaya lalu membaptis sida-sida itu.
Lihatlah karya Roh Kudus yang luar biasa bagi Filipus. Dia adalah orang
keturunan Yunani menjadi penginjil di daerah asing: Yahudi dan Samaria. Sida
Sida yang dibaptis menunjukkan sikap takut akan Allah dengan mengambil bagian
dalam perayaan-perayaan Yahudi dan membaca Kitab Suci. Syair hamba Tuhan yang
sedang dibaca Sida Sida Etiopia itu berbicara tentang seorang yang saleh, yang
secara tidak adil disiksa sehingga sangat menderita dan menebus dosa umat
manusia. Hal yang kiranya menarik perhatian kita adalah pengakuan iman orang
Etiopia: “Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah”. Ia pun dibaptis
Filipus dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Penginjil Yohanes melaporkan
bahwa dalam diskursus tentang Roti Hidup, Yesus berkata:
“Tidak seorang pun dapat datang kepadaKu jika ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman” Kisah sederhana bapa yang terpesona dengan gambar Yesus yang berambut gondrong, kisah tentang sida sida Etiopia menandakan perhatian Allah Bapa yang menarik mereka kepada Yesus. Kita semua yang menjawabi panggilan Tuhan dan dibaptis juga mengalami proses yang sama yakni ditarik oleh Bapa kepada Yesus di hari pembaptisan kita. Kita ditarik kepada Yesus dan Ia akan membangkitkan kita pada akhir zaman. Yesus sendiri yang melihat Bapa karena Ia datang dari Allah. Oleh karena itu orang yang percaya kepadaNya akan memperoleh hidup kekal.
“Tidak seorang pun dapat datang kepadaKu jika ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman” Kisah sederhana bapa yang terpesona dengan gambar Yesus yang berambut gondrong, kisah tentang sida sida Etiopia menandakan perhatian Allah Bapa yang menarik mereka kepada Yesus. Kita semua yang menjawabi panggilan Tuhan dan dibaptis juga mengalami proses yang sama yakni ditarik oleh Bapa kepada Yesus di hari pembaptisan kita. Kita ditarik kepada Yesus dan Ia akan membangkitkan kita pada akhir zaman. Yesus sendiri yang melihat Bapa karena Ia datang dari Allah. Oleh karena itu orang yang percaya kepadaNya akan memperoleh hidup kekal.
Yesus juga sekali lagi berkata: “Akulah Roti hidup”. Roti
hidup turun dari surga dan memberi hidup kekal kepada orang yang menyantapnya.
Apakah roti itu? Roti adalah Daging, Tubuh Yesus yang diberikan untuk hidup
dunia. Roti di padang gurun hanya mana dan semua yang makan mana sudah
meninggal. Pada zaman ini, orang yang makan daging atau Tubuh Yesus akan
memperoleh hidup kekal.
Sabda Tuhan pada hari ini mengajak kita untuk berefleksi lebih mendalam lagi tentang sakramen Ekaristi. Dalam bacaan pertama kita mendengar pentingnya Sabda Tuhan yang dibaca dan dijelaskan sehingga membuat orang menjadi percaya. Di bacaan Injil Yesus berbicara tentang Roti hidup disantap supaya orang memperoleh hidup kekal. Roti Hidup adalah daging, Tubuh Yesus sendiri. Orang-orang yang beriman dapat percaya bahwa roti adalah sungguh-sungguh Tubuh Kristus. Setiap kali menerima komuni kudus sang pelayan komuni mengatakan: “Tubuh Kristus” dan kita menjawab “Amen” artinya saya sungguh-sungguh percaya bahwa benar-benar Tubuh Kristus. Pertanyaan bagi anda dan saya: Apakah kita sungguh-sungguh memiliki mata iman dan percaya pada kehadiran nyata Yesus Kristus dalam sakramen Ekaristi?
Doa: Tuhan, semoga kami dapat mengimani kehadiranMu di dalam
sakramen Ekaristi. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment