Thursday, April 5, 2012

Mengenang Janji Imamat

Misa Krisma
Yes 61:1-3.6.8b-9
Mzm 89
Why 1:5-8
Luk 4:16-21
Merenungkan Janji Imamat



Misa Krisma. Di banyak keuskupan, terdapat kebiasaan mengadakan Misa Krisma pada hari Kamis Putih pagi. Misa Krisma ini biasanya dipimpin oleh Uskup dan dihadiri oleh para imam, biarawan dan biarawati serta Umat Allah yang sempat hadir. Apabila terdapat kesulitan tertentu maka Misa Krisma diadakan setelah perayaan paskah. 


Misa ini memiliki makna yang penting karena: 


Pertama, Tujuannya adalah mempererat relasi antara para imam dan Uskupnya. Relasi ini biasanya dikenal dengan sebutan kolegialitas. Uskup memimpin misa kudus atau misa krisma dan para imam ikut dalam konselebrasi. Setelah homili biasanya para imam membaharui janji imamatnya. 


Kedua, Pemberkatan minyak-minyak suci. Janji imamat menjadi nyata dalam pelayanan pastoral terutama pelayanan sakramen-sakramen. Oleh karena itu dalam perayaan ekaristi ini Uskup memberkati minyak-minyak. Ada tiga minyak yaitu minyak katekumen, minyak Krisma dan minyak suci untuk pengurapan orang sakit. Minyak katekumen dipakai pada saat pelantikan para katekumen. Minyak Krisma digunakan pada saat pembaptisan, sakramen Krisma, Sakramen imamat. Minyak pengurapan orang sakit dipakai saat mengurapi umat yang dalam keadaan sakit.

Janji imamat. Dalam perayaan ini para imam membaharui janji imamatnya. Saya mencoba merefleksikan beberapa pertanyaan dari Bapa Uskup untuk para imam. Bapa Uskup  mulai menghimbau para imam untuk mengingat-ingat kembali janji imamat yang diucapkan kepada Tuhan di hadapan uskup dan umat Allah yang hadir pada hari pentahbisannya. Janji itu menuntut komitmen yang terus menerus. Oleh karena itu Bapa Uskup memberi kesempatan kepada para imamuntuk membaharui janji tersebut.

Bapa Uskup bertanya: “Apakah kalian mau tetap bersatu dengan Tuhan Yesus sebagai model imamat kita, menyangkal diri, berkomitmen terhadap pelayanan-pelayanan suci karena terdorong oleh kasih Kristus, memiliki tindakan bebas di dalam GerejaNya?”

Para imam menjawab: “Ya saya mau”.

Uskup bertanya: “Apakah kalian mau menjadi sumber pemahaman rahasia Allah melalui Ekaristi dan liturgi, menjadi pelayan Sabda keselamatan sesuai teladan Yesus Kristus, pemimpin dan gembala, membiarkan diri dibimbing bukan oleh kepentingan manusiawi melainkan demi kasih kepada sesama?”

Para imam menjawab: “Ya saya mau”.

Bapa Uskup juga meminta umat untuk mendoakan para imam supaya berlimpah dalam rahmat sehingga dapat menjadi pelayan Tuhan, imam agung dan membawa mereka kepada Kristus sumber keselamatan. Umat juga diajak untuk mendoakan Bapa Uskup supaya tetap setia dalam pelayanan apostoliknya, sehingga dia dapat menjadi gembala yang baik, figur yang hidup, imam Kristus yang autentis, gembala baik, guru dan pelayan bagi manusia.

Tugas-tugas pelayanan imam yang diungkapkan di sini erat terkait dengan apa yang sudah dikatakan juga oleh Nabi Yesaya tentang kabar selamat kepada Sion. "Tuhan mengurapi para imam tertabis untuk tugas mulia yaitu untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orang-orang sengsara, merawat orang-orang yang remuk hati, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara dan untuk memberitakan tahun rahmat sudah datang". Ini juga menjadi misi Yesus ketika tampil di depan umum (Injil hari ini).


Hari ini, hari istimewa bagi para imam. Imam berjanji untuk setia dalam panggilan dan tetap berjuang untuk mencapai kekudusan. Imam berjanji untuk sadar dalam karya pelayanannya. Umat juga hendaknya merasa sebagai suatu panggilan yakni mendoakan selalu para imam untuk setia dan menjadi gembala yang bailk bagi semua orang. Menjadi imam yang baik? Ini sebuah harapan yang sama-sama diperjuangkan baik oleh imam sendiri maupun umat.

Imam yang baik adalah dia yang senantiasa setia kepada Tuhan hari demi hari dalam karya. Ia memahami panggilannya sebagai pelayan Tuhan  dan apa pun yang dirasakan, semuanya tetap menjadi milik Tuhan. Pelayanan-pelayanan yang dilakukan bertujuan untuk menguatkan sesama dan membantu mereka untuk menjadi kudus atau menjadi satu dengan Kristus. 


Doa: Terima kasih Tuhan atas rahmat panggilan yang Engkau anugerahkan kepada kami. Bantulkah kami untuk tetap tekun dan setia selama-lamaNya. Amen

PJSDB

No comments:

Post a Comment