Sunday, July 22, 2012

Homili Hari Minggu Biasa XVI/B


Hari Minggu Biasa XVI/B
Yer 23:1-6
Mzm 23: 1-3a.3b-4.5.6
Ef 2:13-18
Mrk 6:30-34
Tuhanlah gembalaku
Sambil menyiapkan homili hari Minggu ini, saya terinspirasi oleh sebuah lagu yang dinyanyikan oleh seorang saudara di kamar sebelahku. Sepenggal syair lagu yang diulang terus menerus adalah: “Allah baik, Allah baik, Allah baik padaku selalu”. Semakin sering syair ini diulangi, saya sepertinya dibantu untuk merefleksikan seluruh kebaikan Allah di dalam hidup ini. Saya juga menamukan hal yang sama: “Allah baik padaku selalu”
Allah selalu baik pada manusia. Kalau kita membaca Kitab Suci, baik Kitab Perjanjian Lama maupun Kitab Perjanjian Baru, kita akan menemukan sosok Allah sebagai Bapa yang baik dan kekal abadi kasih setianya. Allah sebagai Bapa yang baik ibarat seorang gembala yang selalu menyertai domba-dombanya. Di mana domba-domba berada dan merumput, di sana pasti ada gembalanya, demikian Allah juga senantiasa hadir di tengah-tengah umatNya dimana pun umatNya itu berada. 
Mazmur antar bacaan hari Minggu ini menggambarkan Allah sebagai gembala yang baik: “Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan Aku.Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang. Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku ke jalan yang benar oleh karena namaNya. Sekali pun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku dan aku akan diam di rumah Tuhan sepanjang masa.” (Mzm 23:1-6).
Penginjil Yohanes menggambarkan Yesus sebagai gembala yang baik. Yesus berkata, “Akulah Gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Domba-domba mengenal gembalanya.” (Yoh 10: 11.14). Sebagai gembala yang baik, Yesus mewariskan kuasaNya di dalam gereja melalui Petrus dan pengganti-penggantinya. Yesus berkata kepada Petrus, “Gembalakanlah domba-dombaKu”. (Yoh 21:15-17). Dalam bacaan Injil hari ini Yesus tampil sebagai gembala yang baik dengan perasaan “tergerak hati oleh belas kasihan” karena orang-orang yang datang kepadaNya kelihatan seperti domba tanpa gembala. Ini adalah contoh-contoh penyertaan Allah bagi umat kesayangannya sebagai gembala yang baik.
Dalam bacaan pertama, nabi Yeremia memberi kecaman kepada para pemimpin yang tidak bertanggung jawab dalam tugas-tugasnya. Firman Tuhan, “Celakalah para gembala yang membiarkan kambing dan domba gembalaanKu hilang dan terserak!”  Oleh karena kelalaian para gembala sebagai pemimpin umat maka Tuhan berjanji untuk mengumpulkan sisa-sisa kambing dan domba yang tercerai berai, membawa mereka kembali ke padang sehingga mereka dapat berkembang biak dan bertambah banyak. Tuhan juga berjanji untuk mengangkat gembala-gembala untuk menggembalakan domba-domba sehingga domba-domba tidak takut dan terkejut dan hilang. Pada zaman dahulu, para pemimpin memang sering diidentikkan dengan figur seorang gembala dan masyarakat sebagai domba-domba. Maka wajar saja Tuhan menyatakan kekecewaannya kepada para pemimpin yang tidak memiliki tanggungjawab terhadap masyarakatnya. Pada akhirnya Tuhan berjanji untuk memilih seorang raja baru dari keturunan Daud  yang bijaksana, dan mahir dalam melakukan keadilan dan kebenaran. Dialah yang akan membebaskan Yehuda dan Israel mengalami ketentraman. Dia akan menjadi Tuhan keadilan kita.
Pengalaman umat perjanjian lama pada masa nabi Yeremia ini mirip dengan pengalaman kebanyakan orang pada zaman Yesus. Banyak di antara mereka yang tidak memiliki arah hidup yang jelas. Banyak di antara mereka yang masih mencari Tuhan.Tuhan Yesus melihat begitu banyak orang yang hidup dan pencariannya laksana domba yang tidak memiliki gembalanya. Maka sikap Yesus sangat menarik perhatian kita. Ia memang sudah mengutus para muridNya pergi berdua-dua untuk mewartakan Injil namun Yesus mau melengkapinya dengan “mengajarkan banyak hal kepada mereka”. Jadi, perutusan para murid senantiasa dikuatkan dan disempurnakan oleh Yesus sendiri.
Tugas sebagai gembala digambarkan dengan jelas oleh Paulus dalam bacaan kedua. Kepada jemaat di Efesus, Paulus menegaskan peran Yesus sebagai gembala yang baik yang menjadi damai sejahtera dan mempersatukan pihak-pihak yang bermusuhan. Paulus berkata, “Saudara-saudara, di dalam Kristus Yesus, kamu yang dahulu “jauh” sekarang sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus”. Yesus wafat di kayu salib dan menjadi damai sejahtera bagi manusia. Dia membatalkan hukum Taurat dan menjadi manusia baru yang mempersatukan pihak-pihak yang bermusuhan yakni golongan Yahudi dan bukan Yahudi.  Maka tugas sebagai gembala adalah memimpin, membimbing, mendamaikan dan mempersatukan semua orang.
Apa yang harus kita lakukan?
Pertama, Sabda Tuhan pada hari Minggu ini menyadarkan kita untuk bertumbuh menyerupai Yesus sang gembala baik. Kita dipanggil dan dijadikan sebagai pemimpin untuk membawa umatNya ke padang rumput yang hijau dan air yang tenang. Kita dipanggil untuk melindungi domba-dombanya dari malapetaka. Kita diserahi tanggungjawab untuk membawa mereka kepada Tuhan Bapa surgawi sebagai gembala agung. 
Kedua, Kita juga dikuatkan untuk memiliki rasa belas kasih terhadap sesama. Yesus tergerak hati oleh belas kasih untuk memperhatikan mereka yang tercerai berai. Dia mengumpulkan dan mengajar mereka banyak hal. Tuhan sendiri sudah berjanji untuk mengangkat gembala-gembala yang bertugas untuk mendamaikan dan mempersatukan setiap pribadi. Para gembala melakukan tugas kegembalaan Tuhan bukan tuga kegembalaan dirinya sendiri.
Ketiga, Bacaan-bacaan ini juga mendukung para gembala di dalam gereja.  Bapa Suci, para uskup dan imam adalah pribadi-pribadi yang dipanggil dan dipilih Tuhan dan mereka diberi kuasa sebagai gembala. Dengan sakramen tahbisan atau imamat, orang-orang pilihan ini menjadi pelayan dalam memimpin umat dan mewartakan Sabda. Maka Tugas gereja adalah mendukung dengan doa dan aneka dukungan lain bagi tugas kegembalaan mereka.
Doa: Tuhan, jadikanlah aku gembalaMu yang setia. Amen
PJSDB

No comments:

Post a Comment