Yes: 6:1-8
Mzm 93:1ab.1c-2.5
Mat 10:24-33
Murid sama seperti gurunya!
Seorang ibu guru matematika mengeluh
karena muridNya memiliki kemampuan yang luar biasa. Siswanya menghitung lebih
cepat dibandingkan dengan dirinya. Tanpa sadar dia sangat iri dengan siswanya.
Setelah meneliti ternyata siswanya mengikuti Kumon saat masih kecil, memiliki
guru privat matematika yang hebat dan memiliki self regulated learning. Memang
pengalaman ibu guru ini sangat lumrah dan bahayanya, ketika para guru tidak
mengetahui latar belakang siswanya, belum terbiasa berinteraksi dengan siswanya
maka mudah sekali memiliki persepsi negative dengan siswanya.
Tuhan Yesus melanjutkan nasihat-nasihatNya
kepada para rasulNya:”Seorang murid tidak
melebihi gurunya dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi
seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika
ia menjadi sama seperti tuannya”. Nasihat Yesus ini menjadi permenungan
yang mendalam dari para RasulNya. Mereka diutus bukan untuk menjalankan proyek
pribadi sebagai rasul, tetapi menjalani misi Yesus sendiri. Misi Yesus adalah
membaharui dunia dan seluruh isinya. Para rasul diingat untuk membaharui dunia
dengan jalan mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan yang sakit dan menguatkan
yang lemah sebagaimana dilakukan Yesus sendiri. Segala sesuatu yang
diperintahkan Yesus ini merupakan satu model pembinaan bagi kita semua. Dia
sebagai guru dan kita mengikutiNya dari dekat. Setiap orang harus belajar
mengikuti Yesus dan gaya hidupnya sebagai Imam Agung.
Yesus menasihati para RasulNya
untuk tetap teguh dan setia dalam panggilan Tuhan. Ia juga menasihati para
rasulNya untuk hidup sederhana dan berani dalam pewartaan, bertahan dalam
penderitaan. Kesetiaan itu ditunjukan dengan mewartakan apa adanya: “Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap,
katakanlah dalam terang. Apa yang Kubisikkan ke telingamu, beritakanlah dari
atas atap rumah” Selain nasihat-nasihat ini, Yesus menasihati para RasulNya
untuk tidak takut akan kematian: "Jangan
kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi tidak memiliki
kuasa untuk membunuh jiwa.” Penyertaan Tuhan juga dialami para rasul. Rambut
kepala saja semuanya dihitung Tuhan. Maka tugas semua orang adalah siap menjadi
saksi Kristus. Jangan pernah menyangkal adanya Tuhan. Akuilah Dia dalam hidup
imanmu.
Pengakuan iman tentang adanya
Tuhan juga dialami Yesaya dalam bacaan pertama. Mula-mula ia merasa tidak layak
untuk bersatu dengan Tuhan. Ia tahu
diriNya sebagai orang berdosa. Ia najis bibir tetapi ketika bibirnya disentuh
seorang seraphim dengan api maka ia menjadi baru, dosanya diampuni. Seorang
yang terbuka pada rencana Tuhan akan membaktikan diri seutuhnya. Yesaya menjadi
seorang nabi besar meskipun harus melewati banyak kesulitan.
Sabda Tuhan pada hari ini
memampukan kita untuk sadar akan penyertaan Tuhan tanpa henti dan tanpa
batasnya bagi kita. Kesadaran akan penyertaan Tuhan membuat kita mawas diri
terhadap kuasa kegelapan yang menantang Tuhan sendiri. Tugas kita sekarang
adalah menjadikan dunia ini sebuah dunia yang baru, teratur dan penuh
kedamaian. Gereja membutuhkan nabi-nabi baru untuk menyerukan seruan tobat
sehingga dunia dapat berubah menjadi baru. Apakah ada yang berani berseru dan
mendorong orang untuk berubah?
Doa: Tuhan bantulah kami untuk
bertumbuh menjadi baru. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment