Thursday, July 26, 2012

Renungan 26 Juli 2012

Peringatan St. Yoakim dan St. Ana
Sir 44:1.10-15
Mzm 132:11.13-14.17-18
Mat 13:16-17
Berbahagialah Matamu, 
Berbahagialah Telingamu!
Hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan peringatan nama Santo Yoakim dan Santa Ana, orang tua dari Bunda Maria. Di dalam Injil memang tidak ditemukan perikop tentang nama orang tua Bunda Maria. Tetapi di dalam sebuah tulisan apokrif sekitar abad ke dua yakni “Protovangelo St. Yakobus” nama Yoakim dan Ana disebutkan sebagai nama orang tua Bunda Maria. Gereja-gereja Timur memasukkan nama Yoakim dan Ana sebagai orang kudus dalam penanggalan liturgi mereka. Alasan mendasarnya adalah dengan merayakan pesta ini, sekaligus memberi motivasi dan sukacita kepada para orang tua untuk menjadi orang tua yang baik. Sukcita karena kelahiran seorang anak di dalam keluarga. Demikian terjadi dalam liturgi: kelahiran Bunda Maria pada tanggal 8 September menjadi sukacita Yoakim dan Ana. Kelahiran Yesus Kristus 25 Desember menjadi sukacita Bunda Maria sebagai Bunda Allah (1 Januari). Dengan demikian Janji Tuhan melalui Abraham sungguh terwujud, para orang tua ini juga disapa berbahagialah.
Para orang tua adalah mereka yang memiliki mata dan telinga istimewa. Mereka melihat  dan mendengar suara rencana Tuhan yang agung dalam diri mereka. Dalam bacaan Injil, Yesus berkata kepada para muridNya, “Berbahagialah matamu karena telah melihat, berhagialah telingamu karena telah mendengar”. Para orang tua tidak pernah mengikuti kursus untuk menjadi orang tua tetapi kita harus percaya bahwa Tuhan berkarya, mempersiapkan pribadi-pribadi yang cocok atau sepadan satu sama lain untuk menjadi orang tua. Tuhan memberikan “gen” istimewa kepada suami dan isteri untuk menjadi orang tua yang melihat hal-hal terbaik dan memiliki kemampuan untuk lebih banyak mendengar di dalam hidup mereka.
Yesus melanjutkan, “Aku berkata kepadamu: banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kamu dengar tetapi tidak mendengarnya”. Yesus memang sedang berbicara dengan para murid dan mengatakan bahwa berbahagialah mata dan telinga mereka karena melihat dan mendengar Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. Para nabi bernubuat dalam Kitab Perjanjian Lama namun mereka tidak sempat melihat dan mendengar Yesus sang Sabda. Berbahagialah Yoakim dan Ana karena janji Tuhan melalui Abraham terpenuhi. Di dalam hati mereka ada sukacita tersendiri sebagai orang tua yang melihat, mendengar dan merasakan Allah. Maria, puteri mereka akan melahirkan Yesus, penebus dunia.
Di dalam Kitab Perjanjian Lama, orang tua memiliki pujian istimewa. Penulis Putra Sirakh memberi pujian khusus kepada para orang tua. Mereka adalah orang-orang kesayangan yang kebajikannya tidak sampai terlupa, semua tetap disimpan oleh keturunannya sebagai warisan yang baik. Orang tua selalu menjadi cermin semua kebajikan. Apabila ada pengalaman tertentu selalu mengingat masa-masa istimewa bersama orang tua. Maka penulis Kitab Putra Sirakh menambahkan, “Kebijaksanaan mereka akan diceritakan oleh bangsa-bangsa, dan para jemaah mewartakan pujian mereka.” 
Hari ini adalah hari istimewa bagi para orang tua. Kita semua patut bersyukur memiliki orang tua yang dipilih oleh Allah bagi kita. Kita sendiri tidak pernah memilih orang tua. Oleh karena itu apapun mereka, siapapun mereka, orang tua tetaplah pilihan Allah bagi kita selamanya. Mereka memiliki mata dan telinga istimewa yang “bahagia” untuk anak-anak. Betapa berdosanya anak-anak ketika tidak mengormati orang tua. Anak-anak yang lupa diri dan tidak empati dengan orang tua yang sakit, pikun, kotor. Renungkanlah perbuatan-perbuatanmu di hadapan orang tuamu. Perbuatan baik apa yang anda lakukan bagi orang tuamu? Perbuatan jahat apa yang selalu anda lakukan untuk orang tuamu? Apakah anda sebagai anak berani meminta maaf atau memohon ampun?
Orang tua memiliki mata yang bahagia dan telinga yang bahagia. Ajakan Yesus ini memiliki dampak yang positif dalam parenting. Sebagai orang tua, Tuhan memberi anugerah istimewa untuk melihat hal-hal terbaik, potensi-potensi terbaik dalam diri anak-anak, bantulah supaya potensi-potensi itu dapat berkembang. Orang tua juga memiliki telinga yang bahagia. Yesus mengingatkan supaya para orang tua juga banyak mendengar. Orang tua yang berhasil adalah mereka ang selalu memberi kesempatan kepada anak untuk berbicara dan mengekspresikan diri. Orang tua yang gagal adalah mereka yang selalu ingin menang sendiri, tidak mau mendengar anaknya. Dikatakan gagal karena secara tidak sadar, orang tua mematikan ekspresi diri dan juga pikiran anak. Wahai orang tua, kalian adalah pendidik anak-anak maka gunakanlah mata dan telingamu dengan baik.
Doa: Tuhan, terima kasih karena Engkaulah memberi bapa dan mama bagiku sebagai orang tua. Amen
PJSDB

No comments:

Post a Comment