Pkh 3:1-11
Mzm 144:1-4
Luk 9:19-22
Yesus adalah Mesias dari Allah!
Herodes Antipas galau! Ia cemas
mendengar tentang Yesus yang membuat banyak mukjizat sehingga ia bertanya, “Siapakah
gerangan orang ini yang membuat tanda-tanda heran?”. Ia ingin melihat secara langsung apa yang sudah
dikerjakan Yesus dan menghebokan seluruh daerah Galilea dan Yudea. Keinginannya
tercapai ketika Yesus memulai PaskahNya. Dia begitu senang dan berharap Yesus
akan menunjukkan kebolehanNya tetapi Yesus tidak melakukannya. Akibatnya Yesus
pun diolok-olok oleh Herodes dan
pasukannya. Hal yang menarik perhatian kita di sini adalah Herodes tidak mengenal
Yesus tetapi tertarik untuk mengenal Yesus, bahkan ia sendiri dibayang-bayangi oleh kecemasan. Hadirnya Yesus memang membuat perbedaan besar. Orang baik dan
orang berdosa memiliki keinginan untuk mengenal Dia, meski banyak juga yang
tidak mengimaniNya seperti Herodes.
Yesus sendiri sudah mengutus para
rasulNya. Ia memberi tenaga dan kuasa untuk menguasai setan-setan dan
menyembuhkan orang-orang sakit. Ini berarti bukan para rasul yang menguasai
kuasa-kuasa dunia tetapi Yesus sendiri yang menguasainya karena Dialah yang
memberi kuasa. Setelah mereka kembali, Yesus mengajak mereka pergi ke Kaisarea
Filipi untuk beristirahat. Kaisarea Filipi disebut juga Banias, letaknya
sekitar 25 km sebelah utara Danau Galilea, tepatnya di bawah kaki gunung
Hermon. Tempat ini memang indah karena merupakan mata air Sungai Yordan.
Yesus menggunakan tempat dan kesempatan
untuk berdoa seorang diri. Ketika para murid datang kepadaNya, Ia bertanya
kepada mereka, “Kata orang banyak,
siapakah Aku ini?” Mereka menjawab, “Ada yang mengatakan Engkau adalah Yohanes
Pembaptis, yang lain mengatakan bahwa Engkau Elia, dan yang lain lagi
mengatakan bahwa Engkau adalah seorang nabi yang dahulu telah ada bangkit dari
kematian.” Pertanyaan pertama tentang “kata orang” memang mudah dijawab.
Wajar saja kalau mereka mengatakan Yohanes pembaptis sebab dialah yang
menyiapkan jalan bagi Tuhan. Nama Elia muncul karena mereka percaya bahwa
sebelum Mesias datang, Elia akan datang lebih dahulu (Maleakhi 4:5).
Orang-orang juga berpikir bahwa Yesus adalah salah seorang nabi lain yang
bangkit dari kematian.
Pertanyaan Yesus menjadi lebih sulit
ketika Ia bertanya, “Menurut kamu siapakah Aku?” Tentu mereka diam sejenak
lalu Petrus menjawab, “Mesias dari Allah”. Maksud pertanyaan Yesus ini adalah, Dia
mencari tahu kepada para muridNya, kira-kira menurut mereka sendiri siapakah diriNya
yang patut mereka sampaikan kepada orang-orang yang mereka jumpai. Petrus
dengan keyakinannya menyampaikan Yesus bahwa mereka tidak keliru dalam
menggambarkan Guru sebagai Mesias, Dia yang diutus Allah. Yesus sendiri tidak
mengingkari diriNya tetapi melarang mereka untuk tidak menceritakannya kepada
siapapun. Mengapa? Yesus tahu hati mereka. Bayangan mereka akan Mesias adalah leader yang memimpin revolusi rakyat
untuk mengusir kaum Romawi dari Palestina.
Hal-hal yang menarik perhatian
kita dari perikop Injil adalah pertama,
Yesus menyendiri dan berdoa. Kalau kita membaca dengan saksama Injil Lukas, kita
temukan rahasia ini: setiap kali Ia mewahyukan diriNya kepada para muridNya, Ia
selalu berdoa. Misalnya sebelum Ia dibaptis (Luk 3:21), sebelum memilih
keduabelas rasul (Luk 6:12), sebelum pengakuan Petrus (Luk 9:18), sebelum
menampakan kemuliaanNya (Luk 9:28), sebelum mengajar doa Bapa kami (Luk 11:1),
sebelum malam perjamuan terakhir (22:32), sebelum ditangkap dan dianiaya(Luk
22:41), sebelum wafat di salib (Luk 23:46). Yesus di dalam Injil Lukas
digambarkan sebagai pendoa ulung.
Hal kedua adalah pada pertanyaan Yesus, “Kata orang siapakah Aku?” (Luk 9:18) dan “Menurut kalian siapakah Aku ini?” (Luk 9:20). Kedua pertanyaan ini kiranya berhubungan
dengan pertanyaan Herodes sebelumnya, “Siapakah
gerangan orang ini yang khabarnya melakukan hal-hal yang mengherankan itu?”
(Luk 9; 9). Pertanyaan-pertanyaan ini berhubungan dengan identitas Yesus. Herodes
yang tidak percaya berusaha untuk mengenal Yesus yang dikiranya Yohanes
Pembaptis. Orang-orang berpikir sama dengan Herodes, Yesus adalah Yohanes
Pembaptis, Elia atau salah seorang nabi yang bangkit. Para murid melalui Petrus
mengakui Yesus sebagai Mesias, atau Yang Kudus dari Allah. Di harapkan bahwa
para murid Kristus berani mengatakan kepada dunia bahwa sungguh Yesus adalah
Mesias, Kristus, Yang diurapi! Bagi Penginjil Lukas, Yang diurapi adalah pembawa bentara
sukacita (Luk 2:11).
Hal ketiga, dalam doaNya, Yesus
mewahyukan bahwa sebagai Mesias, Anak Allah, Ia akan menderita, ditolak oleh
tua-tua, wafat dan bangkit. Yesus yang seperti inilah yang harus diimani oleh
para muridNya. Jadi sebagai Mesias, bukanlah dalam arti pribadi dengan kejayaan
tertentu seperti raja. Mesias adalah
pribadi yang menderita, ditolak, dibunuh dan bangkit dengan mulia. Inilah
Mesias yang benar. Tepat apa yang dikatakan pengkotbah dalam Bacaan Pertama, “Tuhan
menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya dan memberi kekekalan” (Pkh
3:11). Semua pengorbanan Yesus itu indah pada waktunya.
Doa: Tuhan, terima kasih karena
Engkau menjadi Mesias bagi kami. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment