Why 11:4-12
Mzm 144:1-2.9-10
Luk 20:27-40
Ada apa setelah kematianmu?
Hari ini seluruh Gereja katolik
merayakan pesta para martir dari Vietnam. St. Andreas Dung-Lac adalah seorang
imam beserta semua rekan-rekannya. Andreas sendiri menjadi martir pada tahun
1839 dan dibeatifikasi tahun 1900 oleh Paus Leo XIII. Penginjilan di Vietnam terjadi
pada abad XVIII-XIX. Di antara para martir terdapat 117 orang. Ada 8 uskup, 50
imam, 59 awam dari berbagai negara yang berbeda. Yohanes Paulus II memberi
gelar kudus kapada para martir ini tanggal 19 Juni 1988. Para kudus bergembira
di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darah demi Dia dan
kini bersukaria selamanya.
Kemartiran merupakan tema yang
menjiwai bacaan pertama. Yohanes mendengar suara yang berkata, “Lihatlah kedua saksiku ini. Mereka itulah
kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta
alam.” (Why 11:4) Siapakah kedua saksi itu?
Yohanes menghadirkan figur Musa dan
Elia. Musa mewakili Taurat dan Elia mewakili para nabi. Kita teringat pada
episode Yesus menampakan kemuliaanNya di gunung Tabor. Yesus berbicara dengan
Musa dan Elia (Mat 17:3). Kedua nabi ini digambarkan seperti dua pohon zaitun
dan dua kaki dian (Zak 4:3.11). Kedua saksi ini memiliki kemampuan untuk
mengeluarkan api dari mulut dan menghanguskan semua musuh mereka. Kalau ada
orang yang menyakiti mereka maka orang itu akan mati. Mereka punya kuas untuk
menutup langit sehingga tidak turun hujan. Mereka punya kuasa atas segala air
untuk mengubahnya menjadi darah dan memukul bumi dengan mala petaka.
Namun demikian akan muncul musuh
yang menghancurkan mereka. Mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota
itu. Mayat mereka akan dilihat semua orang selama tiga setengah hari lamanya,
mayat-mayat itu juga tidak dikubur. Semua orang akan bergembira dan berpesta
karena kematian dua saksi ini. Setelah tiga setengah hari roh kehidupan dari
Allah akan masuk ke dalam kedua saksi ini dan mereka akan hidup kembali. Kita
mengingat apa yang sudah dinubuatkan dalam Kitab Yehezkiel tentang tulang-tulang
kering (Yeh 37:10). Bahkan ada suara di surga yang berseru: “naiklah kemari!”
Mereka akan ke langit. Diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.
Ada seorang sahabat yang bertanya
kepadaku, “Apa yang akan terjadi sesudah hidup di dunia ini?” Ada yang tidak
percaya bahwa akan ada kelanjutannya. Para nabi sebagai utusan Tuhan saja
dibunuh dengan keji. Yesus Putera Allah saja dibunuh dengan tragis dan bangkit
pada hari yang ketiga. Yohanes dalam perikop ini mau mengatakan bahwa setelah
kematian ada kebangkitan badan. Kebangkitan adalah lambang hidup yang baru.
Kita semua yang dibangkitkan akan menjadi baru bersama Kristus.
Yesus dalam injil memberi jawaban
yang pasti tentang apa yang terjadi setelah kematian. Orang-orang Saduki datang
kepada Yesus dan mempertanyakan tentang hidup baru yang akan dialami oleh tujuh
pria yang menikahi seorang wanita. Yesus dengan bijaksana menjawab: “Orang-orang dunia kawin dan dikawinkan,
tetapi orang-orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain
dan dalam kebangkitan orang mati tidak akan kawin dan tidak dikawinkan. Mengapa? Karena mereka tidak akan mati lagi.
Mereka akan seperti malaikat-malaikat dan anak-anak Allah karena sudah dibangkitkan.” (Luk 20:34-36). Alasan kedua yang kiranya membuat mereka
terbuka untuk berpikir adalah pengalaman Musa yang berjumpa dengan Yahwe dalam
semak belukar yang menyala. Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub adalah
Allah orang hidup bukan Allah orang mati. Di hadapan Allah semua orang hidup. (Luk 20: 37-38)
Kedua jawaban Yesus ini tepat dan
membuka wawasan orang Saduki tentang kebangkitan. Kita pun di bantu untuk
mengerti bahwa sesudah hidup ini ada hidup baru yang di janjikan Tuhan. Memang
para utusan Tuhan, para martir telah gugur demi kemuliaan Tuhan. Teladan
kemartiran mereka membuktikan bahwa hidup mereka sungguh diubah menjadi
persembahan yang sangat berharga. Darah para martir ditumpahkan demi nama
Kristus turut membuat mereka serupa denganNya dan menampakkan kejayaan
rahmatNya.
Kita juga diingatkan Tuhan Yesus
untuk selalu ingat bahwa Allah yang kita imani adalah Allah yang hidup bukan
Allah orang mati. Kita semua memiliki panggilan luhur untuk menjadi anak-anak
Allah yang dibangkitkan karena Kristus. Mereka yang sudah meninggal dalam
Kristus akan menyerupai para malaikat dan melayani Tuhan siang dan malam.
Demikian kita pun akan mengalami hal yang sama, ketika memiliki tubuh mulia
seperti Kristus sendiri. Kita patut berbangga karena Tuhan mengasihi dan
menguduskan tubuh kita yang fana menjadi tubuh yang mulia.
Doa: Tuhan, terima kasih karena
Engkau selalu memberi hidup baru kepada kami. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment