Why 14:1-3.4-5
Mzm 24: 1-2.3-4.5-6
Luk 21:1-4
Persembahan yang Murni!
Dalam wawancara dengan para calon yang hendak memasuki hidup
bakti dalam sebuah tarekat religius, saya menemukan pertanyaan-pertanyaan yang
mirip seputar pemberian diri secara total kepada Tuhan. Dari banyak calon yang
diwawancarai umumnya memiliki satu kekhawatiran terutama tentang apa yang dapat
mereka peroleh sebagai imbalan dari pemberian diri atau membaktikan kepada
Tuhan. Apa yang dapat diberikan sebagai anak yang membaktikan diri sepenuhnya
untuk Tuhan bagi orang tuannya. Gambaran umum yang diperoleh adalah belum ada
pemahaman yang mendalam dalam arti masih dangkal dalam membaktikan diri untuk
Tuhan dan sesama.
Mengikuti Kristus bukanlah hal yang mudah. Orang perlu matang
dalam mengambil keputusan untuk membaktikan diri bagi Kristus. Para murid Yesus
Kristus yang setiap hari bersama denganNya saja masih labil dalam hal iman.
Namun demikian Sabda Tuhan selalu memiliki kekuatan untuk membimbing mereka
bersatu dengannya. Pengalaman para rasul juga menjadi pengalaman kita saat ini.
Sabda Tuhan adalah pelita bagi langkah kaki kita (Mzm 119:105).
Yohanes dalam Kitab Wahyu melanjutkan penglihatannya. Inilah
penglihatan Yohanes: "Aku melihat Anak Domba berdiri di bukit Zion dan
bersama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang. Pada dahi mereka
tertulis nama Anak Domba dan nama BapaNya." Pada zaman Yohanes ada
kekuatan-kekuatan yang harus dilawan hanya dengan mengandalkan Kristus.
Binatang-binatang buas yang diungkapkan dalam Kitab Wahyu ini melambangkan
kuasa jahat setan dalam Kerajaan Romawi. Hanya dengan kuasa Yesus maka kuasa
jahat ini dapat dikalahkan. Penglihatan Yohanes tentang Anak Domba yang berdiri
di Gunung Sion. Sion mewakili Gereja duniawi dan surgawi. Tuhan Yesus
memerintah di tengah umat kesayanganNya yang bahagia dan yang dikejar-kejar, ditindas
dan dibelenggu oleh orang yang tidak percaya.
Yohanes mengungkapkan angka-angka orang benar dengan dahi
bertuliskan Anak Domba dan nama BapaNya. Angka seratus empat puluh empat ribu
menunjuk pada orang-orang Kristen dalam Kerajaan Romawi yang tetap teguh
imannya meskipun ada penganiayaan, penindasan dan dibelenggu. Mereka adalah
orang-orang pertama yang ditebus dan mereka mewakili kaum beriman di masa-masa
berikutnya. Angka seratus empat puluh
empat ribu ini menarik. Simaklah apa yang sudah diungkapkan Yohanes dalam Wahyu
7:4-9. Seratus empat puluh empat ribu orang itu mewakili para terpilih orang
Yahudi.
Dengan perhitungan lain ada dua belas suku Israel. Kalau masing-masing suku memiliki duabelas ribu orang maka totalnya seratus empat puluh empat ribu. Secara matematis duabelas dipangkatkan dua dan dikali seribu. Mereka-mereka ini adalah orang murni. Mereka bisa saja para perawan dan martir. Seratus empat puluh empat ribu orang ini bernyanyi di hadapan Tuhan suatu nyanyian baru. Seratus empat puluh empat ribu orang ini juga merupakan orang-orang benar yang mengikuti Anak Domba kemana saja Dia pergi. Mereka adalah kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Mereka tidak berdusta, mereka tidak bercela di hadirat Tuhan.
Dengan perhitungan lain ada dua belas suku Israel. Kalau masing-masing suku memiliki duabelas ribu orang maka totalnya seratus empat puluh empat ribu. Secara matematis duabelas dipangkatkan dua dan dikali seribu. Mereka-mereka ini adalah orang murni. Mereka bisa saja para perawan dan martir. Seratus empat puluh empat ribu orang ini bernyanyi di hadapan Tuhan suatu nyanyian baru. Seratus empat puluh empat ribu orang ini juga merupakan orang-orang benar yang mengikuti Anak Domba kemana saja Dia pergi. Mereka adalah kurban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba. Mereka tidak berdusta, mereka tidak bercela di hadirat Tuhan.
Yohanes mengantar kita untuk memahami bagaimana menjadi orang
benar di hadirat Tuhan. Bagaimana menjadi orang yang hidup tanpa cela di
hadirat Tuhan. Satu hal yang penting di sini adalah persembahan atau pemberian
diri secara total kepada Tuhan. Dalam bacaan Injil Tuhan Yesus memuji janda
miskin yang memberi seluruh yang ia miliki untuk Tuhan. Orang-orang yang kaya
memberi dari kelebihan tetapi orang yang miskin memberi seluruh yang dimiliki
untuk Tuhan. Jadi bagi Kristus dalam memberi atau berderma bukan tergantung pada
apa dan berapa yang diberikan tetapi apa yang
dimiliki oleh seseorang. Janda miskin
adalah penderma sejati yang memberi tanpa perhitungan tertentu. Bagaimana dengan anda dalam berbagi?
Sabda Tuhan menguatkan kita untuk menyadari betapa besar
kasih dan kesetiaan Tuhan bagi kita. Ia memanggil dan menguduskan kita sesuai
rencanaNya. Ia tidak pernah memperhitungkan dosa dan salah kita. Ia
memperhatikan martabat kita sebagai orang yang diciptakan menurut gambar dan
rupa Allah sendiri. Dia juga menghendaki agar kita mempersembahkan segalanya
bagi Tuhan.
Semua orang akan dikumpulkan di Gunung Sion mengelilingi sang Anak Domba. Sudah ada meterai di dahi masing-masing orang bertuliskan Anak Domba dan Bapa Surgawi. Mengapa ada meterai? Karena orang-orang benar sudah mengikuti Yesus dan mencintainya sampai tuntas. Pertanyaan bagi kita adalah, apakah kita menulis nama Yesus di dalam hati kita? Apakah anda juga dapat mempersembahkan diri sampai tuntas?
Semua orang akan dikumpulkan di Gunung Sion mengelilingi sang Anak Domba. Sudah ada meterai di dahi masing-masing orang bertuliskan Anak Domba dan Bapa Surgawi. Mengapa ada meterai? Karena orang-orang benar sudah mengikuti Yesus dan mencintainya sampai tuntas. Pertanyaan bagi kita adalah, apakah kita menulis nama Yesus di dalam hati kita? Apakah anda juga dapat mempersembahkan diri sampai tuntas?
Doa: Tuhan, terima kasih atas segala yang Engkau
limpahkan kepada kami. Amin
PJSDB
No comments:
Post a Comment