Wednesday, November 28, 2012

Renungan 28 November 2012

Hari Rabu, Pekan Biasa XXXIV
Why 15:1-4
Mzm 98: 1-3ab.7-9
Luk 21:12-19

Kata-kata hikmat berasal dari Yesus sendiri

Kalau kita membaca kisah kemartiran para kudus, kita menemukan betapa banyak kesaksian yang mengobarkan iman kita. Saya teringat kisah kemartiran santo Polikarpus, Uskup dan martir di Smyrne. Pada saat itu musuh-musuh gereja berusaha untuk menghancurkan gereja di keuskupannya. Ia sendiri ditangkap dan saat itu Polikarpus juga tidak melawan. Dia tahu bahwa dia akan dianiaya dan dibunuh tetapi ia tidak takut, bahkan menyiapkan makanan yang lezat untuk para musuhnya. Ia meminta kepada para algojo untuk diberi waktu berdoa sejenak. Setelah itu ia berkata: “Jadilah kehendak Tuhan  atas diriku”. Ia kemudian dibelenggu dan diarak di tengah-tengah orang banyak menuju kediaman pro konsul untuk diadili. 

Di hadapan pro konsul ia diminta untuk menghujat Yesus dan mempersembahkan korban kepada para dewa. Polikarpus menjawab prokonsul, “Sudah delapan puluh enam tahun saya mengabdi Kristus dan tidak pernah saya alami bahwa Kristus berbuat salah kepadaku. Bagaimana mungkin saya dapat menghojat Raja dan Penyelamatku. Tuhanku Yesus Kristus tidak saja berkata ‘bertahanlahdan teguhlah dalam imanmu, cintailah sesamamu; berbelaskasihlah kepada sesamamu, dan bersatulah di dalam kebenaran, melainkan juga DiriNya sendiri dijadikan contoh yang mencolok mata tentang semuanya itu?”

Menarik untuk memahami kata-kata Polikarpus ini. Di saat yang sulit, ekstrim, dia masih berani menjamu para algoju, masih minta untuk berdoa dan mengakui rasa cintanya kepada Kristus di hadapan konsul.  Pikirkanlah dirimu di saat seperti Polikarpus ini. Apa yang akan anda lakukan? Keberanian atau ketakutan yang menguasai dirimu? Yesus dalam Injil hari ini berkata,“Akan datang harinya, kalian ditangkap dan dianiaya.Karena namaKu kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara dan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa. Itulah kesempatan bagimu untuk bersaksi”.(Luk 21:12-13). Polikarpus melakukan dengan sempurna kesaksiannya. Sungguh ini menantang kita semua yang mengakui diri percaya pada Tuhan Yesus.

Yesus juga mengingatkan para muridNya untuk tidak takut atau sibuk mencari pembelaan. Mereka harus tetap teguh dalam iman kepada Yesus. Ia berkata, “Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah oleh lawan-lawanmu”. (Luk 21:15). Yesus berkata bahwa ia akan menyertai para muridNya hingga akhir zaman. Bentuk penyertaanNya adalah menguatkan dan memberi kata-kata bijaksana, meletakkan kata-kata di lidah para muridNya untuk bersaksi tentang kebenaran sejati.

Yesus juga menegaskan bahwa musuh yang memecah belah bukan hanya orang lain tetapi orang-orang dalam satu keluarga pun dapat saling bermusuhan.  Karena nama Yesus orang akan membenci dan menganiaya para pengikutNya. Tetapi Yesus meyakinkan para muridNya: “Tidak sehelai rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu” (Luk 21:18-19). Inilah ujian kesetiaan bagi orang-orang yang percaya kepada Kristus. Apakah sampai detik terakhir orang masih bertahan dalam iman?

Apakah semua pengalaman kemartiran ini akan berakhir? Yohanes dalam bacaan pertama dari Kitab Wahyu, memberi sebuah jawaban yang pasti bahwa semua malapetaka, penderitaan dan kemalangan akan berakhir. Yohanes melihat, “Suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir dan dengan itu berakhirlah murka Allah”. (Why 15:1)

Selanjutnya tanda nyata terungkap sebagai sebuah nyanyian Musa hamba Tuhan di tepian laut merah dan nyanyian Anak Domba.  Kidung ini mengandung harapan akan pengakuan universal pemerintahan Allah. Dua kidung dinyanyikan orang-orang benar: “Besar dan ajaiblah segala karyaMu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benarlah segala tindakanMu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut ya Tuhan dan yang tidak memuliakan namaMu?Sebab hanya Engkaulah yang kudus, semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala penghakiman”.(Why 15: 3-4). Kedua kidung ini menunjukkan betapa luhurnya Tuhan kita yang memberi kemenangan atau keselamatan bagi umat manusia.

Sabda Tuhan hari ini menguatkan kita untuk bertahan dalam segala penderitaan. Mengapa bertahan dalam penderitaan? Karena Tuhanlah penyelamat kita. Tuhanlah yang akan membebaskan atau memberi kemenangan kepada kita. Janji Tuhan terungkap dalam Injil di mana dia sendirilah yang meletakkan kata-kata bijaksana di atas lidah kita dan tak sehelai rambut pun akan hilang dari kepala kita. Tuhan sungguh sayang pada anak-anakNya, anda dan saya. Bersyukurlah dan bertahanlah dalam iman!

Doa: Tuhan, aku bersyukur kepadaMu karena Engkau menyelamatkan Aku. Amen

PJSDB 

No comments:

Post a Comment