Ibr 1:1-6
Mzm
97:1.2b.6.7c.9
Mrk 1:14-20
Anak-Kulah Engkau!
Pada hari ini secara liturgis kita memasuki Masa Biasa.
Bacaan-bacaan Misa Harian, Bacaan Pertama diambil dari Tahun Pertama. Maka
mulai hari ini kita akan membaca dari Surat kepada Jemaat Ibrani dan Injilnya
kita baca Injil Markus.
Prolog Surat kepada Jemaat Ibrani membantu kita untuk
mengerti salah satu tema peting dalam surat ini: Yesus Kristus adalah kepenuhan
dari Wahyu Allah. Di dalam Yesus Tuhan Allah berbicara kepada manusia secara
definitif dan menyelamatkan. Mengapa? Penulisnya menjelaskan, “Saudara-saudara, pada zaman dahulu Allah
berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita
dengan perantaraan para nabi. Tetapi pada zaman akhir ini Allah telah berbicara
kepada kita dengan perantaraan AnakNya”
Kita bisa memahami pewartaan ini karena Tuhan Allah berbicara kepada
manusia terus menerus dengan cara tertentu melalui para nabi, baik nabi besar
maupun nabi kecil. Tuhan menggunakan mereka untuk bernubuat dan nubuat-nubuat
itu menjadi sempurna pada saat kedatangan Kristus. Itu sebabnya, penulis surat
kepada Jemaat Ibrani menulis bahwa
melalui Yesus Kristus Putera Allah, Allah berbicara kepada manusia secara
sempurna.
Apa saja yang menunjukkan kesempurnaan itu? Yesus Kristus
ditetapkan oleh Allah Bapa sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Kita
ingat kata-kata Yesus di dalam Injil Yohanes:
“Segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepadaKu, supaya Aku melaksanakannya”
(Yoh 5:36). Yesus juga tahu bahwa “BapaNya
telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya” (Yoh 13:3). Artinya bahwa Yesus
menerima tugas dari Bapa supaya
segalanya berada dalam kuasa Yesus. Di samping Allah Bapa menyerahkan segala
sesuatu ke dalam kuasa Yesus, segala sesuatu diciptakan melalui Yesus. Yesus juga menjadi cahaya kemuliaan Allah,
gambar wujud Allah. Yesus sendiri berkata, “Aku
dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30). Oleh karena itu segala pekerjaan,
seluruh alam semesta diserahkan dalam kuasaNya sebagai Anak.
Persatuan yang utuh dengan Bapa ditunjukkan Yesus melalui
pengorbanan diriNya di atas kayu salib. PengurbananNya menguduskan semua orang
dari dosa-dosanya. Dengan demikian Yesus akan ditinggikan dan duduk di sebelah
kanan Yang Mahabesar. Ia juga lebih tinggi dan agung dari para malaikat
sehingga para malaikat pun menyembah Dia. Tuhan Allah bapa bahkan mengatakan
kepadaNya, “Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakan.” Atau
ungkapan lain: “Aku akan menjadi BapaNya dan Ia menjadi AnakKu”.
Yesus menjadi fokus perhatian kita. Ia datang ke dunia untuk
menyelamatkan umat manusia. Dialah yang telah diberi kuasa oleh Bapa dan kita
sebagai ciptaan tunduk kepadaNya. Sikap ketaatan total ini pernah dialami para
murid pertama. Dalam bacaan Injil tentang panggilan di Danau Markus mengisahkan
bahwa Yesus berjalan di daerah Galilea untuk memberitakan: “Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah sudah dekat. Bertobatlah
dan percayalah kepada Injil!” PemberitaanNya didengar banyak orang termasuk
Simon dan Andreas, Yakobus dan Yohanes. Keempat murid pertama ini disapa oleh
Yesus, diajak untuk mengikutiNya dan mereka pun segera mengikuti Yesus. Yesus
bahkan berjanji kepada mereka bahwa Ia akan menjadikan mereka “Penjala Manusia”.
Para murid dipanggil Yesus untuk terlibat aktif dalam hidup
dan karya Yesus. Mereka menjadi mitra kerja dari Yesus sendiri untuk
memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan kepada banyak orang. Apa
artinya menjala manusia? Menjala manusia berarti membawa semua orang kepada
Kristus dan mereka terjamin secara rohani dan jasmani. Artinya orang tidak
hanya mengenal Allah, diajar berdoa tetapi mereka juga sejahtera di dalam
hidup. Betapa beratnya membuat tanda salib kalau perutnya kosong. Menjala manusia
berarti Gereja saat ini mengusahakan supaya orang sejahtera rohani dan jasmani.
Sabda Tuhan hari ini membantu kita untuk berfokus pada Yesus
dan misiNya. Ia datang ke dunia untuk menggenapi janji Tuhan dalam
menyelamatkan manusia. Semua orang yang percaya hendaknya datang kepada Yesus.
Para murid pertama dengan sikap “segera” mengikuti Yesus adalah contoh dan
inspirasi yang tepat bagi kita semua. Yesus juga memanggil anda dan saya bukan
saat sedang berdoa di gereja atau berziarah tetapi dalam kehidupan yang nyata.
Maka lakukanlah tugas-tugasmu dengan baik karena saat itulah Tuhan memanggilmu
untuk menjadi mitra kerjaNya.
Pertanyaan buat kita refleksikan: apakah anda dan saya menyadari diri kita sebagai anak Allah? Ingat, Tuhan senantiasa berseru: "Anak-Kulah engkau!" Berbanggalah sebagai anak Allah.
Pertanyaan buat kita refleksikan: apakah anda dan saya menyadari diri kita sebagai anak Allah? Ingat, Tuhan senantiasa berseru: "Anak-Kulah engkau!" Berbanggalah sebagai anak Allah.
Doa: Tuhan, terima kasih karena kami juga menjadi
anak-anakMu. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment