2Tim 1:1-8
(atau Tit 1:1-6)
Mzm
96:1-2a.2b-3.7-8a.10
Luk 10:1-9
Mintalah pekerja dari yang empunya panenan!
Hari ini kita merayakan pesta St. Timotius dan Titus.
Timotius berasal dari keluarga campuran. Ayahnya kafir dan ibunya Yahudi yang
bermukim di Lystra. Ia mengikuti Paulus dalam perjalanan misionernya yang
pertama dan menjadi pengawal dan pembantunya yang setia. Konon ia menjadi uskup
di Efesus. Paulus menulis dua surat yang ditujukan kepadanya. Titus semula
adalah orang kafir. Dalam Kisah Para Rasul ia tidak disebut-sebut tetapi di
dalam surat-surat Paulus berkali-kali disebut sebagai pembantu yangsetia. Ia
menjadi murid Paulus dan dibawa ke Konsili di Yerusalem di mana ia diserahi
tugas-tugas penting. Salah satu surat Paulus ditujukan kepadanya. Ia ditunjuk
Paulus menjadi uskup di Kreta. Kedua-duanya memangku tugas sebagai gembala.
Tuhan melalui Yehezkiel, berkata, “Aku akan memperhatikan domba-dombaKu,
mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri menjadi
Allah mereka” (Yeh 34:11; 23-24).
Paulus berusaha menjaga relasi baik dengan para mitranya
dalam mewartakan Injil. Dari penjara ia mengirim surat kepada Timotius dengan
nasihat supaya jangan malu memberi kesaksian tentang Kristus dan ikut menderita
karena Injil. Atau kepada Titus, Paulus meminta agar mengatur gereja yang masih
muda. Titus diharapkan memilih orang-orang yang dapat diandalkan hidupnya.
Ajaran-ajarannya harus dipelihara dan dilanjutkan turun-temurun.
Paulus menulis kepada Timotius dengan jiwa sebagai gembala
sejati, dari seorang ayah kepada anaknya yang disayangi. Ia mulai mengucap
syukur karena semua rahmat, damai dan anugerah dari Tuhan Yesus Kristus bagi
Timotius. Paulus lalu mengingatkan Timotius akan iman Timotius yang tulus. Oleh
karena itu ia berharap agar Timotius tetap mengobarkan karunia Allah yang ada
di dalam dirinya karena penumpangan tangan atau berkat yang ia telah terima
dari Paulus. Allah memberikan bukan roh ketakutan melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Karena kuasa Roh Allah maka
Paulus berharap agar selalu ada keberanian untuk bersaksi tentang Tuhan. Hendaknya
Timotius berani untuk menderita karena Injil. Paulus tentu berbicara bukan
berdasarkan teori tetapi dia sendiri menderita di dalam penjara karena Kristus.
Tuhan Yesus di dalam bacaan injil mengatakan panenan memang
banyak tetapi pekerjaNya sedikit. Untuk itu diharapkan untuk meminta dari yang
empunya panenan untuk mengirim pekerja-pekerja untuk panenan itu. Kadang kita
berpikir ketika mendoakan doa mohon panggilan seolah-olah kita yang membuat
orang terpanggil untuk menjadi gembala. Ini sebuah kekeliruan. Tuhan Yesus
sendiri mengatakan “pekerja sedikit” maka kita meminta, berdoa kepada Tuhan supaya
Ia memberi atau mengutus para pekerjaNya. Tuhan yang punya pekerja dan Dia yang
memberi! Bagaimana kita bersikap terhadap para pekerja yang siang malam
melayaniNya di dalam Gereja?
Ketika mengutus para muridNya, Yesus juga mengingatkan mereka
berbagai hal: mereka akan menderita, mereka perlu hidup sederhana,
mereka membawa damai kepada keluarga-keluarga. Kehadiran mereka merupakan tanda bahwa mereka
menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini. Para utusan Tuhan memang akan melakukan segala
sesuatu bukan atas nama mereka sendiri tetapi atas nama Tuhan. Mereka adalah pekerja-pekerja Tuhan yang siang dan malam akan melayani Tuhan dengan cara mereka sendiri.
Sabda Tuhan pada hari ini mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur atas para gembala yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Entah apa pun mereka dan siapakah mereka bukan urusan kita karena Tuhan yang mengirimnya. Tugas kita adalah berdoa dan mendukung mereka. Gereja Kristus sangat membutuhkan para gembala untuk membawa umat Allah kepada Tuhan! Bagaimana sikap anda terhadap para gembalamu? Apakah anda mendoakan dan mendukung pelayanan mereka ataukah bersungut-sungut melawan mereka?
Doa: Tuhan, berikanlah kami para gembala-gembala yang baik an suci. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment