Hari Rabu, Pekan Biasa XXIV
1Tim 3: 14-16
Mzm 111:1-2.3-4.5-6
Luk 7:31-35
Hidup untuk orang lain
Sharing
pengalaman misionaris di atas membuka wawasan kita untuk memahami perikop Injil
pada hari ini. Ada dua figur yang diutus Allah untuk hidup bagi orang lain
tetapi mereka mengalami penolakan. Pertama,
Yohanes Pembaptis datang dan mempraktekkan hidup askesis dengan tidak makan
roti dan minum anggur. Terhadap sikap Yohanes ini, banyak orang menganggap
Yohanes sebagai orang yang kerasukan setan sehingga tidak diterima. Kedua, Yesus Kristus juga diutus oleh
Bapa untuk menebus dosa manusia. Ia mewujudkannya dengan makan dan minum
bersama semua orang baik dan jahat. Yesus dianggap sebagai seorang pelahap dan
peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
Yesus dalam
perikop Injil ini kelihatan kecewa dengan orang-orang Yahudi pada masa itu yang melihat
semua karyaNya, mendengar perkataanNya tetapi mata hati mereka buta dan keras sehingga
tidak menerima kehadiranNya. Karena sikap mereka demikian maka Yesus mengatakan
bahwa mereka itu seumpama: anak-anak yang duduk di pasar dan saling
menyeruhkan: Kami meniup
seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi
kamu tidak menangis. Anak-anak yang duduk di pasar adalah simbol orang-orang
Yahudi yang tidak mengerti dan memahami kehadiran Yohanes dan Yesus. Belum ada
kematangan rohani yang memadai di dalam diri mereka. Padahal Yohanes Pembaptis dan Yesus
berada di tengah-tengah mereka sebagai tanda keselamatan bagi umat Israel.
Yohanes dengan hidup askesisnya dihubungkan dengan kidung duka, hidup Yesus
dengan saat kebersamaan untuk makan dan minum menandakan sukacita mesianis laksana
tarian selama pernikahan. Orang-orang
Yahudi sendiri sama dengan anak-anak yang duduk di pasar yang saling menyeruhkan
bahwa Yohanes seperti orang gila sedangkan Yesus itu pelahap. Yesus
mengakhiri perkataanNya dengan berkata: “Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya”. Hikmat
menunjukkan tanda penebusan berlimpah dari Tuhan dan dikenal oleh semua anakNya
khususnya mereka yang menerima warta pertobatan Yohanes dan khabar sukacita dari
Yesus. Mereka yang terbuka hatinya kepada Tuhan dan ingin memperoleh hidup
kekal.
Bacaan Injil
pada hari ini menyadarkan kita bahwa hidup dan
bekerja untuk orang lain itu memang tidak mudah. Selalu ada suka dan dukanya. Ada saat di mana pelayanan kita itu diapresiasi, tetapi ada saat di mana kita sendiri mengalami penolakan-penolakan tertentu. Semua akan menjadi indah pada waktunya ketika kita bersandar dan berpasrah kepada Tuhan. Yohanes Pembaptis setia selamanya sampai menjadi martir. Yesus juga menunjukkan hal yang sama sebagai martir di atas kayu Salib. Mari kita berani memberi diri kita seutuhnya kepada Tuhan. Janganlah kita diumpamakan seperti ini atau itu karena kita adalah bagian dari Yesus sendiri. Kita juga perlu membangun sikap tobat yang benar. Hak yang mau kita tujui adalah persatuan yang utuh dengan Yesus. Mari kita renungkan kata-kata ini: "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia dan ia bersama-sama dengan Aku" (Why 3:20). Bukalah pintu hatimu, Yesus berada di depan pintumu. Bukalah dan biarkan Ia masuk dan tinggal bersamamu.
St. Paulus, di dalam bacaan pertama memberikan sebuah himne kecil tentang Paskah Kristus. Himne ini kiranya dapat dipertimbangkan sebagai sebuah doa Credo atau aku percaya. Kata kunci yang berhubungan dengan Paskah adalah pengangkatan (esaltazione). Paulus menulis bahwa jika ia terlambat maka Timotius dapat mengatur jemaat untuk hidup layak di hadirat Tuhan sebagai satu keluarga. Pada akhirnya Paulus mengatakan keagungan dan rahasia ibadat kita: "Dia yang telah menyatakan diriNya dalam rupa manusia, dibenarkan di dalam Roh; yang menampakkan diriNya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang dipercayai di dalam dunia, diangkat di dalam kemuliaan." Misteri keselamatan merupakan rencana keselamatan dari Tuhan selama berabad-abad dan menjadi nyata dalam peristiwa Inkarnasi. Artinya Sabda Tuhan menjadi manusia di dalam Yesus Kristus. Hal ini dibenarkan oleh Roh Kudus sendiri. Ia menderita, sengsara, wafat dan bangkit dari alam maut. Hal ini menandakan bahwa Ia sungguh-sungguh Allah yang benar. Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa dan mengutus Roh Kudus untuk membaharui muka bumi.
bekerja untuk orang lain itu memang tidak mudah. Selalu ada suka dan dukanya. Ada saat di mana pelayanan kita itu diapresiasi, tetapi ada saat di mana kita sendiri mengalami penolakan-penolakan tertentu. Semua akan menjadi indah pada waktunya ketika kita bersandar dan berpasrah kepada Tuhan. Yohanes Pembaptis setia selamanya sampai menjadi martir. Yesus juga menunjukkan hal yang sama sebagai martir di atas kayu Salib. Mari kita berani memberi diri kita seutuhnya kepada Tuhan. Janganlah kita diumpamakan seperti ini atau itu karena kita adalah bagian dari Yesus sendiri. Kita juga perlu membangun sikap tobat yang benar. Hak yang mau kita tujui adalah persatuan yang utuh dengan Yesus. Mari kita renungkan kata-kata ini: "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia dan ia bersama-sama dengan Aku" (Why 3:20). Bukalah pintu hatimu, Yesus berada di depan pintumu. Bukalah dan biarkan Ia masuk dan tinggal bersamamu.
St. Paulus, di dalam bacaan pertama memberikan sebuah himne kecil tentang Paskah Kristus. Himne ini kiranya dapat dipertimbangkan sebagai sebuah doa Credo atau aku percaya. Kata kunci yang berhubungan dengan Paskah adalah pengangkatan (esaltazione). Paulus menulis bahwa jika ia terlambat maka Timotius dapat mengatur jemaat untuk hidup layak di hadirat Tuhan sebagai satu keluarga. Pada akhirnya Paulus mengatakan keagungan dan rahasia ibadat kita: "Dia yang telah menyatakan diriNya dalam rupa manusia, dibenarkan di dalam Roh; yang menampakkan diriNya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang dipercayai di dalam dunia, diangkat di dalam kemuliaan." Misteri keselamatan merupakan rencana keselamatan dari Tuhan selama berabad-abad dan menjadi nyata dalam peristiwa Inkarnasi. Artinya Sabda Tuhan menjadi manusia di dalam Yesus Kristus. Hal ini dibenarkan oleh Roh Kudus sendiri. Ia menderita, sengsara, wafat dan bangkit dari alam maut. Hal ini menandakan bahwa Ia sungguh-sungguh Allah yang benar. Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa dan mengutus Roh Kudus untuk membaharui muka bumi.
Doa: Tuhan
Yesus Kristus, kami berterima kasih kepadaMu karena menyadarkan kami akan makna
mempersembahkan diri kepada sesama. Bantulah kami untuk setia di dalam panggilan
kami masing-masing. Jauhkanlah kami dari rasa putus asa dan tidak setia dalam
melayani. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment