Friday, January 13, 2012

Renungan 13 Januari 2012

1 Sam 8:4-7.10-22a;Mzm 88:16-19; Mrk 2:1-12



Saling mengampuni dan menyembuhkan

Generasi pelupa. Manusia cepat lupa diri. Inilah kalimat-kalimat yang sering didengar  dalam masyarakat. Ternyata dari dulu salah satu sifat manusia yang menonjol adalah gampang lupa akan kebaikan orang. Bangsa Israel pun memiliki pengalaman yang sama. Setelah mereka dipimpin oleh para hakim, muncullah pikiran mereka untuk membentuk sebuah bangsa yang dipimpin oleh seorang raja. Raja mereka adalah seorang manusia biasa. Ini berarti mereka dapat mengatur diri mereka sendiri tanpa perlu pertolongan dari Tuhan. Bangsa Israel melupakan jati diri mereka bahwa mereka milik Tuhan. Tuhanlah yang mengeluarkan mereka dari perbudakan Mesir. Tuhanlah yang memimpin dan mendampingi mereka dalam hidup mereka setiap hari.

Penginjil Markus terus menampilkan Yesus sebagai tabib yang benar. Reputasi Yesus  sangat cepat menyebar dari Galilea ke seluruh pelosok karena Ia mampu menyembuhkan dan mengampuni dosa-dosa manusia. Seperti ada “gossip net work” karena ketika mendengar bahwa Yesus berada di rumah (mungkin rumahnya Petrus) semua orang yang sakit berdatangan seperti domba tanpa gembala. Ini menandakan bahwa Kerajaan Allah yang ditawarkan kepada manusia adalah Kerajaan kasih dan pengampunan. Ada kepedualian yang mendalam dari pihak Allah bagi manusia yang sakit dan berdosa. Ini juga yang menjadi kerinduan bagi banyak orang untuk mengalami Kerajaan kasih dan pengampunan.

 Satu hal yang menarik dari peristiwa penyembuhan ini adalah iman. Empat orang yang membawa orang lumpuh itu memiliki iman kepada Yesus dan mereka percaya bahwa Yesus akan menyembuhkan teman mereka. Berbagai usaha mereka lakukan untuk dapat bertemu dengan Yesus. Yesus melihat iman mereka sehingga Dia dapat menyembuhkan dan mengampuni orang lumpuh itu.

Hidup kristiani menjadi bermakna ketika setiap pribadi  dapat masuk dan merasakan sendiri Kerajaan kasih dan pengampunan Tuhan. Ini berarti setiap pribadi harus mengimani Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan juru selamat. Dialah yang melihat iman kita sehingga tergerak oleh belaskasih Ia mau menyembukan dan mengampuni kita.

Hidup kristiani juga semakin bermakna ketika semua orang merasa sebagai saudara dan saling menyembuhkan. Pemazmur berkata: “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” (Mzm 133:1). Mari kita belajar menjadi saudara yang saling menyembuhkan dan mengampuni. Mungkinkah anda melupakan kasih dan pengampunan Tuhan?

PJSDB

No comments:

Post a Comment