Saturday, January 28, 2012

Renungan 28 Januari 2012

St. Thomas Aquinas
2Sam 12: 1-7a.10-17; Mzm 51:12-17; Mrk 4:35-41

Siapakah orang ini sehingga angin dan danau juga taat? 

Daud secara tidak langsung membunuh Uria supaya bisa mendapatkan Betsabea istri Uria. Sikap Daud ini memang sesuai kebiasaan orang-orang pada zaman itu yang mengklaim diri sebagai penguasa bagi kelompok masyarakat tertentu. Sebagai penguasa dia berbuat apa yang ia mau perbuat. Tetapi sebagai raja Israel, perbuatan Daud ini tidak dapat ditolerir dan harus mendapat keadilan dari Tuhan sendiri. Untuk dapat mengakui dosa-dosanya Daud perlu mendengar Sabda Tuhan melalui nabi Nathan. Daud akhirnya menyadari dosanya dan berkata: "Aku telah berdosa melawan Tuhan" dan dengan kata-kata ini Ia diampuni oleh Tuhan. Hasil perkawinan Daud dan Betsabea ini melahirkan salah seorang putranya yaitu Salomo yang nantinya dikenal sebagai raja yang bijaksana. Dosa bisa berubah menjadi ramat kalau orang sungguh-sungguh bertobat. 

Kisah angin sakal dan gelora danau Galilea dalam Injil mengingatkan kita akan bahaya kematian dan chaos pada awal penciptaan dunia. Dikisahakan bahwa para murid sangat ketakutan dengan fenomena alam ini, sementara Yesus tidur dengan pulas. Inilah momen yang tepat untuk menunjukkan bahwa mereka membutuhkan Yesus: "Guru, apakah Anda menginginkan kita semua mati di sini?" Ungkapan dengan nada ketakutan ini adalah sebagai doa saat bergumul. Yesus menghardik angin itu dan angin berhenti, danau menjadi tenang. Semua murid takjub: "Siapakah orang ini sehingga angin dan danau pun takluk padaNya?" 

Hidup kita selalu dihiasi dengan dosa-dosa tertentu. Dosa terjadi karena kita terlalu menjadikan diri kita sebagai pusat segala-galanya. Akibatnya sesama bahkan Tuhan sendiri diabaikan. Kita perlu mengakui dosa dengan berseru seperti Daud: "Aku telah berdosa melawan Tuhan". Keterbukaan hati inilah yang mendatangkan pengampunan. Santo Paulus menulis: "Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah" (Rom 5:20). Orang berdosa yang bertobat dapat menjadi berkat bagi banyak orang. Daud berdosa dengan Betsabea tetapi mereka melahirkan Salomo yang nantinya menjadi raja yang bijaksana. 

Pertobatan di hadirat Tuhan menjadi sempurna ketika orang betul-betul membutuhkan Tuhan dalam hidupnya. Tuhan hadir dan meneduhkan badai yang bergelora serta pergumulan-pergumulan yang menakutkan di dalam hidup kita. Dua hal yang perlu kita miliki adalah iman kepadaNya dan jangan pernah berhenti berharap kepadaNya melalui doa. Angin dan danau saja takluk padaNya, apakah kita juga takluk padaNya sebagai pertobatan pribadi kita? 

PJSDB

No comments:

Post a Comment