Asli atau Palsu?
Pada suatu ketika saya membeli sebuah
alat sepeda motor. Saya membawa contohnya
dan bertanya di sebuah toko apakah menjual alat itu. Tuan toko mengatakan bahwa
tokonya menyediakan alat seperti itu bahkan mereka juga memiliki produk
terakhir. Ia bertanya kepadaku: “Pak, mau yang asli atau yang palsu?” Saya
bertanya, “Memang ada asli dan palsunya?” Ia menjawab: “Selalu ada asli dan
tiruan (palsu). Kualitas dan harganya juga beda.” “O.. saya mau yang asli!” demikian
jawaban saya.
Yesus memanggil murid-muridnya
dengan kekhasan tertentu. Setelah memiliki Yohanes, Andreas dan Petrus, Ia
terus mencari murid baru untuk tinggal bersamanya. Dari Sungai Yordan, Ia ke
Galilea. Ia bertemu dengan Filipus dan memanggilnya: “Ikutlah Aku”. Filipus
bertemu dengan Natanael dan bersaksi: “Kami telah menemukan Dia yang disebut
oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh
para nabi yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Natanael bingung dan bertanya
dala keraguan:”Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth? Filipus
mengatakan, “Mari dan lihatlah.” Natanael
pun datang kepada Yesus. Yesus berkata kepadanya: “Lihatlah, inilah seorang
Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya.” Pengalaman perjumpaan dengan
Yesus membuat Natanael percaya dan tinggal bersamaNya. Ia percaya bahwa Yesus
adalah Mesias, Raja orang Israel. Yesus mempertegas identitasnya dengan
berkata: “Sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat
akan turun naik kepada Anak Manusia.”
Kisah Injil ini mengatakan kepada
kita bahwa ada dua jenis murid Kristus dalam Gereja saat ini yakni murid asli dan palsu.
Murid Kristus yang asli adalah mereka
yang menjawabi panggilan Tuhan dengan sukacita dan berani bersaksi. Mereka siap
menderita kapan saja seperti Kristus demi kebahagiaan sesamanya. Mereka memberi
diri secara total dalam perbuatan kasih bukan hanya berkata-kata tentang kasih.
Mereka menjadi pemersatu bukan pemisah setiap pribadi. Model yang patut diikuti
adalah Abel dalam Perjanjian lama dan Yesus dalam Perjanjian Baru.
Murid yang palsu adalah anti
kristus. Mereka adalah bagian dari komunitas tetapi tidak percaya kepada Bapa
dan Putera dalam Roh. Mereka berlaku jahat seperti Kain yang tega membunuh Abel
saudaranya. Pikiran kotor, suka menggosip (berkata tidak benar). Mereka boleh
berkata mengasihi tetapi hanya kata-kata kosong dan tidak nampak di dalam
hidupnya. Mereka melayani supaya dipuji. Bila keadaan tidak menguntungkannya mereka
akan mundur dari pelayanannya.
Pikirkanlah dirimu sekarang:
apakah anda murid yang asli atau palsu? Kalau asli apa yang harus anda lakukan
untuk tetap asli. Kalau masih palsu, apa yang harus anda lakukan untuk menjadi
asli?
Mari kita saling mengasihi bukan
dengan kata-kata tetapi dalam perbuatan dan kebenaran!
PJSDB
No comments:
Post a Comment