Yes 29:17-24
Mzm 27:1.4.13-14
Mat 9:27-31
Tuhan adalah Terang dan
Keselamatan
Hari ini seluruh Gereja katolik merayakan Pesta St.
Ambrosius. Ambrosius lahir di Trier, Jerman tahun 339 dari keluarga Kristen.
Ayahnya seorang Gubernur dan ibunya seorang berpendidikan tinggi dan saleh. Setelah
ayahnya meninggal dunia Ambrosius dibimbing untuk menjadi politikus mengikuti
jejak ayahnya. Ia meninggalkan Jerman ke Roma untuk belajar sastra, hukum dan
retorika. Pada tahun 370 ia menjadi dewan kota Liguria, Emilia dan Milano. Dia menjadi
politikus yang baik hati. Pada tahun 374 pemilihan Uskup di Milano. Masalah
yang di hadapi keuskupan Milano adalah adanya bidaah Arianisme yang menyangkal
keilahian Yesus. Di saat yang tidak
menentu itu Ambrosius pergi ke untuk mengamati pemilihan uskup. Tetapi apa yang
terjadi, ada seorang hadirin yang berteriak “Angkatlah Ambrosius menjadi Uskup”.
Ambrosius diangkat menjadi Uskup dan ia berhasil meredam gerakan bidaah
Arianisme. Ia juga berjasa dalam pertobatan St. Agustinus. Ambrosius meninggal
dunia tahun 397.
Dua jasa besar Ambrosius dari banyak jasanya bagi gereja
katolik adalah membendung gerakan arianisme. Mereka ini secara rohani buta
terhadap Yesus. Mereka memandang Yesus sebagai manusia biasa bukan “Sungguh-sungguh
Allah”. Ambrosius menafasir Kitab Suci
dan menjadi teolog yang dapat menghadang para bidaah. Ambrosius berhasil
membuka mata rohani Agustinus yang buta. Ia hidup dalam kegelapan tetapi diberi
terang oleh Ambrosius untuk mengenal dan mencintai Allah yang murah hati.
Kehidupan St. Ambrosius menginspirasikan kita untuk memahami
bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini. Yesus dalam bacaan Injil menyembuhkan dua
orang buta. Mereka mengikuti Yesus sambil berseru, “Kasihanilah kami hai Anak
Daud!” Ketika Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, kedua orang buta itu juga mengikutiNya. Maka Yesus bertanya kepada
mereka: “Percayakah kalian bahwa Aku dapat melakukannya?” Kedua orang buta itu
mengakui: “Ya Tuhan, kami percaya”. Yesus pun menjamah dan menyembuhkan mereka
sambil berkata, “Terjadilah padamu menurut imanmu”. Orang-orang buta ini sembuh
karena iman mereka kepada Kristus. Yesus pun melarang mereka untuk tidak
menceritakan penyembuhan diri mereka oleh Yesus. Namun mereka berdua memuliakan
nama Yesus karena mujizat yang mereka alami.
Kita tentu merasa heran dengan episode penyembuhan kedua
orang buta karena iman (Yunani: pistis). Orang buta, tentu tidak melihat namun
mereka mengenal Yesus sebagai “Anak Daud” dan meminta dikasihani. Anak Daud
berarti Mesias dan mereka percaya bahwa Mesias pasti akan menyembuhkan mereka
berdua. Di hadapan mereka adalah Yesus maka mereka percaya bahwa Ia akan menerangi
mereka dengan sinarNya dan membuat mereka dapat melihat terang. Dalam Kitab
perjanjian Lama, nabi Yesaya terutama menekankan bahwa mata orang buta akan
dibuka, telinga orang tuli juga dibuka (Yes 35:4-5). Mesias juga yang akan
membuka mata orang buta (Yes 42:6-7). Mesias membawa terang kepada sesama.
Nabi Yesaya dalam bacaan pertama berusaha meyakinkan
orang-orang Yahudi yang masih berada di
Babel, “Tiada lama lagi Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, kebun
subur selebat hutan. Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar Sabda
sebuah Kitab dan mata orang-orang buta akan melihat, lepas dari kekelaman dan
kegelapan.” Memang orang-orang yang pertama kali dipanggil adalah orang-orang
papa dan miskin. Maka orang-orang bisu, buta, timpang dan siapa pun yang
tertindas akan disembuhkan dari cacat cela mereka.
Sekali lagi Yesaya menekankan tentang campur tangan Tuhan
untuk menyembuhkan banyak orang yang
sakit. Mereka yang bisu, buta dan timpang mengalami penyembuhan dari Tuhan.
Dunia baru yang tertata rapi juga dinubuatkan Yesaya dan memberi semangat
optimisme kepada orang-orang Yahudi di Babel.
Kedua bacaan dari kitab Suci, baik bacaan pertama dari Yesaya
maupun bacaan kedua dari Injil sama-sama menyiapkan kita dalam masa adven untuk
melihat terang.Yesaya menubuatkan bahwa “Pada hari itu” mata orang-orang buta
akan terbuka dan mereka melihat. Yesus menyembuhkan mata dua orang buta karena
iman mereka kepada Yesus. Tuhan menjanjikan keselamatan dengan mengangkat
mereka yang miskin dan menurunkan mereka yang angkuh hatinya. Adalah sukacita
besar bagi mereka yang rendah hati dan menaruh seluruh harapan mereka hanya
kepadanya. Tuhan akan menyinari mereka dengan wajahNya yang kudus. Keselamatan
pun turun atas mereka.
Tuhan adalah cahaya dan keselamatan. Ia juga membuka mata
kita untuk melihatNya. Hal yang dituntut dari kita adalah iman dan kepercayaan
kepadaNya. Bagaimana pertumbuhan imanmu? Apakah anda juga dapat menerangi hidup
orang lain dengan perbuatan-perbuatanmu yang baik? Masa adven mengajak kita
untuk melihat Yesus, terang sejati. Kalau mata imanmu masih buta, mintalah
Yesus untuk membukanya.
Doa: Tuhan, semoga saya dapat melihat. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment