Sunday, December 4, 2011

Homili Minggu II Advent/B 4 Desember 2011


Yes 40:1-5.9-11
Mzm 85: 9a-10.11.13-14; Ul 8
2 Ptr 3:8-14
Mrk 1:1-8



Metanoia, siapa takut?



Nabi Yesaya memilik satu tugas kenabian khusus, untuk mewartakan belaskasihan Yahve kepada umat yang sedang dan mengalami pengalaman pahit di Babilonia. Mereka selalu berangan-angan untuk kembali ke Yerusalem. Tuhan sendiri berfirman: “Hiburlah, hiburlah umatKu! Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya bahwa waktu penghambaan akan berakhir dan semua orang akan kembali ke Sion.” Tuhan tidak memperhitungkan dosa-dosa mereka, Dia bahkan menjadi gembala yang baik bagi umatNya. Janji Tuhan terlaksana. Ia mengantar mereka kembali ke Sion.

Petrus mengingatkan kita semua untuk tetap siap siaga menanti kedatangan Tuhan. Segala sesuatu yang sekarang ini ada akan hancur. Tuhan memberikan kesempatan kepada kita semua untuk bertobat. Dengan demikian sambil menanti, kita hidup tanpa cacat dan tak bernoda di hadapan Allah. Singkatnya Tuhan menginginkan kita semua bertobat dan selamat.

Markus dalam Injil menghadirkan tokoh Yohanes Pembaptis dengan tugas pokok: menyiapkan umat Allah untuk menanti kedatangan Mesias yang nantinya lebih besar dan berkuasa. Yohanes Pembabtis berkata, “Membungkuk dan membuka tali sepatunya pun aku tak layak” Ia menyiapkan umat dengan membabtis mereka dengan air danmenyeruhkan pertobatan. Yesus sendiri nantinya membabtis dalam Roh Kudus.

Pertobatan adalah tema yang menarik dalam masa adventus ini. Pertobatan sering diidentikan dengan kata metanoia dan memiliki banyak pengertian. Pertama, metanoia berarti keselamatan kekal. Dalam 2 Pet 3:9 tertulis: “Tuhan . . . menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat (metanoia). Atau dalam 1 Tim 2:4, dikatakan [Tuhan] menghendaki supaya semua orang diselamatkan. Dalam Lukas 5:32: Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat (metanoia).

Kedua, metanoia berarti suatu perubahan pikiran mengenai perilaku berdosa (=Pertobatan) Dalam Lukas 17:3-4, Yesus mengajar para murid bahwa mereka harus mengampuni semua yang berdosa terhadap mereka jika mereka datang dan memohon ampun mak ampunilah dia.

Ketiga, metanoia berarti suatu perubahan pikiran mengenai diri dan Kristus. Dalam Kis 2:38, setelah menuntut pendengar Yahudinya karena menyalibkan Mesias mereka dan menjawab pertanyaan mereka, ‘Apa yang harus mereka lakukan? Petrus memanggil mereka untuk merubah pikiran mereka mengenai Yesus Kristus. Mereka telah menolak Dia. Sekarang mereka bisa menerima Dia. Mereka percaya bahwa Dia adalah Mesias, Kristus, Juruselamat dunia.

Keempat, metanoia juga berarti suatu perubahan pikiran mengenai berhala dan Tuhan. Misalnya dalam Kis 17:29-31. Kita mengampuni semua orang yang berdosa terhadap kita dan kemudian bertobat.

 Kita bersyukur kepada Tuhan karena hari  ini dia mengajak kita untuk bertobat dan hidup tak bercela di hadiratNya. Mari kita bermetanoia!

PJSDB

No comments:

Post a Comment