Mzm 27, 1.4.13-14
Mat 9:27-31
Bukalah mata kami
untuk melihat terangMu
Yesus dan para muridNya dalam
perjalanan ke Kapernaun. Ia barusan membangkitkan anak kepala rumah ibadat
(9:18-25). Sambil berjalan Ia mendengar teriakan dua orang buta: “Kasihanilah kami hai Anak Daud.”
Teriakan kedua orang buta ini sekaligus mempertegas kodrat mesianis Yesus.
Kedua orang buta ini mengenal Yesus sebagai Putera Daud yang kiranya sesuai paham
kebanyakan mereka bahwa Yesus berasal keturunan Daud. Yesus masuk ke dalam
sebuah rumah dan berdialog dengan kedua orang buta itu: “Apakah kalian percaya
bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya Tuhan, kami percaya”. Aksi
sakramental yang dilakukan Yesus adalah
menjamah mata mereka sambil berkata, “Jadilah kepadamu menurut imanmu”. Mujizat
pun terjadi, kedua orang buta itu dapat melihat.
Sangat menarik kalau kita mendalami
perjalanan rohani kedua orang buta ini. Meskipun buta tetapi mereka berani
mendekati Yesus dan meminta tolong, berani berjalan bersama Yesus hingga tiba di
rumah di mana Yesus menginap dan sekaligus mereka disembuhkan di sana. Kedua
orang buta adalah simbol kebanyakan orang yang menolak Injil Suci pada saat
itu. Namun demikian keinginan atau sikap membutuhkan Tuhan Yesus di dalam hidup
mereka juga adalah sebuah urgensi tersendiri. Itulah sebabnya mereka mencari
dan menemukan Tuhan untuk diselamatkan.
Kitapun hari ini disapa oleh
Tuhan supaya terbuka dan melihat terangNya. Hendaknya kita menunjukkan diri
kita sebagai pribadi yang membutuhkan Tuhan di dalam hidup karena terlepas dari
Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Sungguh Dia adalah andalan dan terang
kehidupan kita. Bersama pemazmur kita boleh berdoa: “Tuhan adalah terangku dan keselamatanku. Kepada siapakah aku harus
takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar?”
(Mzm 27:1).
PJSDB
No comments:
Post a Comment