Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat
Perayaan Misa Natal dalam Liturgi Gereja Katolik dimulai
pada Misa Malam Natal, Misa Fajar dan
Misa Siang. Ketiga Misa Natal ini memiliki pesan Natal yang
berbeda-beda. Misa Malam Natal lebih menekankan Yesus sebagai pembawa damai
sejahtera bagi setiap pribadi yang diliputi kegelapan. Dia juga membawa Terang
dalam kegelapan dunia, pembebas yang
mematahkan tongkat penindas. Dialah penasihat ulung, raja perkasa,
pangeran perdamaian dan Allah beserta kita. Misa Fajar seiring dengan terbitnya
matahari baru maka Yesus adalah Terang dunia. Sebagai Terang, Yesus mengangkat
kita menjadi Anak-Anak Allah, Rendah hati, Rela menjadi manusia! Misa Siang
melambangkan Yesus yang memiliki Kuasa bagi manusia. Dia menjelma menjadi
manusia dan tinggal bersama manusia.
Ketiga misa ini juga menyadarkan kita pada realitas Yesus: Ia dinantikan dengan penuh kerinduan sebagaimana diwartakan dalam Kitab Perjanjian Lama. Ia dilahirkan oleh Bunda Maria dalam kandang yang hina di Bethlehem. Ia juga lahir dalam kehidupan kita secara rohani dan liturgis setiap tanggal 25 Desember. Ia sungguh memiliki tempat istimewa di dalam hidup manusia.
Ketiga misa ini juga menyadarkan kita pada realitas Yesus: Ia dinantikan dengan penuh kerinduan sebagaimana diwartakan dalam Kitab Perjanjian Lama. Ia dilahirkan oleh Bunda Maria dalam kandang yang hina di Bethlehem. Ia juga lahir dalam kehidupan kita secara rohani dan liturgis setiap tanggal 25 Desember. Ia sungguh memiliki tempat istimewa di dalam hidup manusia.
Kelahiran Kristus membuat dunia memiliki wajah baru. Semua
orang dipersatukan dan diselamatkan. Santo Lukas menggambarkan situasi
kelahiran Yesus dengan Sensus Penduduk. Ini berarti Yesus juga tercatat sebagai
warga berbangsa Yahudi dan Romawi. Yesus menjadi Tuhan bukan hanya untuk orang
Yahudi tetapi juga Romawi dan seluruh dunia. Dia menjadi Anak Sulung,pewaris
Takhta Daud. Dengan demikian Yesus punya kuasa mempersatukan semua orang.
Yesaya mengajak orang Israel di pembuangan Babilonia, yang hidup dalam
kegelapan dosa, yang menderita sengsara
bahwa mereka juga akan merasakan keselamatan dari Tuhan. Santu Paulus mengatakan:
Kasih karunia Allah sudah nyata bagi semua orang.
Malam Natal adalah malam sukacita. Tuhan rela menjadi
manusia lemah supaya mengangkat kita semua yang lemah menjadi kuat. Tuhan
datang untuk mempersatukan kita semua
sebagai saudara. Apakah kita semua bisa menjadi satu karena mengimani Yesus
yang satu dan sama? Adakah damai dalam hatimu? Adakah sukacita dalam hatimu?
Yesus adalah segalanya bagi kita. Gloria
in excelsis Deo.
PJSDB
No comments:
Post a Comment