Hari Senin, Pekan Biasa XVI
2Kor 5:14-17
Mzm: 63: 2.4-5.7b-9
Yoh 20:1.11-18
Aku telah melihat Tuhan!

Pada hari ini Penginjil Yohanes mengisahkan pencarian Maria akan Yesus. Ketika itu hari masih gelap dan ia pergi ke kubur Yesus dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur Yesus. Ia berdiri di dekat kubur dan menangis. Ia melihat ke dalam kubur Yesus dan melihat dua orang malaikat berpakaian putih. Malaikat bertanya alasan mengapa ia menangis. Ia menjawab malaikat itu: “Tuhanku diambil orang dan aku tidak tahu dimana ia diletakkan”. Ia juga melihat Yesus yang sudah bangkit dengan mulia tetapi tidak mengenalNya. Ia ditanya: “Ibu mengapa menangis? Siapakah yang engkau cari?” Ia berkata kepada Yesus: “Tuan, jikalau Tuan mengambil Dia, katakanlah kepadaku dimana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambilNya”.
Maria memang sangat akrab dan mencintai Yesus. Namun cintanya kepada Yesus sangat posesif. Ia menangis dan mengatakan Tuhanku diambil orang dan aku tidak tahu dimana diletakkan. Ia bahkan mencari tahu di mana jenazah Yesus diletakkan supaya ia dapat mengambilnya. Maria lupa bahwa Tuhan Yesus adalah milik semua orang. Cintanya kepada Yesus memang sangat manusiawi. Dia belum beranjak ke cinta kasih yang sifatnya ilahi. Maria mewakili Gereja yang kadang masih berjalan dalam kegelapan dan mengalami makam kosong. Dalam perjalanan sejarah gereja, sikap Maria Magdalena ini cukup nampak. Ada perasaan status quo sebagai pengikut Kristus dan lupa diri untuk hidup menyerupai Yesus Kristus.
Selanjutnya Yesus menyapa Maria Magdalena dengan namanya: Maria! Pada saat itulah ia mengenal Yesus dan menyapaNya: Rabbuni artinya Guruku. Dialog kecil Yesus dan Maria Magdalena ini menunjukkan cara Tuhan Yesus mencintai dan membuka pikiran Maria untuk mengenalNya. Sayang sekali Maria masih mengenal Yesus sebatas Guruku, belum menjadi Tuhanku. Ia juga terpesona dan nyaris mau menyentuh Yesus. Tetapi Yesus menyadarkan dia untuk tidak menyentuh TubuhNya yang mulia. Sebagai hadia istimewa, Maria Magdalena menjadi utusan Tuhan Yesus untuk mewartakan kepada para muridNya bahwa Yesus sang Guru sudah bangkit. Ia telah melihatnya sendiri dan bahwa Yesus lah yang mengatakan segalanya kepadanya.
Relasi akrab antara Maria Magdalena dan Yesus memang sangat inspiratif bagi kita semua. Kira pun dipanggil untuk menjadi akrab dengan Yesus. Maria Magdalena mewakili Gereja dan ia memiliki pencarian yang luhur untuk berjumpa dengan Yesus. Ia berusaha untuk menyenangkan Yesus meskipun sudah menjadi jenazah. Caranya adalah datang ke kubur Yesus. Meskipun makam kosong, ia memiliki keinginan untuk terus mencari Yesus. Dia akhirnya menemukan Yesus yang sudah bangkit dengan mulia. Namun demikian, pengenalannya akan Yesus hanya sebagai seorang sosok Pria, Guru dan Tuan sebelum berubah menjadi Tuhan yang bangkit dengan mulia. Yesus membuka pikiranNya untuk mengenal diriNya lebih dalam. Maria pun menjadi utusan untuk membantu sesama bertumbuh dalam iman.
Yesus sendiri mendidik Maria untuk bertumbuh di dalam iman. Ketika bertatapan dengan Maria, Ia mulai bertanya dengan sederhana sambil menguji iman Maria. Ternyata Maria posesif, cintanya amat manusiawi. Yesus memanggil Maria dengan namanya sehingga Maria pun mengenalNya, namun meminta dia untuk tidak boleh menyentuh Tubuh yang bukan lagi Tubuh manusia tetapi Tubuh Yesus yang ilahi, TubuhNya yang mulia. Dengan demikian Ia menjadikan Maria misionaris Kebangkitan. Yesus mendidik Maria untuk mengenal Yesus Kristus sebagai sungguh manusia dan sungguh Allah. Apakah anda juga memiliki pencarian tertentu tentang Tuhan? Apakah anda masih memiliki kerinduan dengan Tuhan Yesus? Apakah anda berani mengakui iman seperti Maria Magdalena: "Aku telah melihat Tuhan".
Doa: Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengutus Maria Magdalena menjadi rasul bagi para muridMu. Bantulah kami agar memiliki hati yang terbuka untuk menenerima diriMu dan menjadi rasul bagi sesama kami. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment