St. Simon
dan Yudas, Rasul
Ef 2:19-22
Mzm 18
Luk 6:12-16
Menjadi tempat
kediaman Allah
Pada hari ini
kita merayakan pesta St. Simon dan Yudas. Penginjil Lukas menamakan Simon orang
Zelot (Luk 6:15; Kis 1:13), dia berasal dari Kana (Mat 10:4;Mrk 3:18). Zelot
berasal dari kata Yunani Zelotes yang berarti penghasut atau pengikut yang
giat. Dalam bahasa Ibrani disebut kanai yang berarti giat melayani Yahwe.
Orang-orang zelot adalah kelompok orang Yahudi pada zaman Yesus Kristus berperan menghasut orang-orang muda untuk memberontak, mengatakan bahwa
membayar pajak berarti menjadi budak orang Romawi. Kelompok orang zelot ini
berjuang untuk melawan orang-orang Romawi yang pada saat itu menguasai Israel.
Impian mereka adalah mencapai kemerdekaan bagi bangsa Israel.
Yudas adalah
rasul yang juga dikenal dengan nama Tadeus (Mrk 3:18; Mat 10:3) atau disebut
juga Yudas anak Yakobus (Luk 6:16; Kis 1:13). Penginjil Yohanes memberi
kesaksian bahwa pada malam perjamuan terakhir, ia bertanya kepada Yesus: “Tuhan
mengapa Engkau hendak menyatakan diri dengan jelas kepada kami, tetapi tidak
kepada dunia?” (Yoh 14:22). Yesus menjawabi Yudas: “Barang siapa mengasihi Aku,
menuruti perkataanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan kami akan datang
kepadanya dan tinggal bersama dia” (Yoh 14:22). Meskipun kedua rasul ini tidak
banyak dikenal tetapi mereka melayani Tuhan dengan diam-diam. Satu hal yang menarik
perhatian kita adalah pada saat mereka mengikuti Yesus, ada rasa nasionalisme
yang kuat. Sebagai griliawan, mereka berharap agar pada suatu saat Yesus dapat
memimpin mereka untuk mengusir penguasa Romawi. Tuhan Yesus kemudian mengubah mereka sehingga menjadi griliawan yang mewartakan Yesus sampai menjadi martir. Kedua rasul ini tekun dalam panggilan dan mereka dapat menjadi model bagi kita.
Hal yang
meneguhkan kita adalah dengan sakramen pembaptisan kita semua menjadi
anggota-anggota rumah Allah. Menjadi anggota rumah Allah berarti memiliki
ikatan sebagai satu keluarga Allah. Selanjutnya menurut Paulus, kita tidak hanya
menjadi anggota rumah Allah tetapi kita juga menjadi bait Allah yang sejati.
Kita menjadi bait Allah sejati sekaligus menjadi satu komunitas. Sebagai satu
komunitas persaudaraan maka para anggota jemaat dapat menunjukkan rasa
solidaritas dan semangat untuk berbagi satu sama lain.
Di dalam
bacaan Injil, Penginjil Lukas bersaksi bahwa Yesus membuat discernment untuk
memilih dari banyak orang, hanya duabelas rasul. Para rasul itu akan menjadi
duta atau utusan khusus Yesus Kristus. Apa yang Yesus lakukan dalam discernment ini? Ia berdoa
semalam-malaman kepada Allah di Surga. Malam menjadi simbol kegelapan yang
harus dihalau oleh Yesus dan para muridNya. Maka pada siang hari Yesus
memanggil nama-nama mereka yang akan menemaniNya dalam kerasulan bersama. Mereka disebut Rasul dan jumlahnya adalah dua belas orang.
Tentu saja
Yesus selalu mengenang para murid yang dikasihiNya dalam doa sehingga Ia pun
memilih mereka sebagai RasulNya. Keberhasilan misi Yesus dan iman orang lain
sangat tergantung pada mereka. Kita
perlu menyadari bahwa iman yang kita aku yakni iman kepada Kristus merupakan iman para rasul. Yesus juga
menunjukkan kepada kita bahwa Ia tidak melakukan kehendakNya sendiri tetapi kehendak
Bapa. Makanya semalam-malaman Ia berdoa kepada Bapa. Yesus akan menyertai para rasulNya dan
berdoa bagi mereka (Yoh 17:9). Ia sangat terhibur karena sehari sebelum wafat
di salib Ia tahu bahwa tak seorang pun dari antara mereka yang diserahkan Bapa
kepadaNya tidak hilang (Yoh 17:12).
Sabda Tuhan
pada hari ini sangat menguatkan kita dalam dua hal ini. Pertama, kita semua
dikuduskan oleh Tuhan menjadi baitNya. Tubuh kita adalah tempat tinggal rohani
Roh Kudus atau Bait Roh Kudus. Kedua, Tuhan juga memanggil dan memilih kita
untuk menjadi rasul bagi GerejaNya saat ini. Dia juga menyertai dan mendoakan
kita supaya berhasil dalam kerasulan. Semua kerasulan yang kita lakukan,
pelayanan-pelayanan tertentu itu berasal dari Tuhan. Kita semua hanyalah hamba
dari para hamba yang melakukan apa yang seharusnya kita lakukan (Luk 17:10).
Doa: Tuhan,
kami berterima kasih karena Engkau memanggil dan memilih para rasul untuk
mewartakan InjilMu. Semoga kami boleh mengikuti teladan kekudusan mereka dan
menjadi pewarta-pewartaMu. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment