Hari Rabu, Pekan Biasa XXVII
Yun 4:1-11
Mzm 86:3-4.5-6.9-10
Luk 11:1-4
Apabila kamu Berdoa Katakanlah…


Ketika mereka
sudah dekat, barulah Uskup mengenali tiga sahabatnya, para nelayan dulu. 'Bapak
Uskup', seru mereka, 'Kami sangat senang bertemu dengan Bapak lagi. Kami dengar
kapal Bapak melewati pulau kami, maka cepat-cepat kami datang.' 'Apa yang kamu
inginkan?' tanya Uskup tercengang-cengang. 'Bapak Uskup,' jawab mereka, 'kami
sungguh-sungguh amat menyesal. Kami lupa akan doa yang bagus itu. Kami berkata:
Bapa kami Yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu; datanglah kerajaanMu ...
lantas kami lupa. Ajarilah kami sekali lagi seluruh doa itu!' Uskup merasa
rendah diri: 'Sudahlah, pulang saja, saudara-saudaraku yang baik, dan setiap
kali kamu berdoa, katakanlah saja: Kami bertiga, kamu bertiga, kasihanilah
kami.'

Kalimat doa
pengharapan pertama adalah dikuduskanlah namaMu. Ini bukanlah sebuah pujian
bagi nama Allah melainkan sebuah doa pengharapan agar nama Allah Bapa
dikuduskan. Nabi Yehezkiel peernah bernubuat bahwa Allah sendiri akan
menguduskan namaNya yang sudah dinodai oleh umat Israel (Yeh 36:22-28). Maka
harapannya adalah agar janji Tuhan ini dapat segera terwujud sehingga namaNya diakui
serta dihormati oleh semua orang. Kalimat doa
pengharapan kedua: Datanglah KerajaanMu. Ini adalah sebuah harapan agar Bapa
dapat menegakkan pemerintahanNya. PemerintahanNya memang sudah sedang hadir
dalam diri Yesus dan para muridNya dan kiranya dapat kokoh hingga akhir zaman.
Kalimat doa
permintaan pertama: Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya.
Makanan yang diminta supaya diberikan Tuhan setiap hari, terus menerus. Tentu
saja makanan yang sifatnya jasmani maupun rohani. Kalimat doa permintaan kedua: Ampunilah dosa-dosa
kami. Tuhan maharahim dan Ia pasti mengampuni dosa-dosa manusia. Sebab kami pun
mengampuni setiap orang. Para murid tidak hanya memohon supaya diampuni tetapi
mereka juga dimampukan untuk mengampuni. Kalimat doa permintaan ketiga:
Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. Orang-orang Yahudi percaya bahwa
segala sesuatu berasal dari Allah, termasuk pencobaan. Oleh karena itu mereka
memohon supaya Tuhan jangan memasukkan mereka ke dalam pencobaan.
Doa Bapa Kami
ini memang sebuah doa yang sederhana tetapi meringkas semua doa kita kepada
Tuhan. Dengan doa ini Allah semakin dekat, akrab dengan kita yang diciptakanNya
sewajah denganNya. Sebagai anak-anakNya kita pun berharap dan meminta semua yang
kita butuhkan dan Tuhan tidak pernah terlambat memberi apa yang kita butuhkan.
Mari kita semakin tekun, berdoa tanpa henti kepada Bapa di dalam Yesus
PutraNya.
Satu bahaya yang sering dihadapi oleh manusia adalah cepat merasa puas dengan doa dan merasa seolah-olah dialah yang berjasa dalam suatu perutusan tertentu. Kisah Yunus yang kita dengar hari ini menggambarkan sisi kemanusiaan Yunus. Ia tadinya berpikir bahwa orang Niniwe sangat jahat maka Tuhan layak untuk menghancurkan kota berpenduduk seratus dua puluh ribu jiwa. Tetapi orang-orang Niniwe sudah bertobat secara radikal. Dalam hal ini warta pertobatan Yunus diterima dengan baik dan semua orang bahkan ternak mengatakan pertobatannya kepada Tuhan. Dengan perubahan radikal ini maka Tuhan tidak menghancurkan Niniwe.
Banyak kali kita juga berdoa dan seolah-olah mau mengatur atau mengendalikan Tuhan. Yunus juga berpikir demikian dan ia kecewa dengan Tuhan. Tetapi Tuhan menyadarkan dia sehingga ia mengakui Allah yang mahapengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setianya serta menyesal karena malapetaka yang sudah dirancangNya. Tuhan menegaskan kepada Yunus bahwa pertobatan itu nilainya lebih tinggi dari pada kata-kata atau nasihat semata-mata. Tuhan yang memiliki kuasa untuk mengampuni orang yang berdosa.

Banyak kali kita juga berdoa dan seolah-olah mau mengatur atau mengendalikan Tuhan. Yunus juga berpikir demikian dan ia kecewa dengan Tuhan. Tetapi Tuhan menyadarkan dia sehingga ia mengakui Allah yang mahapengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setianya serta menyesal karena malapetaka yang sudah dirancangNya. Tuhan menegaskan kepada Yunus bahwa pertobatan itu nilainya lebih tinggi dari pada kata-kata atau nasihat semata-mata. Tuhan yang memiliki kuasa untuk mengampuni orang yang berdosa.
Doa: Tuhan,
kami berterima kasih kepadaMu karena Engkau mengajar kami untuk berdoa tanpa
henti. Bantulah kami untuk senantiasa bersyukur kepadaMu, berharap pada semua
penyelenggaraanMu dan Engkau menganugerahkan semua yang kami butuhkan di dalam
hidup sepanjang hari ini. Amen.
PJSDB
No comments:
Post a Comment