Hari Jumat Pekan Biasa X
Mat 5:27-32
Berzinah itu Dosa!
Seorang Romo
membuat sharing pengalamannya dalam melayani di paroki. Banyak aspek yang
memuaskan tetapi satu aspek yang membuatnya merasa gagal adalah tingginya angka
perceraian di parokinya. Hal yang lebih menyedihkan lagi adalah ada pasangan
yang datang untuk meminta bercerai saja, padahal baru sebulan menikah. Mereka
berasal dari keluarga terpandang di paroki, dalam hal ini orang tuanya aktivis
Gereja dan tokoh masyarakat. Romo itu merasa tidak gagal sendirian, tetapi
gagal bersama orang tua pasangan muda itu. Romo pun memanggil para orang tua,
saksi perkawinan dan pasangan muda itu
untuk berbicara bersama.
Masalahnya
kelihatan sederhana komunikasi pasangan muda ini keburu macet. Tuhan sudah
menciptakan dua telinga, satu mulut dan volume otak yang memadai tetapi
kelihatan berubah: satu telinga, dua mulut dan volume otaknya mengecil. Dengan
banyak doa maka mereka berusaha menata kembali keluarga muda itu, mulai lagi
mengulangi kembali komitmen di hari perkawinan dan maju meskipun
tertatih-tatih. Kiranya keluarga muda itu akan kembali memiliki kebahagiaan
karena mulut mereka kembali menjadi satu, telinga kembali menjadi dua dan
volume otak mereka kembali bertambah.
Dalam
pengajaranNya di atas bukit Yesus juga berbicara tentang hal-hal yang sedang
marak pada saat itu terutama tentang kehidupan perkawinan. Di satu pihak ada
kebiasaan orang untuk berbuat zinah secara langsung, di lain pihak ada juga orang
memiliki nafsu seksual yang menggebu-gebu. Akibatnya adalah perceraian padahal
Tuhan menghendaki persekutuan selamanya di antara pasangan. Situasi konkret ini
mengundang Yesus untuk mengajar para muridNya supaya berubah dari kebiasaan
ini.
Yesus memulai
pengajarannya: “Kalian telah mendengar sabda ‘Jangan berzinah!’ Tetapi aku
berkata kepadamu, ‘Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya
dia sudah berbuat zianah dalam hatinya’.
Semua orang Yahudi saat itu sudah tahu bahwa berbuat zinah itu dosa. Ini
adalah perintah Tuhan yang patut di laksanakan. Ternyata Tuhan Yesus
mengungkapkan ajaran baru: “Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya
dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya”. Bagi Yesus berzinah tidak hanya
dalam arti persetubuhan antara pria dan wanita yang bukan memiliki hubungan
sebagai suami dan istri tetapi dengan melihat dan menginginkannya, ia sudah
berzinah di dalam
hatinya. Artinya dengan bernafsu yang menggebu-gebu melalui memandang dan menginginkan saat itu sudah berbuat zinah. Tentu saja ini tidak hanya berlaku bagi seorang pria yang memandang dan menginginkan tetapi terjadi juga dengan seorang wanita yang memandang dan menginginkan seorang pria yang bukan suaminya juga sudah berzinah di dalam hatinya.
hatinya. Artinya dengan bernafsu yang menggebu-gebu melalui memandang dan menginginkan saat itu sudah berbuat zinah. Tentu saja ini tidak hanya berlaku bagi seorang pria yang memandang dan menginginkan tetapi terjadi juga dengan seorang wanita yang memandang dan menginginkan seorang pria yang bukan suaminya juga sudah berzinah di dalam hatinya.
Pertanyaan
yang muncul adalah bagaimana dengan pasutri yang sebelum berhubungan intim
melihat film porno dengan tujuan menambah “daya gedor” pasangan? Hal ini boleh
dikatakan terjadi perzinahan ganda. Sang suami berzinah terhadap wanita di
dalam film dan istrinya, demikian juga sang istri berzinah terhadap laki-laki
di dalam film dan suaminya sendiri. Inilah titik-titik kelemahan manusiawi,
padahal dengan hanya memandang dan menginginkan saja sudah berzinah.
Selanjutnya
Yesus mengatakan kepada para muridNya untuk mencungkil matanya, memenggal dan
membuan tangannya yang menyesatkan. Bagi Yesus lebih baik hanya satu anggota
badan yang binasa dari pada seluruh tubuh masuk ke dalam neraka. Tentu saja
Yesus tidak maksudkan untuk mencungkil dan memenggal bagiann tubuh lalu membuangnya,
tetapi Yesus menghendaki supaya masing-masing orang mematikan sumber nafsu
birahi yang dialami dengan memandang dan
melakukan dengan tangan. Orang memiliki kecenderungan untuk melihat hal-hal
yang
porno dan menggunakan tangannya untuk memberi kenikmatan tertentu di dalam tubuhnya sendiri. Untuk itu Yesus menghendaki supaya sumber dosa ini harus dimatikan.
porno dan menggunakan tangannya untuk memberi kenikmatan tertentu di dalam tubuhnya sendiri. Untuk itu Yesus menghendaki supaya sumber dosa ini harus dimatikan.
Pada akhirnya
Yesus menekankan tentang aspek persekutuan di antara suami dan istri. Mereka
sudah dipersatukan oleh Tuhan dan tidak dapat diceraikan. Dalam Kitab Taurat
dikatakan bahwa seorang pria menceraikan istrinya dengan membuat surat cerai.
Itu karena kedegilan hati dari manusia. Bagi Yesus, “Barangsiapa menceraikan
istrinya, kecuali karena zinah dia membuat istrinya berzinah. Dan barangsiapa
kawin dengan wanita yang diceraikan, diapun berbuat zinah”. Kesimpulannya
adalah apa yang dipersatukan Allah janganlah diceraikan manusia. Hanya mautlah
yang memiliki kuasa untuk memisahkan suami dan istri.
Yesus dalam Injil hari ini menekankan bagaimana kita dapat mengontrol diri dengan mematikan semua keinginan jahat di dalam diri terutama dalam hal perzinahan. Orang harus berani mematikan bagian-bagian tubuh yang menjadikannya jatuh ke dalam dosa. Apakah kita berani bermatiraga, mengontrol panca indera kita? Hiduplah murni di hadirat Tuhan.
Yesus dalam Injil hari ini menekankan bagaimana kita dapat mengontrol diri dengan mematikan semua keinginan jahat di dalam diri terutama dalam hal perzinahan. Orang harus berani mematikan bagian-bagian tubuh yang menjadikannya jatuh ke dalam dosa. Apakah kita berani bermatiraga, mengontrol panca indera kita? Hiduplah murni di hadirat Tuhan.
Doa: Tuhan,
semoga pasangan suami dan istri tetap bersatu selamanya. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment