Hari Selasa Pekan Biasa IX
Tob 2:9-14
Mzm 112:1-2.7bc-8.9
Mrk 12:13-17
Kamu
adalah Gambar dan Rupa Allah!
Membayar pajak itu adalah salah satu kewajiban
setiap warga Negara. Pada zaman Yesus, seluruh daerah Israel masih merupakan
daerah jajahan Kerajaan Romawi. Oleh karena itu banyak orang Israel dijadikan
pegawai Kerajaan Romawi untuk menagih pajak atau bea cukai. Para pemungut cukai ini
sangat dibenci oleh sesama orang Israel bahkan mereka disamakan dengan kaum
pendosa.Tuhan Yesus selalu menjadi sasaran kritikan ketika akrab dengan mereka.
Yesus tentu tidak bermaksud untuk ikutan menjadi pemungut cukai tetapi Yesus
bersahabat dengan mereka supaya dengan kekudusanNya dapat mengubah hidup
mereka. Hal terpenting yang dicari Yesus adalah keselamatan semua orang.

Penginjil Markus melaporkan bahwa
pada suatu kesempatan, Yesus didatangi oleh orang-orang Farisi dan Herodian
untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Mereka mula-mula mengatakan bahwa
mereka sudah tahu Yesus itu orangnya jujur, tidak takut kepada siapa pun, tidak
mencari muka dan jujur mengajarkan jalan kebenaran. Pujian-pujian ini memang
bukan berasal dari hati mereka tetapi ungkapan kemunafikan diri mereka di
hadapan Yesus. Oleh Karena itu semua pujian palsu ini tidak menyentuh hati
Yesus.

Bacaan injil hari ini membimbing kita
untuk dua hal ini. Pertama, dalam relasi sosial, kita patut menghayati
nilai-nilai positif di dalam hidup seperti kejujuran, keberanian, tidak mencari muka
(dalam arti tidak menyogok atau menyuap) dan jujur mengajarkan jalan
kebenaran. Nilai-nilai ini patut kita
hayati dengan baik. Banyak orang tidak jujur, suka mencari muka, takut menerima
tugas dan tanggung jawab tetapi rajin memberi kritikan pedas kepada orang lain.
Orang-orang Farisi dan Herodian memang memuji Yesus karena Ia memiliki semuanya
hanya saja pujian itu sebatas ungkapan kemunafikan mereka. Banyak kali kita pun demikian. Kita hanya berhenti pada sikap basa-basi dalam berkomunikasi tetapi tidak sampai pada ikatan bathin sebagai sahabat dan saudara.

Contoh orang jujur dan saleh kita
temukan di dalam bacaan pertama. Tuhan memperkenalkan kepada kita Tobit. Tobit
memiliki pengalaman akan Allah yang sangat menarik perhatian kita semua. Ia
melakukan sebuah karya amal kasih dengan menguburkan jenazah seorang dari suku
bangsa mereka. Selanjutnya, karena udara panas, ia tidur di luar. Matanya terbuka
dan seekor burung melepaskan kotorannya, jatuh persis di dalam mata Tobit.
Ia pun menjadi buta. Semua tabib tdai mampu menyembuhkannya. Akibatnya semua
pekerjaan sebagai suami diambil alih oleh istrinya bernama Hana. Aneka
pekerjaan bahkan sebagai pembantu rumah tangga pun dijalaninya. Ia digaji dan dihadiai
seekor kambing. Tobit adalah orang jujur maka ia mengehendaki demikian juga
bagi istrinya. Ia minta untuk mengembalikan kambing kepada majikan istrinya
tetapi istrinya mengatakan dengan tegas bahwa kambing adalah pemberian bukan
barang curian. Istrinya tetap pada pendirian bahwa kambing adalah pemberian
majikannya.
Tobit menunjukkan sikap jujurnya
kepada kita semua. Ia ngotot dan mengatakan kepada
istrinya untuk mengembalikan kambing dan mencukupkan dirinya dengan gaji yang dia terima. Ia juga menunjukkan sikap tabah hati di saat menderita. Sambil menderita ia masih mau hidup jujur dan berkenan di mata Tuhan. Jarang orang yang sudah sedang menderita mau mengingat dan menghayati kejujuran dan kesabaran dalam hidup.
istrinya untuk mengembalikan kambing dan mencukupkan dirinya dengan gaji yang dia terima. Ia juga menunjukkan sikap tabah hati di saat menderita. Sambil menderita ia masih mau hidup jujur dan berkenan di mata Tuhan. Jarang orang yang sudah sedang menderita mau mengingat dan menghayati kejujuran dan kesabaran dalam hidup.
Sabda Tuhan pada hari ini, baik dari bacaan pertama dan bacaan injil
saling melengkapi satu sama lain. Kebajikan-kebajikan terutama kejujuran dan
ketabahan dalam penderitaan haruslah kita bangun di dalam diri kita
masing-masing. Hidup kristiani akan semakin bermakna kalau kita mau hidup jujur
dan bersahaya dalam menghadirkan Kristus di tengah masyarakat kita. Ingatlah bahwa kita semua diciptakan sewajah dengan Tuhan. Janganlah menyakiti Tuhan dengan dosa-dosamu. Berikanlah kepada Tuhan dirimu, kepada kaisar pajakmu.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk menyadari diri kami sebagai ciptaan yang
segambar denganMu dan buatlah kami menyerupaiMu. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment