Thursday, November 10, 2011

Renungan 10 Nopember 2011

Peringatan St. Leo Agung

Kebijaksanaan 7:22-8:1
Mazmur 119:88.89.90.130.135.137.175
Lukas 17: 20-25



Kerajaan Allah ada ditengah-tengah kalian




Hidup adalah sebuah pilihan. Pikirkanlah ketika anda bangun di pagi hari. Bukan hanya hari baru dan matahari yang terbit namun selalu ada kemungkinan anda dihadapkan pada pilihan tertentu. Anda dapat memilih berada dalam suasana hati yang baik atau dalam suasana hati yang buruk. Tiap saat sesuatu yang buruk dapat terjadi maka pilihlah menjadi korban keadaan atau belajar dan mengambil hikma dari keadaan tersebut. Setiap saat ada saja orang yang datang kepadamu untuk berkeluh kesah, curhat dan lain sebagainya. Pilihlah, menerima keluh kesah dan curhat tersebut atau mengajak dia untuk merenungkan sisi positif dari pengalaman hidup yang sebenarnya. Pilihanmu yang bijak akan membuat hidup lebih bermakna dan bahagia.

Sebagai pengikut Kristus, kita juga dihadapkan pada pilihan-pilihan. Mengikuti Kristus berarti dari saat ke saat kita memilih satu jalan untuk menjadi kudus. Dalam tutur kata, perilaku yang kelihatan dan tidak kelihatan semuanya harus meyerupai Kristus. Mengikuti Kristus berarti siap untuk menghampakan diri, mengambil kebajikan Kristus dan nilai-nilai Injili untuk dihayati sepenuhnya. Mengikuti Kristus berarti siap memikul Salib hari demi hari. Salib itu sendiri merupakan pengalaman hidup yang tidak enak, membuat kita berkurban, menderita untuk kebaikan dan kebahagiaan sesama. Saya memikul salib berarti saya siap menderita supaya sesama atau saudara saya dapat bertobat, dapat berubah di dalam hidupnya menjadi baik.

Atau bisa saja terjadi ada yang memilih jalan untuk tidak mengikuti Kristus, lebih ekstrim, meninggalkan Kristus selamanya. Atau bisa juga dihadapkan pada pengalaman: mau mengikuti Kristus tetapi yang namanya Salib, kebajikan-kebajikan Kristiani dan nilai-nilai Injili tidak mau dihayati. Orang berusaha melarikan diri dari penderitaan, mengeluh selalu kepada Tuhan atas segala pengalaman pahit di dalam hidup.

Bacaan Injil hari ini mengarahkan kita pada pilihan: apakah kita setia menerima Kerajaan Allah yaitu Yesus sendiri yang menjadi Imanuel dan siap menderita bersamaNya atau sebaliknya mengambil semangat orang Farisi yang munafik dalam kehidupannya. Munafik karena tidak percaya Yesus yang sudah hadir di tengah-tengah kita. Kata-kata yang keluar dari mulut boleh dipercaya tetapi dalam perbuatan mereka menunjukkan sikap sebagai seorang ateis modern.

Ada dua pernyataan Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Tuhan Yesus berusaha menjawab pertanyaan orang-orang Farisi tentang kapan datangnya Kerajaan Allah. Dia juga mengajak para muridNya untuk berani mengalami penderitaan. Pernyataan pertama ditujukan kepada orang-orang Farisi. Ia berkata, Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiria. Kerajaan Allah sesungguhnya sudah hadir di tengah-tengah umat manusia (entos humôn). Kerajaan ini tidak hadir dalam suatu kemegahan tetapi justru hadir dalam keheningan, kemiskinan, bahkan diumpamakan serupa biji sesawi yang begitu kecil. Yesus mengidentikan diriNya dengan Kerajaan Allah yang sedang hadir di tengah-tengah mereka namun mereka tidak mengenal diriNya. Padahal Yesus sendiri hadir dalam diri kaum papa miskin dan para pendosa dan membawa mereka kepada keselamatan.

Pernyataan kedua, berupa simbol-simbol dalam bahasa apokaliptis tentang akhir zaman. Munculnya nabi-nabi palsu yang mengakui dirinya sebagai anak manusia tetapi Yesus melarang tidak mempercayai mereka. Anak manusia datang pada saat yang tidak ditentukan. Dia juga harus menanggung banyak penderitaan dan penolakan. Sebagai murid Kristus, dalam menanti datangnya Kerajaan harus melalui penderitaan supaya dapat berpartisipasi dalam kemulian Kristus sendiri.

Seharusnya kita menyadari bahwa kehadiran Allah di dunia ini merupakan kehadiran kebijaksanaan untuk menata kehidupan manusia supaya menjadi bahagia. Orang yang memiliki kebijaksanaan adalah sahabat Allah bahkan lebih dari itu disebut kekasih Allah. Kebijaksanaan dapat menjadi Sabda Allah sendiri yang sifatnya menuntun dan mengubah perilaku manusia untuk layak di hadiratNya.

Sabda Tuhan hari ini mengundang kita untuk menunjukkan iman dan cinta kita dengan memilih yang terbaik dalam hidup kita. Kerajaan Allah itu sudah hadir dalam diri Yesus yang lemah lembut dan rendah hati. Dialah yang mengubah orang berdosa untuk bertobat. Dia yang mengasihi tanpa batas! Semangat ini yang harus kita bangun dalam dunia ini. Di samping itu kita juga disapa oleh Tuhan dengan ajakan untuk teguh dalam iman.

Doa: Ya Tuhan, untuk selama-lamanya FirmanMu tetap teguh.

PJSDB

No comments:

Post a Comment