Wednesday, November 23, 2011

Renungan 23 Nopember 2011


Dan 5:1-6.13-14.16-17.23-28
Mzm Dan 3:62.63.64.65.66.67
Luk 21:12-19



Kalau kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu



Seorang sahabat pernah berkata kepadaku, “Menjadi pengikut Kristus ternyata tidak gampang. Banyak kesulitannya daripada kebahagiaan. Harus memikul salib, harus berani menjadi martir. Peraturan atau hukum gereja juga ribet.” Masih banyak yang ia sampaikan tetapi pada akhirnya ia menghibur diri dengan mengatakan, “Semua pengalaman pahit ini saya rasakan sebagai sebuah panggilan dari Tuhan.”

Pengalaman sederhana ini bukan hanya dialami oleh sahabat saya tetapi hampir semua pengikut Kristus merasakan pengalaman yang sama. Santu Paulus merasa bersukacita ketika dia harus menderita untuk Kristus. Ia berkata, “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuhNya,yaitu jemaat” (Kol 1:24). Maka tepat apa yang dikatakan oleh sahabatku ini: “Semua pengalaman pahit adalah panggilan untuk dihayati sebagai pengikut Kristus.”

Setelah Yesus memperhatikan ungkapan kekaguman banyak orang karena kemegahan Bait Allah maka Ia berkata kepada para muridNya untuk mempersiapkan diri menghadapi tanda-tanda zaman sebagai pengikutNya. Bahwa para muridNya harus setia dalam iman ketika mengalami hambatan dan tantangan hidup. Ia berkata, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena namaKu kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, di masukan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa.” Para murid juga diharapkan memberi kesaksian yang benar tentang kasih Allah di saat mereka mengalami penderitaan: “Aku sendirilah yang akan memberi kata-kata hikmat, sehingga kalian tidak dapat ditentang dan dibantah oleh lawan-lawanmu.” Para murid juga dapat mengalami pengalaman Yesus yakni dikejar dan dihina tetapi Ia bertahan sampai tuntas. Pengalaman ini dialami dengan orang-orang yang dekat: kaum keluarga misalnya. Tetapi ia berjanji dan menasihati: “Tidak sehelai rambutmu akan hilang. Bertahanlah!” Yesus adalah andalan utama: Dia bukan hanya memberi teladan tetapi akan menyertai para muridNya selamanya.

Untuk dapat bertahan dalam segala penderitaan maka perlu iman yang kuat untuk merasakan kehadiran Yesus sehingga berani bersaksi. Daniel sang penafsir mimpi menujukkan teladan iman yang kuat di hadapan raja Belsyazar. Ia tidak menjadi murtad. Dia bahkan menolak harta, kekuasaan dan jabatan. Tiga hal yang sebetulnya merupakan godaan yang besar bagi setiap manusia. Orang dapat menjadi murtad karena harta, kekuasaan dan jabatan.

Hari ini Sabda Tuhan mengarahkan kita untuk setia  dalam iman sekalipun banyak penderitaan yang kita alami.

Doa kita: “Tuhan kuatkanlah kami supaya kami dapat bertahan dalam iman”.

PJSDB

No comments:

Post a Comment