Begitu bernilaikah sebiji gandum?
Dalam
perjalanan melewati beberapa daerah pertanian di Israel saya selalu terpesona
melihat keindahan ladang dengan tanaman gandum. Saya pernah melihat orang-orang di luar Yerusalem menabur benih
gandum di ladang, membersihkan dan memanen gandum. Pada saat orang mulai menabur
benih, pikiran mereka adalah kira-kira hasilnya seperti apa? Kalau berhasil
maka orang tidak kelaparan tetapi kalau gagal panen gandum maka banyak orang
akan mengalami kelaparan. Di samping itu ada bahaya rumput liar, sejenis
alang-alang yang mirip sekali dengan tanaman gandum. Para petani tentu harus sabar
dan berhati-hati pada saat membersihkan ladang gandum. Nah, para petani ketika
ditanya bagaimana menjelaskan makna gandum bagi hidup mereka maka pemahaman mereka mungkin hanya pada gandum sebagai makanan yang diperoleh dengan bekerja keras di ladang. Akan
tetapi kalau pertanyaannya adalah apa makna gandum secara rohani maka wawasan mereka
akan berubah.
Tuhan
Yesus dalam Injil hari ini berkata: “Sesungguhnya
jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji
saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah” (Yoh 12:24). Kata Yesus ini benar! Namun kalau para petani ditanya lebih lanjut pasti mereka sulit
menjelaskan mengapa biji gandum yang mati dan hanya satu biji saja mampu
menghasilkan banyak biji gandum yang baru. Mungkin common sense mereka berkata: “Yang tahu jawaban pasti hanya Tuhan,
kami hanya para pekerja saja!”
Yesus sebenarnya menjelaskan
diriNya sendiri kepada mereka. Laksana satu biji gandum yang jatuh ke dalam
tanah dan mati maka akan menghasilkan banyak buah. Demikian Yesus seorang diri
yang masuk ke dalam liang kubur akan memberikan buah kehidupan melimpah kepada
semua orang. Ciptaan baru, manusia baru akan tumbuh dengan subur karena jasa
Yesus Kristus. Hidup baru adalah anugerah yang cuma-cuma dari Tuhan, sang biji
gandum sejati. Dia yang melakukan semuanya dengan inisiatifNya sendiri dan menggenapi
semuanya.
Andaikan semua orang menyadari
dirinya sebagai biji gandum yang dapat mati maka betapa berlimpahnya buah-buah
gandum baru di dunia. Butuh kesabaran, butuh ketenangan dalam memelihara
gandum. Butuh orang-orang yang memiliki kesabaran dan ketenangan untuk
membangun dunia ini. Buanglah egoismemu. Buanglah segala perhitungan untung dan
rugimu. Tuhan pasti mencukupi hidupmu. Nah, siapa lagi kalau bukan anda dan saya
yang mendengar Sabda ini?
PJSDB
No comments:
Post a Comment