Yeh 18:21-28; Mzm 130:1-8;
Mat 5:20-26
Indahnya sebuah pertobatan
Salah satu tema yang kita renungkan
dalam masa prapaskah adalah pertobatan. Ada dua
kata Yunani dalam Kitab Perjanjian Baru yang sering diterjemahkan dengan kata bertobat. Kedua kata yang dimaksud adalah
metanoia (dan pasangan verbalnya metanoeo) dan metamelomai.
Kata metanoia diterjemahkan lima puluh delapan kali dalam Perjanjian Baru
sedangkan metamelomai hanya enam kali. Metanoia memiliki makna dasar yakni
perubahan pikiran. Perubahan pikiran ini mencakup: pemikiran tentang
keselamatan kekal, perilaku berdosa (tobat), diri pribadi dengan Kristus dan
perubahan pikiran tentang segala berhala dan Tuhan. Metamelomai berarti: rasa
menyesal yang mendalam. Kedua kata ini lalu menjiwai semangat hidup rohani manusia
yakni pertobatan pribadi.
Yehezkiel hari ini
mengingatkan kita semua tentang semangat pertobatan. Orang fasik yang bertobat
dari segala kefasikan dan berpegang pada ketetapan-ketetapan Tuhan serta
melakukan keadilan dan kebenaran akan memiliki hidup, ia akan menyelamatkan
nyawanya. Namun apabila orang benar melakukan kecurangan dalam hidupnya maka ia
harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Bagi Yehezkiel, keadilan dan
kebenaran menunjukkan kualitas hidup manusia di hadirat Tuhan. Keadilan manusia
didasarkan pada tanggung jawabnya atas pilihan-pilihan hidupnya. Misalnya, manusia
selalu melihat penampilan fisik sedangkan Tuhan membaca hati manusia (1Sam
16:7). Pertobatan membuat orang hidup di hadirat Tuhan dengan memiliki hati
yang baru (Mzm 51:12). Pertobatan membutuhkan tanggung jawab dan komitmen
pribadi supaya pikiran dan hati dapat terbuka pada Tuhan.
Dalam Injil, Yesus
kembali menekankan tentang superioritas keadilan. Keadilan tanpa cinta kasih
ibarat makhluk yang kelihatan sempurna namun tidak dapat bernapas. Cinta kasih
adalah tanda hadirnya Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus sendiri. Dia
sendirilah yang menganugerahkan kebebasan dan kebenaran kepada manusia.
Hidup menjadi bermakna
ketika kita memiliki kesempatan untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan
sehingga setiap orang boleh menikmatinya. Tentu saja kebenaran dan keadilan ini
harus dimulai dalam diri setiap pribadi. Orang perlu merasakannya secara
pribadi. Apabila secara pribadi mengalami kebenaran dan keadilan maka dengan
sendirinya dapat melakukannya juga dalam hidup bersama. Ini satu bentuk
pertobatan pribadi.
Pertobatan yang benar
berarti orang memiliki kemampuan mengubah pikirannya dan menyatakan
penyesalannya sehingga dapat mengikuti jalan Tuhan. Orang yang bertobat
memiliki hati yang baru. Hati yang bisa memberi rasa cinta kasih. Hati yang
dapat memberi rasa adil kepada sesama. Bagaimana dengan pertobatan pribadimu?
Apakah anda sudah mengubah pikiran, perkataan, perbuatan dan kelalaian hidupmu?
Berusahalah sekali lagi, anda pasti bisa.
PJSDB
No comments:
Post a Comment