Apakah zona Privacy masih bernilai?
Mengecewakan sekali ketika
menyaksikan tayangan JLC di sebuah stasiun TV Swasta semalam (13 Maret 2012).
Debat seputar “move politic” yang dilakukan seorang petinggi partai di negeri
ini, yang katanya beliau rela ditembak mati atau digantung di Monas kalau
terbukti bersalah dalam kasus suap dan korupsi. Diskusi intelektual yang
menarik tiba-tiba berubah menjadi perdebatan satu arah antara dua Lawyer terkenal RS dan HP. Debat satu
arah ini membuat diskusi para Lawyer
itu turun kualitasnya. Diskusi berubah menjadi hambar karena terjadi
perbincangan sampai ke zona privacy mereka berdua. Lebih lagi
ketika RS menyebut nama MB yang konon dekat dengan HP.
Saya lalu teringat,
beberapa hari yang lalu dalam audisi Indonesian Idol dua juri terkenal AD dan A
juga membicarakan zona privacy mereka
dan tanpa sadar di tengah-tengah mereka ada AM. Kelihatan AM cukup tanggap
dengan perbincangan hal-hal privacy
dari kedua juri yang lain.
Ketika media massa mempelopori
sajian-sajian seperti ini lalu apa yang akan dicerna oleh para pemirsa? Sebuah modelling yang membuat zona privacy itu berubah menjadi zona public. Jadi tidak ada lagi yang
namanya rahasia pribadi di hadapan umum. Institusi-institusi seperti keluarga, agama dan lembaga pendidikan perlahan-lahan bisa menjadi telanjang dan tak berfaedah karena
zona privacy tidak dihormati. Dampak
yang dapat dirasakan setiap pribadi adalah lunturnya cinta kasih dan hambarnya
rasa saling menghormati. Setiap orang dapat menghakimi sesama sesuai seleranya.
Yah, katanya Indonesia adalah
bangsa yang besar, bangsa yang berbudaya dan bermoral tetapi zona privacy orang menjadi santapan
gratis bagi public. Emang enak ya? Ketika zona privacy sudah tidak dihormati maka akan muncul sikap mengadili
sesama secara tidak adil. Tidak ada lagi kredibilitas dalam kebersamaan.
Semuanya menjadi galau.
Saya teringat apa yang dikatakan
oleh mother Teresa dari Kalkuta: “If you
judge people, you have no time to love them” (Apabila kamu menghakimi
orang lain, maka kamu tidak punya waktu untuk mengasihinya.”
Mari kita menghormati zona privacy saudara-saudari kita.
PJSDB
No comments:
Post a Comment