T.Dan 3:25;34-43; Mzm 25:4b-5b.6.7c.8-9; Mat 18:21-35
Berapa harga sebuah pengampunan?
Seorang anak muda berjalan-jalan
dan melihat dari kejauhan sebuah kios. Di depan kios terdapat papan
bertuliskan: “Kios Pengampunan”. Terdorong oleh rasa ingin tahu Ia masuk ke
dalam kios itu dan menanyakan barang bermerk “pengampunan” dan harganya. Pemilik kios itu membuka sebuah lemari
dan di dalamnya bertuliskan: “PengampunanKu berlimpah untukmu, kuberikan
kepadamu saat ini juga gratis. Anda mau?”. Pemilik kios “Pengampunan” juga bertanya kepada
orang muda itu, “Apakah ada padamu tempat untuk menyimpannya?” Orang muda itu berani mengatakan ya! Ia kembali ke rumah dengan sukacita. Dia mendapat pencerahan bahwa pengampunan adalah hadia gratis dari Tuhan.
Kemurahan hati Bapa di Surga
adalah thema bacaan-bacaan Kitab Suci selama pekan III Prapaskah ini. Kita mendapat gambaran bahwa Allah kita adalah mahapengampun dan maharahim. Bagaimana merasakan pengampunan dan kerahiman Tuhan?
Pada hari ini Daniel menghadirkan
figur Azarya yang memohon pengampunan dari Tuhan. Semua kesalahan dan dosa yang
sudah dilakukan ternyata memiliki dampak bagi seluruh bangsa maka dengan
terbuka Azarya berdoa memohon pengampunan. Pengampunan ilahi diterima dan disyukuri lewat kurban pujian dalam doa.
Doa yang berakar pada kebajikan kerendahan hati membantu orang untuk jujur mengakui
dosa dan salahnya di hadapan Tuhan dan menerima
pengampunanNya. Dengan demikian orang dapat bersatu kembali dengan Tuhan. Pengampunan ilahi diterima dengan hati yang remuk redam. Artinya untuk menerima pengampunan dari
Tuhan, orang perlu mengosongkan diri dan membiarkan tempat untuk Tuhan sebagai sumber
pengampunan bagi dirinya. Ada rasa sesal dan berniat untuk berubah dalam
hidup. Pengampunan ilahi juga mengandaikan kesaksian hidup yang nyata dalam
arti sukacita pengampunan itu harus dirasakan dalam kebersamaan.
Sampai berapa kali harus
mengampuni? Demikian pertanyaan Petrus tentang jumlah pengampunan bagi saudara
yang berdosa terhadapnya. Tuhan Yesus mengatakan kepada Petrus bahwa
pengampunan itu tidak berdasarkan kuantitasnya perilaku kita dalam mengampuni sesama
tetapi kualitas pengampunan yakni pengampunan dari hati dan tanpa batas. Kita
menyadari bahwa pengampunan yang sungguh-sungguh berasal dari Tuhan dan kita share bersama saudara-saudara kita.
Keinginan untuk mengampuni lahir
dari dua ingatan ini yakni ingatan pada dosa-dosa kita dan ingatan pada kesetiaan Allah untuk
mengampuni kita. Mengingat-ingat dosa kita membuat ketegangan tersendiri antara
mau berubah atau mencari jalan lain untuk membenarkan diri. Tetapi mengingat dosa dalam pemeriksaan bathin akan menguatkan kita untuk terbuka pada pengampunan Tuhan. Mengingat kesetiaan
Tuhan akan membebaskan kita dari dosa, dan kita diberi kekuatan dan terangNya. Kita mengalami pengampunan dan mengkontemplasikan kasihNya yang mutlak dalam diri Yesus
PuteraNya.
Seorang sahabat saya menulis: "Kita belajar untuk mengampuni karena pengampunan itu berasal dari Tuhan. Doa Bapa kami mengajarkan kita: ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Permohonan kita dalam doa ini merupakan takaran yang kita mohonkan pada Tuhan. Kalau tidak mengampuni orang lain, bagaimana Tuhan mengampuni kita? Pengampunan itu berasal dari hati!"
Maka berapa harga sebuah pengampunan?
Tuhan mengatakan bahwa pengampunanNya tanpa batas bagi setiap orang. Masa prapaskah kita menjadi indah kalau kita berani mengampuni. Sekarang duduk dengan tenang, tutuplah matamu dan ingatlah orang yang berdosa kepadamu dan katakanlah sekarang juga: “Aku mengampunimu saudara” karena “Tuhan sendiri sudah mengampuniku juga tanpa batas”.
Doa: Tuhan, terimalah kami dengan hati yang remuk redam dan roh kerendahan hati. Amen
Tuhan mengatakan bahwa pengampunanNya tanpa batas bagi setiap orang. Masa prapaskah kita menjadi indah kalau kita berani mengampuni. Sekarang duduk dengan tenang, tutuplah matamu dan ingatlah orang yang berdosa kepadamu dan katakanlah sekarang juga: “Aku mengampunimu saudara” karena “Tuhan sendiri sudah mengampuniku juga tanpa batas”.
Doa: Tuhan, terimalah kami dengan hati yang remuk redam dan roh kerendahan hati. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment