Wednesday, June 17, 2020

Food For Thought: Hidup yang tersembunyi...

Hidup yang tersembunyi

Saya pernah hadir dalam sebuah perayaan syukur. Semua orang memiliki kesan bahwa perayaan itu benar-benar sebuah perayaan syukur, mulai dari perayaan Ekaristi hingga acara santap bersama. Pembawa acara pada akhir katanya mengatakan bahwa perayaan tersebut benar-benar sebuah perayaan syukur sebab ada seorang sosok yang berada di belakang layar. Dia adalah ibu di dalam keluarga yang mengadakan syukuran ulang tahun suaminya yang ke-70. Semua mata tertuju pada sosok ibu yang sederhana ini dan selalu dipanggil oma. Ada tamu yang tidak sempat berpikir bahwa dialah yang memikirkan semua proses syukuran itu sebab penampilannya sederhana sekali, lagi pula usianya bukan lagi muda. Semangatnya memang luar biasa! Hidupnya benar-benar tersembunyi dalam usianya yang sudah senja.

Hidup yang tersembunyi selalu kita temukan di dalam hidup kita. Dari pengalaman saya: banyak orang selalu bermurah hati dan siap membantu karya-karya pelayanan kami di dalam komunitas. Setiap kali memberi mereka selalu berkata: “Romo, semua ini dari Tuhan bukan dari kami sekeluarga. Kami hanya menyalurkan titipan dari Tuhan untuk orang lain melalui karya dan pelayanan Romo.” Hidup mereka tersembunyi tetapi mengubah hidup orang lain supaya menjadi lebih baik. Hidup yang tersembunyi ada di dalam diri umat yang selalu memberi kolekte di Gereja. Berapa orang miskin yang dibantu, berapa anak-anak yang terbantu karena ‘ayo sekolah’ dan ‘ayo kuliah’ dapat menjadi manusia karena ada uluran tangan dari orang-orang yang hidupnya tersembunyi. Hidup yang tersembunyi ada di dalam keluarga. Orang tua selalu berada di belakang layer ketika keluarga itu baik adanya, anak-anak hidup penuh kesuksesan.

Pada hari ini saya merasa sangat diteguhkan oleh banyak orang yang hidupnya tersembunyi seperti Bapa di Surga yang berada di tempat yang tersembunyi. Saya bersyukur karena Tuhan mengingatkan saya dan saya yakin anda juga pada hari ini mengalami yang sama: "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.” (Mat 6:1). Maka, layanilah bukan untuk dilihat orang tetapi supaya orang lain merasa dikasihi. Hidup yang tersembunyi itu sebuah transformasi.

Tuhan memberkatimu.

PJ-SDB

No comments:

Post a Comment